Bab 32 : Tidak Mencintaiku

102 11 0
                                    

Malavika menangis, disudut lembah. Tempat persembunyian-nya ketika dulu dia hamil.
Rasanya sangat mustahil mengetahui bahwa Jaazil sudah tidak mencintainya lagi, padahal sejak dulu pria itu selalu menggilai-nya.

"Tidak mungkin dia berhenti mencintaiku, Jaazil adalah pria yang setia. Pasti Nefertari telah menggodanya sampai membuat Jaazil berhenti mencintaiku."  Malavika mulai frustasi sendiri.
Kepalanya beberapa kali menggeleng saat membayangkan kejadian tentang dia bersama Yohanes di malam yang sangat begitu dia benci.

"Tidaak, tidaaakkk—"
tubuhnya bergetar hebat menahan rasa sakit yang dia pendam, dia terlihat sangat kacau.
Malavika merasa menyesal, kenapa dia harus kembali. Kenapa dia harus bangkit disaat seperti ini.

"Hikss.. kenapaa.. hikss..."

"Kenapaa, aaaaaaaa—" Malavika menghempaskan kain panjangnya, hingga membuat bebatuan di lembah mengalami keretakkan akibat hempasan dari kain miliknya.
Bahkan aliran sungai yang ada disana pun langsung mengering, ketika Malavika marah dan menunjukkan bola mata birunya.

Dan tak lama berselang itu, Malavika tersadar.
Jika Nefertari adalah putrinya, apakah dia juga merupakan seorang Dewi Air? apa Nefertari memiliki kekuatan yang sama seperti dia.

Tidak! ini tidak boleh terjadi, Dewi Air di Samudera hanya boleh ada satu. Yaitu dirinya.

Jika Nefertari yang menjadi Dewi disana, maka Malavika akan tersingkirkan.
Malavika pun segera bangkit berdiri, tatapannya mulai menajam.

"Aku Dewi Malavika bersumpah, akan berjuang demi cintaku. Demi mempertahankan kekasih abadi ku, aku akan mengukum diriku sendiri dengan membunuh putriku. Dewa Besar, tolong bantu aku sekali lagi."

Malavika merentangkan kedua tangannya, pandangan matanya mulai menajam. Bersama angin yang berhembus ke dalam lembah.
"Aku akan menarik sumpah ku yang sebelumnya, jadi biarkan aku untuk kembali menjadi Dewi Air. Hanya boleh ada satu Dewi Air di Kerajaan Samudera, yaitu ... Malavika."

Jedaar!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jedaar!

Suara gemuruh petir terdengar dari luar, sehingga Taavin yang sejak tadi menunggu Nefertari mulai bangkit menuju balkon.

Tidak ada air hujan sama sekali, tapi kenapa suara gemuruh petir terdengar sangat keras.
Apakah Jaazil sedang bertengkar di wilayahnya?

Sraash!

Jaazil tiba-tiba muncul di hadapan Taavin, membuat pria itu sedikit terkejut karena kehadirannya.
"Astaga! sejak kapan kau ada disini."

"Baru datang." balasnya dingin.

"Ekhem, Nefertari masih belum terbangun. Bagaimana dengan Malavika apakah kau sudah bertanya padanya?" balas Taavin terdengar canggung, karena sebelumnya. Mereka memang tidak pernah dekat.

"Dia memang anak Malavika, bersama Yohanes."

"Kau serius??" kata Taavin sangat terkejut.

"Ya, dan sekarang Malavika kabur sedangkan Yohanes aku kurung di penjara abadi."

KING DEMON [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang