Author ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa🙏🙏🙏
.
.
.
.
.
Altair berdiri tepat di depan gerbang sekolah barunya. Dengan memakai seragam SD menggendong tas hitamnya.
Altair memilih untuk melanjutkan SD. Dulu semasa robotnya ia tak pernah bersekolah. Jadilah sekarang ia penasaran.
Altair ingin mencoba rasanya bersekolah mulai dari Sd, Smp, Sma, lalu kuliah.
Memasuki gerbang yang bertuliskan Sd Lilin Pelita. Ia sedikit kesulitan menemukan kelasnya.
"Hey nak," sapa seorang guru yang melihat gelagat Altair seperti kebingungan.
"Kamu murid baru ya?"
"Iya."
"Kelas berapa?"
"Kelas 6 A."
"Kebetulan ibu wali kelas 6 A. Nama ibu, Ningsih. Kamu bisa panggil Ibu Ning. Ayo ikut ibu akan ibu tunjukkan kelas kamu."
Altair mengangguk lalu mengikuti langkah Ibu Ning.
"Nama kamu siapa?"
"Altair."
Ibu Ning tersenyum menanggapi. Sepertinya anak satu ini cukup pendiam. Ia berharap Altair bisa berbaur dengan teman sekelasnya.
"Assalamualaikum," salam Bu Ning saat masuk kelas.
"Waalaikumsalam," seru para murid bersemangat.
"Anak-anak kita kedatangan murid baru loh. Altair kamu perkenalkan nama kamu ya."
Altair mengangguk. "Nama ku Altair."
Banyak siswi yang memandang Altair dengan tatapan suka karena wajahnya yang tampan dan imut.
"Lucu," celetuk salah seorang siswi mewakili.
Bu Ning terkekeh geli melihatnya.
"Anak-anak jadi Altair mulai sekarang akan sekolah di sini dan menjadi teman kalian. Ibu berharap kalian bisa berteman dengan baik ya."
"IYA BU," seru para murid terutama para siswi.
"Baiklah-baiklah Altair kamu bisa duduk di sebelah Sam. Sam angkat tangan."
Sam langsung mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"Anak-anak karena ibu ada rapat di ruang guru kalian jangan berisik ya."
Para murid mengangguk bersemangat. Bu Ning tersenyum lalu meninggalkan kelas.
"Hay nama aku Putri mau jadi pacar ku mau nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ZAXE [END]
Teen FictionZaxe adalah manusia buatan yang paling sempurna. Ia diprogram khusus dengan kepintaran yang luar biasa. Wajahnya yang tampan bak dewa Yunani bisa mengelabuhi siapa saja. Hanya saja ia tak memiliki perasaan sebagaimana robot semestinya. Zaxe dicipt...