Chapter 10

367 31 3
                                    

Beberapa hari kemudian.

Hari study tour sebelum perpisahan dimulai, dimana study tour tersebut mereka akan camping.

Sebelum berangkat ke tempat camping semua murid di kumpulkan di lapangan untuk di bagi kelompok, dimana satu kelompoknya di isi oleh 5 orang, dan setiap kelompok di dampingi dan di pimpin oleh 2 OSIS.

"Kelompok selanjutnya. Azizi Asadel, Freya jayawardana, Mutiara Azzahra, Marsha lenathea dan terakhir Reva Fidela." Ucap kepala sekolah.

"Dimana kelompok ini akan di dampingi oleh Shani dan Gracia." Ucap kepala sekolah.

Mereka semua satu team kecuali ashel dan Jinan, ashel di karenakan dia ingin satu kelompok dengan pacarnya, sedangkan Jinan dia OSIS dan dia mendampingi kelompok lain.

Setelah pembagian kelompok mereka semua berangkat ke tempat camping. Setelah sampai di tempat camping, semua sibuk dengan tugas nya masing masing, kecuali Freya dimana dia masih canggung dan hanya diam saja.

"Freya lu ngga apa apa ?, Kok diem aja?." Ucap muthe.

"A-aku ngga apa apa, a-aku permisi dulu mau nyari kayu bakar." Ucap Freya sambil pergi meninggalkan muthe.

muthe yang melihat Freya pergi begitu saja kebingungan.

Freya yang pergi mencari kayu ke dalam hutan ketemu orang orang dari kelompok lain, dimana kelompok lain ini adalah murid sekelas Freya yang suka membully Freya.

"Eeh ada siapa nih?."ucap murid sekelas Freya.

Freya diam dan ingin pergi, tetapi dia di tahan oleh murid murid tersebut.

"Mau kemana buru buru amat lu?." Ucap murid sekelas Freya.

Freya terus di ganggu bahkan barang barang Freya di lempar lempar oleh murid pembully tersebut, sampai dimana Freya melawan mereka tetapi Freya di dorong oleh mereka sampe tergelincir ke jurang.

"Ehh dia jatoh ke jurang gimana nih?." Ucap salah satu murid sekelas Freya.

"Ga ada saksi mata ini ayo kita kabur ajh." Ucap murid sekelas Freya sambil lari pergi.

Mereka semua pergi meninggalkan Freya, Freya yang tergelincir tidak jatuh masuk ke jurang dia masih bisa berpegang ke akar pohon.

"Tolong!!." Ucap freya teriak sambil lemes.

Freya terus meminta tolong tetapi tidak ada siapa pun yang Dateng.

"T-tangan a-aku udah ga kuat lagi." Ucap Freya sambil lemes.

Tangan Freya terlepas, tetapi Zee Dateng dan menangkap tangan Freya.

"Freya!!." Ucap Zee sambil pegang tangan Freya.

"Zee??." Ucap Freya.

"Pegangan yang kuat gua bakal narik lu." Ucap Zee.

Zee menarik dengan sekuat tenaga, dan berhasil nyelamatin Freya, Freya pun menangis karena dia senang ada menyelamatkan dia.

"Makasih Zee kalo ga ada kamu ga tau aku bakal gimana." Ucap Freya sambil nangis.

"Udah jangan nangis Freya, karena sebagai teman gua bakal menolong lu Bahkan temen temen gua yang lain nya di saat lagi kesulitan." Ucap Zee.

Mendengar perkataan Zee Freya pun berhenti menangis dan kemudian tersenyum melihat Zee.

"Nah gitu dong senyum, Yaudah ayo kita balik ke camp, pasti yang lain udah nungguin." Ucap Zee.

Mereka berdua pun bangun dari duduk, tetapi Freya jatuh lagi karena kaki dia terluka.

"Aduh." Ucap Freya.

Two Forbidden PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang