"Bagaimana, Bu. udah rapi kan?" Aku gugup sekali, Kak Adrea tadi sudah mengabari dia akan sampai 5 menit lagi. Kegugupan ku bertambah karena akan bertemu orang tua kak Adrea.
"Udah jangan gugup. Kamu udah cantikk poll," kata ibuku menenangkan, sambil membenarkan beberapa helai rambut ku yang tidak pada tempatnya.
Aku mengatur napas ku, agar lebih tenang. Ini rasanya sudah seperti mau di lamar saja.
Kak Adrea datang tak lama setelah itu. Asli aku benar-benar speechless melihat kak Adrea hari ini. Dia benar-benar tampan menggunakan jas hitam dengan rambut yang di tata ke atas. Tidak tahu mengapa, aura nya hari ini benar-benar terpancar.
Aku dan Kak Adrea berpamitan dengan ibuku.
Ini moment yang paling menegangkan bertemu orang tua kak Adrea!
Aku masuk ke mobil lalu menyapa kedua orang tua kak Adrea. Aku mengerti mengapa kak Adrea bisa semanis dan tampan seperti ini, ternyata ini menurun dari gen orang tuanya.
"Sasha ya? Cantik," ucap Tante Novi-- Mama kak Adrea dari kursi depan.
Haduh! Di puji calon mertua, ini lebih menyenangkan daripada saat dipanggil 'cantik' oleh kak Adrea waktu itu.
Aku tersenyum."Tante lebih cantik," ucap ku, tidak bohong! Tante Novi benar-benar cantik.
Aku tidak banyak berbicara selama perjalanan, rasanya benar-benar canggung. Bingung juga mau membahas apa, masa membahas oppa-oppa korea.
Ngomong-ngomong aku baru sadar, jika pakaian ku dan Tante Novi itu sama. Begitupun dengan pakaian kak Adrea dan Papanya.
Berarti di mobil ini ada dua couple dong, hehe.
Setelah sampai kami langsung turun dari mobil. Tante Novi menggandeng tanganku. "Kamu sama tante saja, biar Adrea sama Papa nya," ujar Tante Novi.
Aku tersenyum dan mengangguk setelah itu berjalan beriringan dengan Tante Novi.
Kami ber-tiga sudah duduk di kursi yang telah di sediakan, sedangkan kak Adrea dia sedang berkumpul dengan teman-temannya sebelum acara di mulai.
"Bay the way, Tante suka banget loh sama cake yang kamu buat untuk ulang tahun Tante waktu itu."
"Syukurlah kalau Tante suka."
"Kenapa waktu itu nggak dateng?" tanya Tante Novi. "Adrea nggak ngajak kamu?"
Aku tertawa kecil. "Ngajak kok Tante. Waktu itu memang lagi banyak orderan Tan. maaf ya."
"Iya nggak apa-apa, tetapi next year harus dateng ya," pinta tante Novi, sambil tersenyum.
Aku mengangguk.
Rangkaian acara berjalan lancar. Suara tawa serta tangis terdengar dalam acara hari ini. Aku termasuk ke dalam orang yang meneteskan air mata, terlebih lagi saat kak Adrea mendapatkan gelar siswa terbaik.
Kami berfoto bersama, awalnya aku hanya berdiri di pojok panggung, tidak mau mengganggu sesi foto keluarga kak Adrea. kak Adrea tiba-tiba saja mendekati ku dan mengajak ku berfoto bersama.
Ya ampun senang sekali rasanya.
Setelah selesai acara sebenarnya aku sudah mau langsung pulang, tetapi tidak jadi karena ternyata Tante Novi sudah menyiapkan pesta kecil untuk kak Adrea, aku bahkan belum menganti pakaian ku.
Aku duduk bersama teman-teman kak Adrea, sepertinya. Aku juga tidak tahu pasti. Aku tidak berbicara apa pun hanya ikut tertawa saat orang tertawa saja.
Tidak ada orang yang ku kenal di sini. Aku benar-benar sendiri, Kak Adrea sibuk dengan teman dan keluarganya, aku tidak enak juga mau mendekati nya, takut mengganggu.
Mau mengajak orang lain berbicara, tapi aku tidak bisa. Entah mengapa tubuh ku rasanyaa tidak mau beranjak dari kursi, padahal di sini aku sendirian. Beginilah susahnya introvert. Aku suka sendiri tetapi tidak dengan kesepian.
Aku ingin pulang saja rasanya.
Aku memberan diri beranjak dari tempat duduk ku. Mencari kak Adrea untuk berpamitan pulang saja. Huh! Untung saja mata ku jeli jika melihat kak Adrea, jadi aku bisa dengan mudah menemukan nya. Aku berjalan mendekati kak Adrea, dia terlihat fokus berbicara dengan seorang perempuan, entah siapa.
Aku sudah cukup dekat dengan posisi kak Adrea hingga aku bisa mendengar percakapan mereka. Kak Adrea tidak melihat ku karena posisinya memang membelakangi ku. Ingin memangil nya, tetapi tidak enak. Jadi aku memutuskan menunggu sampai mereka selesai berbicara sambil memakan beberapa cake.
"maaf ya selama ini udah buat kamu nunggu."
Aku tidak sengaja mendengar nya, karena memang posisi Aku dan mereka cukup dekat.
"Kamu nggak perlu minta maaf, karena itu memang sudah keputusan ku sejak awal. Itulah resikonya menyukai seseorang yang jauh dari kita."
Ku dengar perempuan itu tertawa, "Kamu jangan begini dong, aku jadi nyesel jauh dari kamu."
"Sama, tetapi aku lebih ke rindu saat kita melakukan sesuatu bersama."
Ucapan kak Adrea yang terdengar sangat menyakitkan untuk ku.
Sebentar, aku masih tidak mengerti.
Siapa perempuan ini? Kekasih kak Adrea kah?
Tetapi, mengapa? mengapa, kak Adrea memperlakukan ku seperti ini, jika memang dia sudah mempunyai kekasih.
Aku masih tidak mengerti saja.
Ah, Tidak!
seperti nya aku denial dengan kenyataan yang ada. Perkataan terakhir kak Adrea mungkin bisa saja di tujukan untuk seorang sahabat tetapi tidak dengan perkataan nya sebelumnya. 'Kamu tidak perlu minta maaf, karena itu memang sudah keputusan ku sejak awal. Itulah resikonya menyukai seseorang yang jauh dari kita.'
Hati ku, seketika hancur. Harapan yang ku bangun karena perlakuan kak Adrea selama ini tiba-tiba runtuh.
Bukan tidak mungkin juga jika dia kekasih kak Adrea. Dia cantik dan Aura nya juga sangat positif. Saat aku duduk tadi juga aku beberapa kali tidak sengaja melihat nya dan Tante Novi tertawa bersama, bahkan berpelukan seperti melepaskan rindu.
Hati ku sakit sekali rasanya.
Aku meninggalkan pestanya tanpa berpamitan dengan kak Adrea maupun Tante Novi.
Aku berjalan menyusuri jalan sepi ini dengan tatapan kosong ku. Masih mencoba mencerna kenyataan yang ku dengar tadi.
Drtt...drtt...
Sahsaaaaaaa, udah tahu belumm ternyata kak Adrea ada pacarrrrr cuyyyy.
20.33
Katanya tadi ada yang ngeliat mereka ngobrol bersama di party nya kak adrea.
Aku liat di aku menfess, ternyata pacarnya itu dulunya siswi AB, tetapi pindah karena orang tua nya pindah ke luar kota.20.35
Beneran aku kira kak Adrea cowok biasa-biasa aja di sekolah, ternyata famous juga coyy!!!!
20.36
Itu pesan dari Rora.
Dan ternyata benar kak Adrea punya kekasih.
Aku masih tidak mengerti mengapa kak Adrea memperlakukan ku sebaik itu, bahkan sampai mengajakku ke acara perpisahan nya bersama orang tuanya nya. Jika saja kak Adrea tidak mengajak ku hari ini, Aku mungkin tidak akan sesakit ini ketika mengetahui kenyataan bahwa kak Adrea sudah mempunyai seseorang di hatinya.
Sakit, sakit sekali rasanya.
-ssomeone 🪐
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me And Adrea
TienerfictieBlurb Menyukai seseorang karena tampang nya mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Tapi, pernah tidak kalian jatuh hati pada seseorang karena mendengar suara indah nya? Entah karena mendengar dia bernyanyi ataupun ketika dia melantunkan ayat-ayat suc...