Bab 6 : Sah

102 30 18
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

Brian — Marry Your Daughter 🎶

Hayu guys kondangan onlen kita💃🏻
Jangan lupa ngasih hadiah berapa vote dan komentar buat Mas Khafi & Neng Diba yaaa💝

Maaf di part sebelumnya aku banyak typo, baru ngeh karena kemarin selesai ngetik langsung aku update ngga aku baca ulang soalnya udah ngantuk 😅, nanti aku revisi lagi yaaa

Mau nanya dong, disini rata-rata umur berapa ya?

Baca ceritaku dari cerita yang mana?

Gabung wattpad sejak kapan?

Happy reading!
Enjoy.

***

Pernikahan cucu konglomerat generasi ketiga menggegerkan kalangan sosial. Pasalnya, belum lama ini Khafi kembali dari Amerika seolah mengasingkan diri dari keluarga besar. Khafi baru beberapa bulan memimpin perusahaan. Dan pula, calon istrinya hanya karyawan biasa?

Sebelum meresmikan tanggal, banyak lamaran datang kepada Khafi. Rata-rata dari mereka tentu saja kenalan Burhan, relasi dari kakeknya, juga kalangan sosialita Mariam yang sudah jelas alasannya hanya karena harta.

Di dunia bisnis dan politik, perjodohan hanya karena uang itu sudah biasa. Khafi bisa saja dijodohkan dengan salah satu dari mereka.

Namun, konyolnya ia justru dijodohkan karena perjanjian kakeknya saat sekolah. Mereka bahkan belum menikah, tapi sudah berencana menjodohkan cucu mereka?

Khafi ingin mengelak perjodohan itu bagaimana pun, nyatanya ia tidak bisa.

Banyak orang bertanya-tanya, kapan Khafi dan calon istrinya bertemu? Kapan mereka mulai jatuh cinta? Dan mengapa buru-buru sekali menikahnya?

Khafi hanya menjawab, “hal baik harus segera di segerakan, 'bukan?”

Khafi menjawab dengan kepercayaan dirinya yang setinggi langit.

Seminggu terakhir, Khafi disibukkan banyak hal. Urusan kantor, urusan pernikahan, dan juga membersihkan apartemennya yang belum genap empat bulan ia tempati.

Rencananya, ia akan tinggal di rumah Adiba setelah menikah. Selain menjaga peninggalan kakek Adiba, Khafi menyetujui bahwa mereka akan memulai kehidupan baru di rumah sederhana alih-alih di apartemen mewah yang penuh hingar-bingar.

Khafi membersihkan apartemennya seorang diri. Membuang barang yang sudah tidak kayak pakai. Barang pribadi Khafi tidak banyak, namun jas-jas kantor dan berkas-berkas yang menggunung itu tentu harus lebih di utamakan.

Selama seminggu pula, ia tidak bertemu Adiba. Secara adat, Adiba akan di pingit sebelum menikah untuk menghindari hal-hal yang tidak diperlukan. Untuk menjaga sakral pernikahan.

Khafi pun, tidak pergi kemana-mana karena ia sudah terlalu sibuk mengurus banyak hal.

Khafi menyelesaikannya saat adzan ashar berkumandang. Segera ia membersihkan diri dari keringat dan mengambil wudhu. Khafi shalat dengan khusyu, tak lupa meminta agar pernikahannya diberikan kelancaran dan dipermudah. Pernikahan yang diberkahi.

Surga Impian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang