22.bangun

12.3K 1.3K 81
                                    

Hay semuanya

Oke aku mau ngejawab pertanyaan kalian yang tanya 'thor kok chapter 22 dihapus?'

Jawabannya adalah karena di chapter 22 ada tulisan karyaku yang sensitive dan menyinggung.

Aku mau ngomong sama kalian kalo aku juga manusia biasa bukan yang paham agama betul. Jadi aku juga sering khilaf aku akuin itu.

Jadi kalo lain kali di karya aku ini ada sepenggal atau beberapa part yang sekiranya berbau sensitive atau menyinggung tolong tegur aku dan ngomong sama aku.

Nanti aku akan ganti dengan yang lebih baik.

And sekian itu aja yang aku ingin sampaikan.

Selamat membaca.....

.

.

.

.

.

Kalian pernah gak si mimpi dikejar setan tanpi saat kalian lari kecepatannya tuh lambat banget. Bahkan untk teriak aja susah.

Nah ini yang baru di alami Altair.

"Di mana ini?"

Setelah tubuhnya serasa ditarik ia tak tau lagi kini berada dimana. Ruangan kotor terkesan seram and creepy.

Zaxe bangun lalu berjalan menuju pintu.

"Tempat apalagi ini? Kenapa aku seperti dipermainkan? Di taruh di sana di sini sembarangan."

Klontang.

Zaxe berjengit. Suara apa itu?

Zaxe berjalan menuruni tangga.

Tapi....

"AAAAAAAAAAAAA."

Sumpah demi apapaun ada makhluk menyeramkan di bawah. Zaxe mengutuk dirinya sendiri saat ia berlari sekencang mungkin tapi kecepatannya seperti tidak bertambah. Untuk teriak pun rasanya terlalu sulit.

"Hak aaaaaaaaa tolongin aku hiks huaaa haaa."

Cengeng? Ya biarin. Zaxe beru pertama kali melihat makhluk seperti itu.

Butuh deskripsi seramnya?

Makhluknya itu pakai daster putih. Gak tau cewek atau cowok soalnya botak. Boti itu kata yang paling tepat. Maybe?

Terus wajahnya gosong item seperti malika kedelai hitam pilihan. Terus matanya copot satu yang satunya ngegantung. Bagian perutnya bolong isinya keluar semua. Dan yang menakutkan makhluk itu membawa golok. Itu loh yang bentuknya kaya pedang.

"Haaaa haaaaa AAAAAA," Zaxe semakin mengencangkan teriaknya saat dirasa makhluk itu semakin mendekat.

Zaxe masuk ke kamar yang pertama kali ia tempati saat terbangun. Nafasnya ngos-ngosan.

"Hiks ngapain aku nangis orang gak keluar airnya."

Mendengar langkah mendekat Zaxe menutup pintu kamar lalu bersembunyi di kolong kasur.

Ctek ngeeek.

Dag dug ser gak tuh.

Matanya melotot melihat kaki penuh darah berjalan mondar-mandir di depannya.

Cukup lama Zaxe terpaku di tempat tubuhnya refleks kaku tak dapat digerakkan.

Sampai kaki penuh darah itu mulai berjalan ke arah pintu.

Transmigrasi ZAXE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang