Bab 09 : Identitas Nefertari I

170 46 0
                                    

Kini Nefertari dan juga Jaazil sudah berada di area balkon, masih terhubung dengan ruang pemandian. Hanya saja kali ini Nefertari sudah memakai jubah mandinya, dengan rambutnya yang terlihat basah.

Tentu saja Jaazil yang melihat hal tersebut pun, tampak senang memperhatikan wajah cantik dari gadis itu.

"Aku tahu, aku memang cantik." seru Nefertari membuat Jaazil tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya.

"Siapa yang mengatakannya seperti itu." balasnya pelan.

Sedangkan Nefertari hanya diam memutar bola matanya, dan ia pun melipat kedua tangannya di depan dada.
"Jadi, apa mau-mu Raja Iblis?"

"Panggil aku Kaisar Jaazil."

"Kenapa?" tanya Nefertari dengan tatapan sombongnya.

"Aku sudah menuruti permintaanmu untuk berbalik, kenapa kau tidak menuruti permintaanku."

Mendengar jawaban dari Jaazil yang seperti marah, membuat Nefertari berdehem kecil untuk mencairkan suasana.

"Apa kau mau aku melucuti jubahmu sekarang?" sambung Jaazil, hingga Nefertari sangat terkejut mendengarnya.

"Baiklah Kaisar Jaazil, kau mau aku berbuat apa sekarang."

Jaazil tak menjawab, dia hanya meraih pergelangan tangan milik Nefertari yang membiru. Lalu menatap wajah gadis itu yang ikut memandangnya juga.

"Apakah sakit?" tanyanya dengan lembut.

"Tidak."

"Kau berbohong." Jaazil tersenyum tipis, lalu ia memberikan usapan lembut di pergelangan tangan Nefertari, hingga luka biru itu perlahan mulai memudar.

Nefertari yang menyaksikannya hanya diam, pria di hadapannya ini.
Memang benar-benar bukan manusia.

"Aku ingin kau berhenti ikut campur dengan Desa Oxford, aku tidak akan bosan untuk memperingati mu soal ini." seru Jaazil, di sela pengobatannya.

"Kenapa aku tidak boleh ikut campur?" balas Nefertari dengan berani.

"Karena Desa itu adalah milikku, Kerajaan ini juga milikku, bahkan kau sendiri...." Jaazil menghentikan sejenak ucapannya, membiarkan Nefertari menunggu untuk kelanjutannya.
"Juga milikku."

Keduanya kini saling memandang satu sama lain dengan intens, tatapan Jaazil yang terlihat tajam. Tidak membuat Nefertari ketakutan, justru gadis itu hanya diam asik memandang wajah tampan dari Sang Raja Iblis.

"Jadi katakan pada Ayahmu, bahwa segera hentikan seluruh bantuan." lanjut Jaazil, sembari menurunkan kembali lengan milik Nefertari setelah sembuh oleh tangannya.

"Putri, apakah anda sudah selesai membersihkan diri?" seru Savira dari luar ruangan.

"Ah- ya, sebentar." balas Nefertari ketika ia sadar dari lamunannya.

Sedangkan Jaazil, tampak menoleh sejenak ke arah pintu pemandian. Sebelum ia kembali menatap wajah Nefertari.
"Jangan lupakan kata-kata ku." setelah itu, Jaazil pun menghilang begitu saja dari pandangan Nefertari. Dan tak lama dari kepergiannya, pintu pemandian terbuka lalu Savira melangkah masuk sembari membuka tirai pemandian.

"Aish, kenapa pintunya sangat susah di buka tadi." komen Savira, sebelum akhirnya ia terkejut melihat Sang Putri yang berada di tepi balkon.

"Astaga Putri- apa yang anda lakukan di sana!" lanjutnya berlarian menuju tempatnya Nefertari berdiri.

"Pantas saja pintu itu susah di buka, dan saya juga tidak mendengar suara anda dari dalam. Ternyata anda ada disini, apakah anda ingin melakukan hal buruk Putri?" sambung Savira penuh rasa khawatir.

KING DEMON [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang