Ada yang senasib gak sama author?
Yang sama angkat kaki 🤸🤸🤸
.
.
.
.
.
"Ugh enaknya setelah tidur. Pantas saja manusia suka tidur," gumam Altair sembari merenggangkan tubuh.
"Perutku lapar. Makan apa ya kira-kira?" Altair mengingat-ingat dulu waktu menjadi robot apa saja yang direkomendasikan tuanya.
"Apa itu tuan?" tanya Zaxe melihat tuanya memakan sesuatu yang berbentuk bulat dengan kuah super merah.
"Ini namanya bakso. Favorit semua umat, hah hah," balasnya sambil megap-megap kepedasan.
Zaxe mengangguk mengerti sambil sesekali melirik bakso yang sangat menggiurkan.
"Ahh iya bakso."
Altair menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh terlebih dahulu.
"Ganteng kali lah aku," sambil menatap pantulannya dikaca Altair membuat berbagai macam ekspresi.
Setelah puas mengagumi penampilannya yang konon katanya 'cool' itu Altair mengambil beberapa uang hasil bekerja dengan tuanya dulu.
"Altair yang cool ini siap memakan bakso."
"Sini adik sama tante yuk. Kamu mau apa? Tante belikan."
"Adek sama tante yuk jadi anak tante."
"Ihh pipinya lucuuuuuu."
"Jeng jangan dicubit pipinya dong. Kasihan kan dedek gemes."
"Maafin tante ya. Tante gak tahan sama pipi kamu."
"Nama kamu siapa?"
"Altair," dengus Altair kesal.
"Sial banget aku," niat hati ingin makan bakso dengan gaya cool nya. Ehh malah sekarang ia berada di tengah-tengah perkumpulan ibu-ibu sosialita.
Majah Altair berubah masam semasam masamnya saat ia menjadi tontonan banyak orang karena bukanya cool malah dikatai gemoy.
Lebih masam lagi saat ada ibu-ibu menyeretnya untuk duduk di tengah perkumpulan itu. Ingin menangis saja rasanya.
"Wajah gemoy mentok. Kenapa si gak bisa di ajak kerja sama. Kalo aku maunya cool ya cool. Kok malah ngeyel," kesal Altair dalam hati dengan wajah barunya ini.
Padahal mah bukan wajahnya saja. Tubuhnya juga mini gemoy.
"Adek gemess mau makan apa? Bilang sama tante nanti tante bayarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ZAXE [END]
Teen FictionZaxe adalah manusia buatan yang paling sempurna. Ia diprogram khusus dengan kepintaran yang luar biasa. Wajahnya yang tampan bak dewa Yunani bisa mengelabuhi siapa saja. Hanya saja ia tak memiliki perasaan sebagaimana robot semestinya. Zaxe dicipt...