Transmigrasi ZAXE [END]

19.Kondisi Altair

Tertampar banget sama ini😭😭😭

Mana aku bagian cuman numpang nama lagi.

Ya gimana ya? Bukanya gak mau ikut kerja tapi otak aku tuh gak bisa di ajak kerja sama.

Kerja sama ama otak aja enggak bisa apa lagi kerja sama kelompok.

Gimana nih sama kalian?

Kalian bagian mana?

Bagian yang kerja????

Atau cuman numpang nama di kelompok???

Selamat membaca.....

.

.

.

.

.

"Kehancuranku atau kehancuranmu."

Rosela kalah cepat. Nyatanya saat ia memegang pundak Altair. Altair justru langsung mendorongkan dirinya jatuh ke bawah.

BRAK.

Sakit. Itu yang dirasakan Altair. Badannya tak bisa digerakkan sama sekali. Sekedar membuka mata saja begitu sulit.

"Aku harap semuanya berakhir."

Hanya mampu diucapkan dalam hati sebelum kegelapan merenggut semuanya.

"ALTAIR!!!"

Archer berlari dengan rasa ketakutan yang menjalar.

Terduduk lemas di sebelah tubuh Altair yang basah akan darah. Kakinya tak mampu untuk berdiri rasanya seperti jelly.

Diangkatnya kepala sang anak lalu dipangkunya dengan hati-hati.

"Hey. Anak daddy harus bangun. Altair harus bangun ya. Altair."

Tangan Archer bergetar menepuk-nepuk pipi Altair.

Sekarang ia sungguh ketakutan. Ketakutan seperti saat ia kehilanganmu sang istri tercinta.

Ketakutan yang sudah lama lenyap. Ketakutan yang amat mengerikan baginya.

"Altair bangun ALTAIR!!!!! APA YANG KALIAN LIHAT?!! CEPAT SIAPKAN MOBIL SIALAN."

"Aku tahu aku salah. Aku menyesal. Tapi aku mohon. Jangan bawa anakku."

Dilain sisi Rosela mematung badanku kaku seketika menyaksikan Altair.

Ia tidak menyangka Altair bisa segila ini. Dan itu pastinya akan menjadi boomerang untuknya karena ia yang terakhir bersama Altair.

Apakah ia harus kabur? Tapi...

PLAK.

Belum sempat melanjutkan pikirnya. Seseorang dengan kasar membalikkan badannya lalu menamparnya dengan keras.