2. Light brown jacket.

32 31 21
                                    

Bel istirahat berbunyi.

Aku dan Rora-- sahabat ku, pergi ke kantin.

Aku memesan mie ayam, setelah itu menuju tempat duduk yang sudah di tempatkan Rora. Saat hendak menuju ke sana, aku tidak sengaja ditabrak salah satu siswa hingga menyebabkan minuman yang di pegang nya tumpah ke pakaianku. Warna hijau muda dari pop ice alvocado nya menyatu sempurna dengan warna hijau pakaian muslim sekolah ku. Rasa dingin es nya terasa sekali di perutku. Namun aku masih bisa mengatakan untung karena itu es bukan air hangat, jika tidak mungkin aku sudah teriak tak karuan.

"Duh, maaf ya kak nggak sengaja. Lo si dorong-dorong gue!" Ucapan nya yang kudengar, dia seperti menyalahkan salah satu teman nya.

"Iya gapapa." Balas ku, sambil membersihkan pakaian ku, tetapi tetap saja noda nya masih setia menempel di pakaian ku.

"Sekali lagi maaf banget ya kak."

Aku hanya mengangguk setelah itu pergi menuju ke toilet.

"Duh, gimana ni, pulang masih lama bisa-bisa masuk angin." Gerutu ku sendiri, aku memang belum masuk toilet, karena masih ada orang di dalam sana.

Aku terkejut ketika melihat tangan seseorang menjulurkan jaket berwarna coklat muda.

"Pake ini aja dari pada masuk angin, kalo di tanya guru jelasin aja yang sebenarnya."

Aku belum melihat siapa orang tersebut, tetapi dari suaranya aku pun sudah tahu jika itu kak Adrea!

Ya Tuhan, kak Adrea please jangan gini nanti aku tambah suka.

Aku mendongakkan kepalaku, melihat kak Adrea. "Nggak usah kak, nanti juga kering kok." Ucap ku, padahal aku ingin sekali menerimanya tapi sok jual mahal.

Aku masih sibuk mencoba mengeringkan pakaian ku dengan mengipas-ngipaskan nya menggunakan tangan ku.

Kak Adrea masih berada di depan ku. Kulihat dia meletakkan jaket nya di salah satu kursi tidak jauh dari ku, "Itu bakal lama kering nya, aku taro di sini ya." Ucap nya setelah itu dia pergi meninggalkan aku dan jaketnya, tidak lupa juga meninggalkan senyum manisnya itu.

Mau tidak mau aku harus memakai jaket kak Adrea meski sedikit kebesaran.

Sebenernya mau banget sih! Hehe.

Setelah menganti pakaian ku, aku kembali ke kantin untuk menyantap mie ayam ku yang pasti sudah dingin.

"Baju kamu kenapa gitu? Nanti di marahin guru loh" Tanya Rora, yang sedang asik menyantap bakso nya.

"Ke tumpahan." Jawab ku singkat saja.

"Oh, itu jaket besar banget udah pasti bukan punya kamu kan? Punya siapa tuh?"

Kepo banget deh Rora!

"Adalah seseorang." Jawab ku dengan senyum setelah itu aku menyantap mie ayam ku yang sudah dingin.

Rora hanya mendengus kesal mendengar jawaban ku.

Hari ini benar-benar nggak terduga, aku nggak pernah ngebayangin kalo kak Adrea bakal tiba-tiba minjemin jaket nya gini.

Kenapa kejadian hari Jum'at selalu nggak di duga-duga? Bahkan aku lahir pun hari Jum'at.


-ssomeone 🪐

About Me And AdreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang