Aneh

152 35 2
                                    

Suara drum terdengar di ruang klub, musik di mulai dengan sahutan Jisung yang sebagai vocal sekaligus gitaris bernyanyi.

Hari ini band Jisung mulai berlatih untuk audisi musik mendatang, mereka begitu antusias saat ini bagaimana tidak acara ini adalah suatu yang di tunggu tunggu oleh mereka anggota band klub musik.

"Jika lancar begini aku jadi bersemangat dan optimis band kita akan bisa lolos dalam audisi ini," ujar Ganmin di sela petikan gitar listrik nya.

Jisung yang mendengar itu tersenyum di saat menyanyi, suara Jisung begitu merdu di telinga dirinya juga memberi sedikit rap agar lagu yang mereka bawa semakin menarik nantinya.

Latihan pun berakhir dan lagu yang di bawakan Band Jisung sudah selesai di nyanyikan oleh mereka.

"Jisung-shii, tidak salah kami memilihmu sebagai vocalis, suara mu bagus seperti awal kita audisi," ucap Junhae pemain keyboad di Band tersebut.

Jisung terkekeh mendengar pujian dari Junhae itu.

"Ahh tidak usah berlebihan, yang kemarin kita audisi dengan modal nekat saja, aku yakin audisi saat ini kita bersama sama lebih baik," jawab Jisung.

"Tapi menurut ku hanya kau yang berkembang dari mulai petikan gitar mu dan juga suara mu semakin bagus, benar bukan ucapan ju teman teman," ujar Namkyu yang di angguki oleh seluruh member Band.

Jisung hanya tersenyum.
"Tidak tidak, tak perlu seperti itu kalian juga sudah berkembang, bukan hanya aku," ujar Jisung.

"Sudah kita pulang saja, jika saling memuji seperti ini tak akan habis nantinya," ucap Jisung.

Jisung dan seluruh anggota band nya pun bersiap siap untuk pulang, seperti membereskan tasnya. Hari ini mereka tidak banyak kelas hanya saja Jisung yang harus berhadapan dengan kelas bahasa tadi pagi jadi mereka memulai latihan saat siang hari.

"Kau menggunakan bus Jisung-ah?," tanya Namkyu yang memang satu jalan ingin ke parkiran bersama Jisung, sedangkan Ganmin sudah terlebih dulu pulang bersama Hyunseok yang juga teman satu band pemegang bass.

"Iya seperti biasa, lagi pula aku juga akan pergi ke supermarket untuk bekerja," ujar Jisung kepada Namkyu.

"Bagaimana aku antar saja, kebetulan aku membawa mobil tadi pagi jadi kau tak perlu mengeluarkan saldo kartu transportasi mu," ujar Namkyu.

"Ahh tidak usah, aku tidak papa menaiki bus, lagi pula aku memang biasa menggunakan transportasi umum," ucap Jisung menolak.

"Sudah ayok," Namkyu pun menarik tangan Jisung saat mendengar penolakan dari lelaki Park itu.

Namkyu membawa Jisung ke arah mobil miliknya, dengan terpaksa Jisung masuk kedalam mobil nya.

"Nah kalau begini baru benar, kau tak perlu panas panas menunggu bus, kau juga pasti akan terlambat jika harus menunggu bus terlebih dahulu," ujar Namkyu yang sudah duduk di posisi kemudi.

Jisung hanya berdehem, sebenernya hatinya tidak enak untuk merepotkan Namkyu seperti ini.

Namkyu menjalankan mobilnya menuju tempat kerja Jisung, keduanya sama sama diam dan hanya di temani oleh suara yang berasal dari radio.

"Jisung-ah? Kau bekerja seperti ini hanya karna hyung mu yang menjadi cuek kepada mu?," tanya Namkyu.

Jisung terdiam sebentar kemudian menggelengkan kepala nya.

"Bukan, aku hanya berfikir bahwa ini sudah waktunya aku mencari uang ku sendiri, aku tak mau bergantung dengan para hyung ku," ucap Jisung sedikit berbohong.

"Huh.. jadi begitu, pemikiran mu sungguh dewasa Jisung-ah, ahh tidak tidak kau itu masih bayi yang di paksa dewasa," ucap Namkyu tanpa dosa.

"Kau ini, mana ada aku bayi, tinggi ku melebihi mu, jadi tidak ada bayi yang setinggi diri ku," ujar Jisung.

look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang