Bab 35 : Bertemu Denganmu (TAMAT)

250 26 5
                                    

Nefertari terdiam duduk di kursi roda miliknya, sembari menikmati udara sore hari yang terlihat sedikit gelap. Sepertinya akan turun hujan malam ini.

Pikiran Nefertari kembali melayang, pada buku cerita yang di bawa oleh Raquel pagi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pikiran Nefertari kembali melayang, pada buku cerita yang di bawa oleh Raquel pagi tadi. Dia merasa sangat tertarik dengan isi dari buku cerita itu.

Dia ingin membacanya lebih banyak lagi, kenapa tadi Nefertari tidak meminjamnya saja lebih dulu?

Tak!

Gandulan permata pemberian Ibunya pun kembali terjatuh menggelinding di teras rumah sakit, sehingga Nefertari bingung harus mengejar nya bagaimana. Karena tubuhnya sedang duduk di kursi roda sekarang.
Kedua kaki miliknya pun masih belum terlalu kuat untuk berdiri diatas lantai.

Sedangkan Ibunya, mungkin masih berada di ruang pengobatan untuk mengambil obat milik Nefertari.

Sehingga akhirnya dia berusaha bangkit ingin berdiri, namun gandulan itu sudah terhenti lebih dulu di depan kaki dari seorang pria tampan yang berdiri tak jauh darinya.

Taavin, pria tampan yang berhasil mengambil gandulan permata milik Nefertari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taavin, pria tampan yang berhasil mengambil gandulan permata milik Nefertari.
Kini melangkah mendekat, menghampiri tubuh gadis itu yang masih terduduk diatas kursi rodanya.

Ke-dua kaki Taavin menekuk, hingga dia terlihat sedang berjongkok di hadapan Nefertari yang hanya menatapnya saja.
"Tidak ada yang berubah, dari penampilan mu." bisik Taavin sangat pelan hingga Nefertari tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

"Anda .. siapa?" kata Nefertari bertanya lembut.

"Aku Dokter spesialis jantung, namaku Taavin."

Nefertari mengerut kecil mendengar balasan dari Taavin, nama yang disebutkan oleh pria di depannya ini. Terdengar tidak asing di telinganya.

"Kau sendiri, siapa nama-mu?" sambung Taavin memberikan senyum hangatnya.

"Nefertari."

"Nama yang cantik."

"Terimakasih."

Taavin membalasnya hanya dengan senyuman tipis lalu dia memberikan gandulan permata biru milik Nefertari ke telapak tangannya.
"Kau sudah berapa lama menjadi pasien di tempat ini?"

KING DEMON [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang