Mengetahui

170 36 4
                                    

"Jisung-ah, sudah berapa kali hyung jelaskan kepada dirimu, bahwa bersama mereka itu tidak baik untuk mental mu, lihatlah Mark tidak hanya berbicara kasar kepada mu, tapi dia sudah berani main tangan dengan malukai fisik mu," ucap Johnny begitu tegas.

Kini seluruh anggota 127 hingga Wayv berkumpul di rumah 127 karna sengaja di kumpulkan oleh Taeyong.

"Apakah kau tidak lelah? Hah? Dengarkan aku, kau harus pindah ke sini okey, jangan paksakan, itu bisa membuatmu gila jika masih di sana Jisung-ah," geram Johnny.

Jisung terdiam mendenger Johnny yang tepat sasaran tersebut.

"Lalu gimana dengan Chenle hyung?, pasti saat sadar dia butuh aku hyung," ujar Jisung.

"Tidak akan, dia sudah bahagia bersama hyung mu yang lain di sana, apalagi ada adik yang menjadi alasan kau di kucilkan seperti ini," sahut Doyoung.

"Besok, kami akan membantu dirimu berberes beres, tidak boleh membantah untuk masalah kuliah akan tanggungan ku saja, itu masalah kecil," ujar Taeyong.

"Tapi hyung, aku ingin melihat Chenle hyung," ucap Jisung sedikit menundukan kepalanya.

"Kan sudah ku katakan lupakan mereka, apakah kau belum cukup dengan siksaan mereka itu, biar lah mereka itu bersama adik baru nya, kau juga adik kami Jisung-ah," ucap Doyoung

"Sadarlah Jisung-ah, mereka sudah tak menganggapmu lagi, fikirkan mental mu," ujar Taeyong menimpali.

"Iya hyung," gumam Jisung.

"Bagus, jangan fikirkan mereka okey, fikirkan saja masalah kuliah mu," ucap Johnny yang di angguki Jisung.

"Huh aku masih heran dengan perubahan sifat anak anak Dream, mereka tidak seperti yang kita kenal," sahut Kun tiba tiba.

"Hem kau benar hyung, terlebih Mark semenjak naiknya jabatan menjadi sekertaris boss sifatnya berubah 100%," ujar Lucas.

"Sepertinya memang ada yang salah dengan mereka," sahut Jaehyun.

"Apakah kau juga merasa ada yang salah juga Jisung-ah? Makanya para hyung mu menjadi pilih kasih seperti itu," ucap Taeyong.

"Tidak ada sepertinya,semenjak kedatangan Seunghan itu awal nya baik baik saja walau saat itu aku harus banyak mengalah tapi entah beberapa minggu kebelakang seluruh hyungku mendadak berubah terlebih lagi Haechan hyung," ucap Jisung.

"Haechan? Ada apa dengan Haechan?," bingung Johnny.

"Entah tapi Haechan hyung aneh," ucap Jisung yang turut bingung.

"Ahh mungkin Haechan adalah manusia pengganti  oleh musuh yang bisa berubah kapan saja sesuai memampuan tuan nya untuk menghancurkan anak Dream menjadi pecah dan membuat Mark menyesal," ucap Xiaojun tanpa jeda.

Ucapan Xiaojun membuat seluruh member membeku kebingungan sedangkan lelaki itu tersenyum lebar tanpa beban.

"Kau ini kebanyakan menonton film fiksi, mana ada orang yang menjadi pengganti orang lain untuk membuat orang itu menyesal, sebaiknya kurangi saja tontonan mu aku takut kau malah menjadi peri nantinya," ucap Kun.

"Yaa itu kan hanya tebakan saja hyung, siapa tau benar adanya," ujar Xiaojun.

"Tidak tidak, jangan terlalu melantur Xiaojun, sebaiknya kau bermain saja dengan bella siapa tau otak mu menjadi jernih," ujar Taeil yang sedari tadi hanya diam, lelaki itu sibuk bermain dengan naga peliharan nya:).

"Iya hyung," Xiaojun pun mengangkat bella kepangkuannya lalu mengelus Bella dengan bibir di kerutkan.

"Sudah lah Jisung-ah, kau istirahat saja di kamar yang sudah kami siapkan," ucap Taeyong yang di angguki Jisung.

Jisung berjalan keatas menggunakan tangga meninggalkan para hyungnya yang masih ada di ruang tamu.

"Kita harus melakukan tindakan hyung, aku sedih jika melihat Jisung selalu lebam seperti tadi," ujar Ten.

"Selalu? Apa maksud mu dengan kata selalu? Memang kau sering melihat Jisung lebam seperti tadi?," bingung Taeil.

"Iya hyung, ini bukan lah sekali tapi Jisung selalu lebam seperti itu apalagi dengan lebam di punggungnya yang sepertinya pukulan itu tidak main main," ujar Ten.

"Oh my god, mengapa Jisung masih bertahan di tempat seperti itu jika membuat dirinya sakit seperti itu," ujar Johnny.

"Ntahlah hyung, tapi aku yakin Jisung terlalu baik untuk hanya sekedar membenci para hyungnya itu," ucap Taeyong.

"Hemm aku setuju," guman Kun.

-💚-

"Kau masih di rumah sakit?," ucap seorang lelaki dari arah panggilan tersebut.

"Iya hyung, aku masih di sini, huh sebenarnya aku malas tapi aku terpaksa, jika bukan karna dirimu aku tak akan mau tetap di sini hyung," ucap lelaki yang menjawab telpon tersebut.

"Hahah tenang saja Seunghan-ah, jika hyung sudah mendapat karir Mark, akan bawa kau dari sana,"

Seunghan berdengus kesal.

"Sabar okey adik manis, di sana sudah ada Donghyuck akan membantu rencana kita untuk membalas Mark,"

"Iya hyung aku tau, Donghyuck hyung juga baik dan bisa di ajak kerja sama," ucap Seunghan.

"Tentu saja, dia adalah pengawal pribadi ku jadi akan cocok juga dengan mu,"

"Iya, lalu setelah ini apa yang harus aku lakukan hyung?,"

"Bunuh...,"

Seunghan yang mendengar ucapan sang kakak pun menyeringai, tentu dia tau apa yang di maksud dari kata tersebut.

"Baiklah hyung,"

Panggilan pun berakhir, Seunghan menatap ponselnya dengan pandangan nakal.

"Tentu aku akan turuti, menjadi polos itu adalah hal yang menyenangkan," gumam Seunghan, kemudian lelaki itu berjalan menuju kantin rumah sakit.

Tapi tanpa dia sadari ada seseorang yang menguping pembicaraan nya di balik dinding.

"Ternyata kau memakai topeng untuk mengecoh kami, baiklah aku akan ikuti alur mu," ucap Lelaki itu lalu pergi dari tempat tersebut.

Waktu berjalan begitu cepat hingga malam pun tiba, lorong rumah sakit sepi dan hanya ada anggota rumah dream yang masih di ruang rawat Chenl
"Aku saja hyung yang menjaga Chenle hyung, aku esok hari libur sekolah," ujar Seungahan.

"Iya kah? Baiklah kau boleh menginap tapi dengan di temani oleh hyung yang lain okey aku tak mau maknae imut kita ini sendirian di sini," ucap Mark.

"Iya aku akan di temani Haechan hyung," ucap Seunghan.

"Iya benar Mark hyung," ucap Haechan.

"Baikl-,"

"Jangan, Seunghan akan dengan ku," sebelum Mark berucap sudah terpotong dengan salah satu anggota dream tersebut.

"Tapi," lagi lagi terpotong tapi kini dengan Mark.

"Sudahlah tidak papa biarkan Seunghan dengan nya, kau sudah seing dengan Seunghan," ucap Mark.

Seunghan dan Haechan pun pasrah, namun berbeda dengan salah satu dari mereka yang menyeringai puas.

"Tak akan ku biarkan Kau apa apakan Chenle," batin lelaki itu

-💚-

Annyeonghaseo Chingguya...
Huh makin sedikit pembacanya:(
Yaudah deh...

Thanks all
Naxt..

look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang