Tetap percaya

165 40 2
                                    

Hari sudah larut, Jisung perlahan mengendap masuk kedalam Rumah, untung saja dirinya membawa kunci cadangan jadi tidak perlu tidur di luar semalaman hingga pagi.

"Apakah ini aman? Huh untung saja para hyung sudah tidur," Jisung masih berjalan mengendap di kegelapan lampu yang sudah di matikan.

"Khemm," deheman seseorang membuat lelaki Park itu membeku, suara itu berasal dari arah ujung pintu dapur yang mengarah ke ruang tamu.

"Jisung-ah?,"

Seseorang itu perlahan mendekat kearah Jisung yang masih membeku, Jisung samar samar melihat siapa yang berbicara itu, dia adalah Chenle yang membawa sebuah segelas air putih di tangannya kemungkinan lelaki Zhong itu terbangun dari tidurnya.

"Chenle hyung...," ucap Jisung.

"Kau pulang terlambat? Ini sudah sangat larut memang sebanyak apa tugas mu hingga harus sampai malam seperti ini?," tanya Chenle.

"Iya hyung..,"

Chenle nampak menghela nafasnya.
"Baiklah langsung pergi kekamar mu, sebelum Mark hyung tau kau terlambat," ucap Chenle yang di angguki Jisung.

Namun sebelum beranjak Jisung berjalan menghampiri Chenle lalu membungkuk hormat.

"Terimakasih hyung, di saat yang lain tidak peduli, tapi kau masih sedikit memberikan kasih sayang dan perhatian mu kepada ku," ucap Jisung yang menatap Chenle dalam, Chenle yang melihat itu hanya bisa terdiam dan menatap Jisung yang sudah kembali ke kamarnya.

"Mianhae Jisung-ah," batin Chenle sendu.

Lelaki zhong itu pun hanya bisa bungkam dengan apa yang terjadi barusan, hanya lewat hati saja dirinya mengutarakan kata maaf tersebut.

Di kamar, Jisung pun sempat terdiam dengan sifat hyung nya itu, namun tak hayal hatinya sedikit senang karna Chenle masih ingin sedikit berbincang dengan nya.

"Mungkin ini awal yang baik bukan? Huh aku bahagia," ucap Jisung.

Tak lama intens lelaki Park itu teralih dengan sebuah notif dari Handphonenya, Jisung pun merogoh sakunya lalu membuka benda tersebut dengan dirinya yang sudah dalam posisi duduk di ujung ranjang tempat tidurnya.

~Aerosoptic Neo Music.
JeonYenhenry:Band Neo Music club sudah terdaftar di audisi nanti, kalian harus bersiap.
LeeNmkyu:iya pak terima kasih
KimGnmn:kami bersemangat sekali jika begini.

Tanpa sadar Jisung tersenyum mendengar kabar bahwa dirinya dan beberapa teman nya akan mengikuti audisi nanti.

"Ahh akhirnya impian ku terwujud," gumam Jisung kepada dirinya sendiri.

Ceklek..

Suara pintu terbuka membuat Jisung menatap kearah asal suara tersebut, dan terlihat ada salah satu hyungnya yaitu Chenle membawa nampan yang berisi nasi goreng buatannya.

"Khem kau belum makan bukan, makan ini dulu, aku akan kembali kekamar ku," ucap Chenle meletakan nampan itu di meja belajar Jisung. sang adik tak hentinya menatap dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Namun sebelum dirinya keluar panggilan Jisung menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap sang adik.

"Hyung..,"

"Aku ucapkan terima kasih lagi, aku tau kalian sayang kepada ku, terima kasih sudah menumbuhkan rasa kepercayaan itu kembali dalam hati ku," ucap Jisung kepada Chenle.

Chenle nampak menghela nafasnya saat mendengar ucapan Jisung.

"Jisung-ah.. maaf, tapi pemikiran mu sangat lah salah, kami sudah terlalu dalam mendewasakan mu, kami berubah Jisung-ah," ucap Chenle.

look at meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang