Hayo ngaku kelakuan siapa ni??
Akuuuuuu🙋♀️🙋♀️🙋♀️🙋♀️🙋♀️
Temenku tuh sampe pada gak percaya kalo aku bilang 'otw' beneran otw.
Tapi emang beneran. Aku bilang 'otw' tuh maksudnya mau otw mandi, siap siap dulu.
Dan berkahir kumpul paling telat.
Aku yakin kalian pasti sama kayak aku.
Hayo ngakuuuuuu!!!!!!
.
.
.
.
.
"Hiks."
"Kamu kapan bangun? Suka ya lihat abang kesiksa kayak gini? Ayo bangun baby."
"Ayo bangun hiks baby mau apa hm? Nanti abang turuti semuanya jadi bangun ya."
"Maaf hiks abang tau abang salah hiks tapi beri abang kesempatan hiks. Abang abang akan perbaiki semuanya. Abang hiks akan buat Altair bahagia hiks abang akan turuti kemauan Altair hiks tapi abang mohon hiks bangun ya hiks abang kangen."
Satu bulan lamanya Altair koma. Tidak ada perkembangan. Yang ada sesekali drop.
Satu bulan itu Lorenzo selalu menemani Altair. Bahkan pekerjaannya banyak yang ia tinggalkan sekali mengerjakan pun ia kerjakan di ruangan Altair.
"Bang."
Shaka menghela nafas sudah satu bulan ia melihat abangnya ini kacau. Jarang makan, jarang tidur, kerjaannya hanya menangis saja.
Shaka mendekat menepuk pundak Lorenzo beberapa kali memberikan kekuatan.
"Makan dulu bang."
"Tapi Altair belum makan juga kan?"
"Altair enggak bakal suka kalo lo kayak gini. Kacau kayak gini. Nangis tiap hari. Setidaknya saat Altair bangun lo masih pantes di lihat gak kaya gelandangan di depan," jengkel lama-lama ama kelakuan ni anaknya Archer.
"Lo pikit gue gelandangan?" sungut Lorenzo tak trima. Menurutnya ia masih ganteng kok.
"Kayak jenggot wedus aja belagu. Sana lo makan biar Altair gue jagain. Enek lama lama lihat badan lo kurus kering gitu."
Shaka benar juga si. Kalo Altair bangun melihat kondisinya yang seperti ini sungguh gak elite.
Tapi Lorenzo rasa ia tak sejelek jenggot wedus. Dan apa itu wedus?
"Gue bukan jenggot wedus ya."
"Serah lo deh gue si cuman mau bilang Y gede."
Lorenzo menatap tajam adiknya satu ini tapi tidak dipedulikan. Lorenzo kira Shaka akan takut apa? Oh no!
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ZAXE [END]
Teen FictionZaxe adalah manusia buatan yang paling sempurna. Ia diprogram khusus dengan kepintaran yang luar biasa. Wajahnya yang tampan bak dewa Yunani bisa mengelabuhi siapa saja. Hanya saja ia tak memiliki perasaan sebagaimana robot semestinya. Zaxe dicipt...