Pagi itu Mora bangun lebih awal dari biasanya, ia merasakan kepalanya sangat pusing dan badannya sakit semua.
"Kok badan gua pada sakit si," gumamnya.
"Gimana tadi malem seru," tiba tiba ada suara seorang laki laki di dekatnya, seketika Mora langsung menghadap ke arah sumber suara.
"Ngapain lo di sini," kata Mora kepada Zae.
"Tadi malem gimana?," Tanya Zae.
"Giamana apaanya si, lo pagi pagi bikin gua binggung." Ungkap Mora.
"Tadi malem lo mabok kan." Seketika raut wajah Mora menjadi pucat.
"Hah k-kata s-siapa lo," jawabnya gugup.
"Gua yang jemput lo di bar Werfla, siapa yang nyuruh lo buat nyentuh alkohol hah." Zae menatap wajah Mora yang makin pucat.
"G-gua yang mau k-kok." Mora tidak berani menatap wajah Zae yang sedang marah.
"Bego." Zae mengatakannya dengan lantang dan setelah itu ia bangkit dari duduknya dan keluar kamar.
Setalah Zae keluar dari kamar Mora langsung menangis tanpa suara ia kaget karna baru pertama kalinya Zae berbicara kasar dan lantang kepadanya.
Zae tidak pergih ia masih ada di depan kamar Mora, ia tau itu adalah perbuatan yang jahat karna itu Zae masuk kembali dan ia kaget melihat Mora yang sedang menangis.
Zae lari ke arah Mora dan langsung memeluknya.
"Maaf, maaf, maaf, gua gak bermaksud ngomong kaya tadi Mor maaf." Zae mengelus elus rambut adiknya dan menghapus air matanya.
"Jahat, lo jahat." Mora mengatakannya sambil sesegukan.
"Maaf sayang gua kelepasan tadi maaf." Zae mencium kening Mora dan mencoba meredahkan tangisanya.
Setalah beberapa menit akhirnya Mora berhenti menangis namun ia diam tidak mengatakan sepatah kata pun.
"Mor," pangil Zae, namun Mora tidak menjawabnya.
Karna wajah Mora tertutup rambutnya Zae tidak tau bahwa Mora tertidur di pelukannya.
"Astaga tidur lagi, baru juga bangun." Zae mengibas rambu milik Mora agar rambutnya tidak menutupi wajahnya.
"Maaf in gua ya, besok besok gua janji gak bakal marahin lo sampe lo nangis terus ketiduran kaya gini." Zae memandangi wajah Mora yang tertidur di pelukannya, setelah itu ia mencium kedua pipi mora dan keningnya.
Zae merebahkan tubuh Mora di kasur agar ia kembali tidur lagi namun Mora terbangun.
"Di sini aja," katanya sambil memeluk lengan Zae.
Zae pun menuruti Mora ia pun ikut tiduran di kasur dan tiba tiba Mora malah menaiki tubuh Zae untuk di peluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Outlaws And Atlantis
Teen FictionSeorang ank SMA yang mempunyai sebuah geng motor yang sangat terkenal di seluruh kota,ia adalah Outlaws dan Atlantis. "Anjing di bilang jangan gegabah tunguin Zae dateng tolol kalo udah kaya gini siapa yang mau tanggung jawab bego,gua yakin lo bakal...