Awal

443 44 3
                                    

Dentingan piano terdengar di penjuru ruangan yang di penuhi oleh alat musik itu, nampak alunan tersebut begitu indah terdengar hingga siapapun yang menikmatinya juga turut merasakan apa yang di rasakan sang pemain.

Jari letik itu begitu lihai dengan gumaman kecil yang keluar dari mulut sang pemain, Jisung atau lebih tepatnya adalah Park Jisung, mahasiswa pencinta musik hingga dirinya memiliki sebuah band tersendiri di campusnya tersebut.

Helaan nafas terdengar dari bibir pemuda itu, tatapan nya menyedu banyak kenangan yang berputar bagaikan film di otaknya itu.

"Aku rindu kalian yang dulu, kenapa kalian harus berubah?,"

Jari lentik nya terus menekan setiap not not yang terdapat di piano tersebut, memutar nada nada indah yang sahdu di telinga pendengar.

Namun tak berapa lama jari nya berhenti memainkan piano karna terasa bahwa ponsel yang terdapat di sakunya bergetar.

Terdapat nama seseorang di layar ponselnya, Jisung menghela nafasnya berat saat membaca nama penelpon tersebut.

"Halo Mark hyung," jawab Jisung saat panggilan tersebut mulai terhubung, Lagi dan lagi suara bentakan mulai terdengar dari sebrang penelpon.

"Yak Park Jisung, sudah jam berapa ini? Ini apakah kau membolos jam mata kuliah mu? Mau jadi apa kau hah? Dasar tidak tau diri sekali, aku sudah membiayai mu tapi kau seenaknya saja, dasar tidak berguna," setelah mengangatakan hal itu panggilan tersebut terputus dari sebrang sana.

Jisung menatap layar ponselnya sendu, dulu Mark adalah orang yang paling sabar untuk menghadapi dirinya, namun entah karna kedatangan adik barunya Mark menjadi orang tempramental tidak segan segan untuk bermain tangan kepadanya.

Jika di tanya apakah Jisung tidak lelah, tentu Jisung pasti lelah dengan hal semua, tidak mudah menjadi Jisung, lelaki itu harus bertahan selama beberapa tahun kebelakang hingga lelaki itu sampai sekarang dirinya menginjak jenjang perkuliahan.

Lelaki itu berdiri dari kursi piano lalu menggendong sebelah tasnya, dan berjalan keluar dari ruangan musik tersebut.

Lorong universitas itu nampak sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang berlalu lalang karna kelas siang mereka, Jisung menatap jam tangan di lengan nya, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore.

"Sudah terlambat rupanya,"

Lelaki itu berjalan menuju keluar gerbang universitas untuk menunggu Busway untuk pulang kerumahnya.

Jisung duduk di bangku Halte lalu memperhatikan sekitar jalanan, suasana nampak sepi sore ini entah masih ada busway atau tidak dirinya tidak tahu.

"Sepertinya aku akan sedikit terlambat, jika terdesak aku akan mencoba menelpon Sungchan hyung siapa tau dia masih ada waktu," gumam nya kepada diri sendiri.

Waktu dan menit mulai berputar sepertinya tidak ada kendaraan umum yang melewati daerah universitas Jisung itu, dengan berat hati Jisung harus menelpon salah satu hyung NEO itu.

Jarinya mulai mengetik nomer Sungchan, hyung terdekatnya selain Hyung Dream.

"Halo hyung, apakah kau sibuk?," tanya Jisung saat panggilan tersebut tersambung.

look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang