Part:7

1.6K 128 1
                                    

setelah acara peluk-pelukan kenzi segera duduk dikursinya karena katanya ada mubar.

"Kenalin Gue Bagaskara Nareswara" ucap mubar tersebut

Omo ganteng bangettt
gila mubar ganteng begete
jadi pacarku Yo mas
suaranya ngajak berumahtangga

kelas menjadi riuh karena mubar
"diam semuanya" teriak Bunes guru BK itu bernama [Nesya Agustina] namun sering dipanggil Bunes.

"Bagas kamu duduk disebelah kenzi,kenzi angkat tanganmu" ucap Bunes dan langsung pergi Bunes itu tidak memandang bulu menurutnya semua orang disini rata.

setelah sesi pengenalan kini mereka memulai pelajaran.

kringgg

bel istirahat sudah berbunyi kenzi membereskan peralatan sekolahnya
"woy Ken kantin kuy" teriak Ardi sahabat satu²nya kenzi "bentar Ar " jawab kenzi Ardi berjalan menuju bangku kenzi
"oh iya Lo mubar mau ikut ga?"tanya Ardi
"boleh?" jawab mubar kenzi dan Ardi pun mengangguk.

"oh iya kenalin gue Ardian putra dan ini sahabat gue Kenzi putra Graham" ucap Ardi memperkenalkan dirinya dan juga kenzi.
"Bagaskara Nareswara" jawab Bagas singkat.

sesampainya di kantin
"Kenzi" teriak seseorang yang berada di bangku paling pojok kenzi pun segera menghampiri orang itu dengan mata yang berbinar Ardi dan Bagas pun mengikutinya dibelakang.
sesampainya dibangku tersebut kenzi langsung duduk disebelah orang itu
"Abang bara Ken kangen tau"ucap Ken antusias bara langsung merentangkan tangannya kenzi yang melihat itu pun langsung saja memeluk bara dengan erat.
ya orang yang tadi meneriaki nama kenzi adalah bara. masih ingat bara ga?

tanpa disadari mereka ada pemuda yang mengepalkan tangannya "kenapa gue ga suka kalo anak pembawa sial itu dekat dengan orang lain" pemuda itu adalah arsen niatnya mau beli air mineral namun ia disuguhi pemandangan yang membuatnya iri?, akhirnya arsen memutuskan untuk pergi dari sana.

"Abang" gumam kenzi yang melihat arsen sebenarnya ia sudah liat dari tadi namun ia Ingin membuat arsen iri.

bara mengusap rambut kenzi dan saat tangannya diangkat rambut Ken ada ditangannya bara mengernyit heran.
"sana kalian cari bangku yang lain gue mau sama bang bara jangan ganggu" ucap Kenzi mengusir Ardi dan Bagas,mereka yang mendengar itu pun menatap kenzi datar dan berjalan menuju bangku lain.

"kenzi nanti ikut Abang" kenzi menatap bara dengan kepala dimiringkan
"em kemana bang" tanya kenzi dengan wajah bingung yang membuat bara harus menggigit pipi bagian dalamnya kenzi terlihat sangat menggemaskan
"nanti kamu tau" jawab bara singkat dan setelah itu makanan kenzi datang dan kenzi langsung melahapnya bara menatap kenzi dengan tatapan yang sulit diartikan.

saat ini kenzi berada di taman sekolahnya bara membawanya kesini.
"kenzi apa kamu sakit" tanya bara dengan menatap kenzi,mendengar itu kenzi pun menatap ke arah bara dan tersenyum tipis.

"jawab Abang kenzi,apa kamu sakit?" tanya bara sekali lagi karena kenzi tak menjawabnya tadi
"huft Abang Ken gapapa" jawab kenzi dengan menatap wajah bara.

karena bara tidak yakin akan jawaban kenzi akhirnya bara memutuskan untuk mencari tau sendiri.

"maaf Abang Ken hanya tidak mau membuat Abang kepikiran"batin kenzi dengan masih menatap wajah tampan bara

"ya udah masuk sana dah bel loh,oh iya nanti pulang bareng Abang"ucap bara kenzi hanya menganggukkan kepalanya sebelum pergi bara mengecup kening kenzi.

kenzi yang diperlukan seperti itu pun hanya tersenyum tipis lalu beranjak pergi menuju ke kelasnya

kringg

bel pulang sudah berbunyi kenzi segera menuju ke parkiran dan melihat bara yang sedang duduk diatas motornya dan seperti sedang menelepon seseorang.

"abanggg" teriak Kenzi bara langsung saja mematikan telefonnya dan menyimpan handphone nya disaku celananya.
"ya udah sekarang kita pulang ya" ucap bara dan diangguki oleh kenzi bara pun memasangkan helm ke kenzi dan mengangkat kenzi untuk naik ke motornya
kenzi ga nyampe guys.

sesampainya dimansion keluarga Graham kenzi turun dari motor bara sebelum bara pergi ia mengecup kening kenzi dengan sayang.

"Abang pulang dulu ya" ucap bara dengan senyum yang tulus kenzi hanya menganggukkan kepalanya dan melambaikan tangannya kepada bara.

ceklek
pintu mansion dibuka oleh kenzi bisa kenzi lihat Daddy serta Abang sulungnya sedang duduk disofa dengan laptop yang tidak pernah lepas dari mereka.

Arya yang mendengar pintu terbuka pun menolehkan kepalanya ke arah pintu dapat ia lihat kenzi yang berjalan menuju kamarnya dan mengabaikan ia dan anak sulungnya.

"Daddy arsen pulang" teriakan itu berasal dari pintu mansion Arya yang sedari tadi menatap punggung kenzi yang berjalan menuju kamarnya pun menolehkan kepalanya menghadap arsen ia hanya memberikan senyum tipisnya.

sedangkan dikamar kenzi sedang duduk di balkon dengan pandangan kosong ia masih memikirkan bagaimana jika Abangnya bara mengetahui kalo ia mengidap penyakit leukimia.

disisi bara

"cari informasi kenzi sakit apa dalam waktu 15 menit jika terlambat nyawamu akan jadi taruhannya" ucap bara dengan wajah datar dan dingin.
"b-baik t-tuan m-muda" jawab pengawal itu dengan suara gemetar dan langsung berlari keluar untuk mencari informasi yang tuan mudanya perintahkan
bara menghela nafas panjang.

sudah 10 menitan pengawalnya mencari informasi tentang sakit kenzi akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh bara datang dengan nafas yang tersengal-sengal
"itu hah tuan hah muda" ucap pengawal itu sembari memberikan kertas hasil pemeriksaan kenzi waktu itu bara hanya menganggukkan kepalanya dan memberikan kode untuk pengawalnya pergi.

bara langsung saja membuka kertas itu dan seketika ia membelalakkan matanya melihat hasil pemeriksaan kenzi itu
"l-leukimia" gumam bara dengan air mata yang mengalir deras tanpa seizinnya.

ceklek

"hey bara kamu kenapa bilang sama mama" ucap wanita cantik yang diketahui ibu dari bara CALISTA ALEXANDER bara yang mendengar pertanyaan dari mamanya pun segera memeluk sang mama dengan erat Calista yang mendengar isakan sang putra pun ikut menangis ia tidak suka melihat putra keduanya menangis.

"bara Calista ada apa kenapa kalian menangis" ucap kepala keluarga atau papa bara Adnan Alexander ia segera menuju kedua orang yang sangat ia sayangi tengah menangis.

"pa ma kenapa dia menyembunyikan ini semua dari bara" ucap bara dengan tatapan kosongnya Calista dan Adnan merasakan apa yang dirasakan oleh putranya walaupun ia tak kenal sama anak yang diucapkan putranya itu.

Adnan yang melihat kertas berada ditangan sang putra pun mengambilnya
setelah itu ia membacanya dengan seksama.

ia baru kali ini melihat putranya menangis cuma gara' orang asing
"siapa kenzi bara" tanya Adnan kepada bara,bara yang ditanya pun menoleh ke arah daddynya dengan tatapan sendunya
"dia adek bara pa" ucap bara dengan senyum tulusnya
"adek?bisakah kamu membawa anak yang kau maksud bara?" tanya Calista bara hanya menganggukkan kepalanya.

saat ini bara dan kenzi sedang berada di kantin karena guru² ada rapat
"kenzi sejak kapan kamu mengidap leukimia?" tanya bara membuat kenzi yang sedang memakai mie ayamnya terhenti
"a-abang tau?" bara menganggukkan kepalanya dan kenzi menghela nafas
"sini peluk Abang" ucap bara sembari merentangkan tangannya kenzi pun langsung memeluk bara kenapa Abang bisa tau batin kenzi akhirnya air mata kenzi turun tak bisa ditahan lagi.

setelah lebih dari 15 menit kenzi akhirnya tenang dan tidak menangis seperti tadi
kring
ponsel bara bergetar menandakan ada yang menelfonnya papa nama yang tertera di ponsel tersebut dan bara langsung mengangkat telfon itu
"halo papa kenapa?" tanya bara
"bisa kau bawa adek mu itu sekarang?papa  tau disana guru sedang rapat semua kan"
"heem,ya udah bara tanya dulu" setelah bara mengatakan itu ia langsung mematikan telefonnya satu pihak padahal daddynya belum menjawabnya.

"kenzi mau ikut ke mansion Abang?" tanya bara dengan tangan mengelus rambut kenzi.
"boleh bang" jawab kenzi dengan senyum manisnya
setelah mendapat persetujuan bara langsung saja menarik kenzi menuju parkiran.

TBC
maaf ga jelas ceritanya 🤧

BABY KEN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang