Bab 33 : Bisakah Kita Bersama?

108 13 0
                                    

Sudah tiga hari berlalu, namun belum ada tanda-tanda dari Nefertari bahwa dia akan membuka matanya.
Padahal Aaron berpikir bahwa putrinya hanya tidur sejenak, namun tidak disangka bahwa Nefertari tidak kunjung bangun hingga sekarang.

Bahkan Jaazil dan Taavin juga belum kembali, dari pencarian mereka terhadap Malavika.

"Ayahanda, hari ini anda harus menghadiri pertemuan bersama Para Menteri apakah anda ingin terus berada disini." tanya Stefan yang datang bersama Louise di sebelahnya.

"Aku akan datang ke sana, bisa kah kau katakan pada Putri Samantha untuk menjaga Putri Nefertari sementara?"

"Tenang saja Ayahanda, saya juga pasti akan menjaga Nefertari agar tetap baik-baik saja."

Ya, meski kini Stefan sudah tahu bahwa Nefertari bukanlah saudara kandungnya. Namun pria itu tidak lagi menggilai Nefertari seperti sebelumnya, sekarang dia sudah menganggap Nefertari seperti adik baginya.
Karena dengan perlahan, Stefan akan berusaha untuk menaruh hatinya pada Samantha, Calon Ratunya.

"Kalau begitu ayo kita ke Departemen Pertemuan." Aaron bangkit dari duduknya, kedua kakinya melangkah meninggalkan Stefan yang berada di belakang.

"Louise sampaikan pesan pada Putri Samantha agar ia segera datang ke Istana Putri Nefertari." perintah Stefan pada penjaga setianya.

"Baik, Pangeran." Louise pun melangkah lebih dulu dari mereka semua.
Lalu setelahnya pintu kamar tertutup, menyisakan Savira yang berada diluar.

"Karena aku akan pergi ke Departemen sebentar, bisa kah kau menjaga Putri Nefertari di dalam Savira? sebelum Putri Samantha datang kemari, pastikan kalau kali ini kau tidak membuatnya pergi kemana pun jika dia sudah tersadar." kata Aaron terhadap pelayan setia Nefertari yang sebelumnya sempat ia hukum.

"Baik Baginda saya akan selalu ada disisi Putri." Savira menunduk hormat, lalu Aaron melangkah pergi bersama Stefan menuju Departemen Pertemuan.

Setelah kepergian Sang Raja. Savira pun berbalik ingin membuka pintu kamar milik Nefertari, bermaksud untuk melihat keadaan Sang Putri.
Namun gerakannya justru terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya dari belakang.
"Nyonya Savira, ramuan dari Tuan Hippo telah selesai. Apakah anda ingin mengambilnya sekarang?" tanya Anna.

"Ah— memangnya dimana Anne?"

"Dia sedang mengambil ramuan obat lainnya untuk Putri Nefertari, aku juga sedang terburu-buru untuk mengirim resep obat selanjutnya ke Istana Kesehatan."

"Apakah Tuan Hippo sedang terburu-buru?"

"Ya, dia meminta Nyonya agar segera datang."

"Tapi Putri Nefertari tidak ada yang menjaganya, bagaimana jika dia terbangun nanti."

"Kalau begitu aku akan menyuruh Pelayan lain untuk menjaganya sementara, sekalian mengantar resep ini." balas Anna tersenyum hangat.

"Baiklah, aku mohon bantuan-mu ya." Savira mengelus bahu Anna dengan lembut. Lalu melangkah lebih dulu bersama Anna yang di berada belakangnya, sekalian mencari pelayan lain untuk menjaga Putri Nefertari sementara selama Savira dan Putri Samantha belum datang.

Tanpa mereka ketahui, ketika ruangan itu kosong. Jemari tangan milik Nefertari mulai bergerak, dan kelopak matanya pun terbuka secara perlahan.
Nefertari merasakan rasa pusing yang sangat menyakitkan saat dirinya tak sadar.

Dia berpikir, apakah dia sudah kembali ke dunianya sekarang?

Kini bola mata Nefertari telah terbuka sempurna. Pandangan matanya melihat ke sekitar memastikan tempat dia berada sekarang.
Dan sama saja, tempat ini tidak ada perubahan semenjak terakhir kali ia merasa kesakitan.
Pandangan mata Nefertari pun terhenti pada sebuah gandulan yang berada di atas meja rias nya.

KING DEMON [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang