Kuy kuy
Ayo para readersku jangan mager! Ingat masih ada ekspektasi orang tua kita yang harus kita wujudkan.Aku kemarin udah ambil rapot nih.
Dan hasilnya ALHAMDULILLAH
Lumayan lah ada tingkatan
Kalo kalian gimana nih hasil kemarin?
Pasti memuaskan kan?
Apa-apa pun kita harus tetap bersyukur dan juga lebih berusaha
Anggap saja hasil sekarang adalah petunjuk untuk langkah kita selanjutnya
Semangat untuk kita semuaaa💪🏻
.
.
.
.
.
Sekarang Bianka mengingat semuanya. Meremat dadanya yang terasa berat. Nafasnya tersengal-sengal sesusah itu mengambil oksigen.
Dulu saat ia terbangun dari koma ia tidak mengingat apapun di situ bibinya mengubah identitasnya menjadi ibunya.
"Malam itu ibu berbelanja di Alfamart depan. Tapi saat pulang hiks teryata rumah kita kerampokan. Hiks nenekmu dan juga ayahmu tewas. Bahkan bibimu yang teryata malam itu berkunjung juga hiks. Terus hiks ibu menemukan kamu tergeletak di bawah tangga. Ibu hiks takut hiks anak ibu."
Begitu pintar permainannya hingga semua berjalan dengan amat mulus. Polisi kala itu sampai tidak bisa menemukan jejak apapun. Keluarganya juga tidak menemukan tanda apapun. Siap rampok yang dimaksud tidak pernah ditemukan. Rekaman cctv semua lenyap hanya dengan semalam.
Hanya Bianka lah kunci dari semua pintu misteri. Tapi kala itu ia mengalami amnesia. Dan dengan keji bibinya memberikan obat itu.
"Pembunuh," kalimat terkahir sebelum ia hilang ingatan kini tersuarakan kembali.
Bianka dengan sorot benci menguar. Api amarahnya berkobar mengingat begitu semenjijikan bibinya yang masih bisa tertawa setelah apa yang dilakukannya.
"AKHH."
"HAHAHA."
Bianka menoleh ke asal suara. Itu ia mengenali suara itu. Sangat mengenali.
"Altair," tidak. Jangan lagi untuk kali ini. Ia tidak ingin lagi kehilangan seseorang yang amat berarti di hidupnya. Apalagi ditangan orang yang sama.
Jejak ini. Apa ini jejak bibinya dan Altair diseret?
Bianka berlari menulusuri jejak yang ia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ZAXE [END]
Novela JuvenilZaxe adalah manusia buatan yang paling sempurna. Ia diprogram khusus dengan kepintaran yang luar biasa. Wajahnya yang tampan bak dewa Yunani bisa mengelabuhi siapa saja. Hanya saja ia tak memiliki perasaan sebagaimana robot semestinya. Zaxe dicipt...