Outlaws And Atlantis

Atlantis

Seorang perempuan cantik yang bernama Zamora Exslyn Aldebaran sang ketua geng motor yang bernama Atlantis.

Geng motor ini mempunyai 5 pendiri sang ketua berna Zamora dan 4 lainya adalah wakil ketua. Mereka baru saja mendirikan geng motor ini karna itu mereka hanya mempunyai 5 anggota.

Sebenarnya Mora hanya ingin mempunyai 5 anggota, karna Zae berkata jika mempunyai banyak angota akan membuatnya pusing.

Zae pernah bilang kalau ada yang jahatin mereka ber 5 bilang sama dia karna mereka ber 5 sudah di anggap geng sendiri oleh Zae.

Saat itu Mora dan ke 4 temannya sedang bermain di rumah lalu Zae menghampiri mereka ber 5.

"Mor," Zae memasuki kamar Mora yang tidak di kunci.

"Eh bang Zae, apa kabar." Ucap Violetta.

"Baik," jawab Zae.

"Kenapa," Mora baru menjawab perkataan Zae.

"Ikut gua bentar gua tunggu di balkon." Setelah itu Zae langsung pamit keluar.

"Iya." Setalah itu Mora bangkit dari duduknya.

"Tunggu sini lo kalo mau makan di kulkas banyak jajanan, kompor ada di lemari gua masak aja serah lo semua,"

"Makasih tuan putri," Zela berkata, lalu setelah itu mereka ber 4 menghampiri kulkas Mora untuk mengambil beberapa makanan.

Sesampainya di balkon Mora langsung menghampiri Zae yang sedang berdiri di dekat pager pembatas.

"Kenapa," Mora mulai membuka percakapan.

"Lo serius mau buat geng sendiri," Zae menatap wajah Mora.

"Iya serius emang kenapa lo nanya begitu."

"Gua takut lo kenapa napa."

"Lah kan lo tau temen gua spek anak petarung semua apa lagi si Zela, Violetta, Alana, Camella. Intinya semuanya lah, lo belom tau mereka berantem ngalahin 7 preman waktu itu."

"Jir keren juga, tapi tetep aja gua gak mau lo kenapa napa Mor." Zae menangkup pipi Mora.

"Iya Zae sayang gua tau tapi gua gapapa, kan selalau ada lo yang jagain gua," Mora mencubit kedua pipi Zae lalu tersenyum manis.

"Gua sayang banget sama lo Mor." Zae memeluk Mora dan mengecup keningnya.

"Gua juga kok," Mora membalas pelukan hangat dari abangnya itu.

💀💀💀💀

"Moraaaaa," Camella teriak sangat kencang sampai suarnya terdengar hingga ke balkon atas.

"Buset jir suara temen lo kenceng banget." Zae sepontan menutup kuping.

"Biasa gua tau ada apaan, gua turun dulu ya."

"Iyaa."

Setalah itu Mora langsung turun dari balkon untuk menghampiri temennya di kamar.

"Kenapa si, suara lo kenceng bangat mella ampe kedengeran ke balkon." Mora membuka pintu kamarnya.

"Itu," Violetta menunjuk sesuatu di bawah sana mereka ber 4 sudah nagkring di atas kasur Mora.