Chapter 2

627 65 2
                                    

Besok harinya.

Jam istirahat pukul 12.00 di sekolah.
Marsha sedang duduk sambil membaca buku, lalu ada kumpulan siswi pembully menganggu Marsha.

"Woy Marsha beliin kita makanan dong kek kantiin." ucap kumpulan siswi pembully.

"I-iya." ucap Marsha.

"Kok malah diem nunggu apa lagi? Haah!!."ucap kumpulan siswi pembully.

"E-e, u-uang nya?." Ucap Marsha.

"Make nanya pake uang lu lah, biasanya ge begitu." ucap kumpulan siswi pembully.

"Nunggu apa lagi sana pergi!!." Ucap kumpulan siswi pembully.

Marsha pun pergi ke kantin untuk membelikan mereka makanan.

Sesampainya di kantin Marsha membeli makanan, minuman dan yoghurt yang banyak, dan langsung di bawa kek kelas.

"I-ini makanannya." ucap Marsha.

kaki Marsha pun di senggol oleh salah satu siswi Pembully membuat dia menjatuhkan yoghurt kek kaki ketua siswi Pembully.

"Waduh waduh lu kaga tau ini sepatu mahal HAAH!!." ucap ketua siswi Pembully.

"M-maaf k-kaki aku tadi di senggol." Ucap Marsha.

"Maaf ajah ga akan buat sepatu gua bersih, sekarang gua mau lu bersihin sepatu gua!!!." ucap ketua siswi Pembully.

"I-iya" ucap Marsha.

Marsha mau membersihkan sepatu ketua siswi Pembully, tetapi ketua siswi Pembully tidak mau Marsha membersihkan sepatu nya dengan tangan Marsha.

"Siapa yang nyuruh lu ngebersihin sepatu gua pake tangan!!?." Ucap ketua siswi Pembully.

"T-terus pake apa?." Ucap Marsha.

"Gua mau lu makan yoghurt yang ada di sepatu gua langsung pake mulut lu." Ucap ketua siswi Pembully.

" Haah?." Ucap Marsha.

Kumpulan siswi pembully memegang Marsha dan menyodorkan kepala Marsha ke sepatu ketua siswi Pembully.

Marsha pun menangis sambil d paksa oleh kumpulan siswi pembully tersebut, tapi tiba tiba Zee merelai dan memegang tangan Marsha sambil narik.

"Wah wah wah ada yang mau jadi pahlawan nih?." Ucap kumpulan siswi pembully.

"Pahlawan hahaha, siapa yang mau jadi pahlawan?." Ucap Zee.

"Terus urusan lu apa !!?." ucap kumpulan siswi pembully.

"Gua ga ada urusan sama lu semua, gua cuman di suruh guru manggil Marsha." ucap Zee.

Zee pun berniat meninggalkan para siswi pembully dan membawa Marsha.

"Wah songong nih anak mau pergi gitu ajh enak nya di apain yah nih anak, pegang gais!" ucap ketua siswi pembully.

Para siswi Pembully pun mau menangkap Zee tapi Zee melawan mereka semua, satu persatu siswi Pembully tersebut di kalahkan oleh Zee.

Tangan ketua siswi Pembully di puter sama Zee.

"Aduh aduh ampun ampun." ucap ketua siswi Pembully.

"Sekarang baru ampun?."ucap Zee.

"Maaf maaf gua ngga akan ngelakuin lagi sumpah." ucap ketua siswi Pembully.

"Ngelakuin apa ?." Ucap Zee.

"Ngebully orang, aduh aduh." ucap ketua siswi Pembully sambil kesakitan.

"Janji?." ucap Zee.

"Aduh aduh janji janji." ucap ketua siswi Pembully.

Zee pun melepas tangan siswa Pembully tersebut, dan para kumpulan siswi pembully kabur meninggalkan mereka berdua.

"M-makasih Zee." ucap Marsha.

"Untuk apa ?." Ucap Zee.

"Tadi Kamu udah nolongin aku" ucap Marsha.

"Ouh kebetulan ajh itu mah ." ucap Zee.

Zee pun memegang tangan Marsha sambil berjalan ke ruang guru.

"lain kali klo sama orang kaya gitu mah gausah takut Marsha lawan ajah." ucap Zee.

Zee dan Marsha sudah sampe di ruang guru.

"Dah sampe nih, gua anterin sampe sini ajah yah gua mau ke kelas lagi." Ucap Zee.

"I-iya makasih Zee." ucap Marsha.

Zee pun pergi menuju kek kelas dan Marsha masuk ke ruang guru.

Pukul 12.30.
Bel istirahat selesai.

"Azizi kamu tau kan 6 hari lagi ujian ?." Ucap guru

"Iya pak tau." ucap Zee.

"Di ujian sebelum nya nilai kamu anjlok semua Zee, terus kamu selalu buat Banyak masalah , bapak mau nilai kamu di ujian ini harus di atas KKM semua, klo tidak bapak akan mempersulit kelulusan kamu." ucap guru.

"B-baik pak." ucap Zee.

"Yasudah sampai bertemu di ujian Minggu depan." ucap guru.

"BAIK PAK." ucap semua murid.

Jam pelajaran pun selesai.
Pukul 15.00.

"Haduhh gimana nih klo ga lulus berabe gua." ucap Zee.

" Yah lu harus belajar yang giat Zee." ucap Ashel,Adel,Jinan,Muthe.

"Yah tapi gimana waktu 6 hari belajar, lu pada mau ngajarin gua ngga ?." Ucap Zee.

"Aduh Zee gua bukan nya ga mau nolongin, gua ajah masih banyak kegiatan OSIS jadi ga bisa ngajarin lu maaf banget. " ucap Jinan.

"Sama kita juga persiapan tournamen antara sekolah, di tambah belajar ulangan jadi bener bener ga bisa bantu maaf banget Zee." ucap Adel dan Muthe.

"Yahh sibuk banget sih kalian Yaudah deh, Ashel gimana mau ngajarin?." Ucap Zee.

"Lu gimana sih Zee nilai kita ajah 11 12 ga beda jauh gimana gua ngajarin lu coba." ucap Ashel.

"Ouh iya iya. " ucap Zee.

"Yaudah Zee kita pulang duluan yah maaf blm bisa bantu." ucap Jinan, Adel, Muthe, Ashel.

"Iya ga apa-apa, hati hati." ucap Zee.

Zee pun terdiam sambil mikirin nasibnya.

Marsha yang belum pulang melihat Zee yang tampak gelisah Marsha pun nyemperin Zee.

"Zee kamu ga apa apa?." Ucap Marsha.

"Ehh Marsha, gua lagi pusing nih gimana caranya dapet nilai bagus di ujian Minggu depan." ucap Zee.

"E-eh klo mau aku bisa kok bantu kamu belajar buat ulangan Minggu depan." ucap Marsha.

"HAAH, SERIUS MARSHA?." Ucap Zee.

"Iya serius kok." ucap Marsha.

"Makasih banget Marsha sumpah makasih banget klo ga ada lu ga tau lagi gua harus ngapain." ucap Zee.

"Iya sama sama, mulai besok kita belajarnya yah." ucap Marsha.

"Belajarnya Jam berapa?, Terus dimana?." ucap Zee.

"Pulang sekolah, di rumah aku." Ucap Marsha.

"Oke siap." Ucap Zee.

" Yaudah besok pulang sekolah aku tunggu di depan gerbang, jangan males atau kabur yah." ucap marsha

"Siap bos." ucap Zee.

TO BE CONTINUED

Two Forbidden PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang