Seminggu telah berlalu. Acara yang diadakan kedua belah pihak juga tidak terlalu besar. Hanya ijab kabul yang dihadiri oleh keluarga besar dan makan makan besar.
Keluarga Azka dan Acha sengaja tidak mengadakan resepsi pernikahan. Mengingat mereka masih sekolah. Takut takut akan menjadi masalah baru jika pihak sekolah ataupun para sahabat Azka mengetahui pernikahan mereka.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau Azka Nugroho bin Amar Nugroho dengan anak saya Nasya Zalianty binti Wahyu Iskandar dengan mas kawin berupa satu unit mobil pajero sport, satu apartemen, satu rumah, uang tunai sebesar 500 juta rupiah, tunai!" Ucap Wahyu lantang dengan tangannya menjabat tangan Azka erat. Bahkan jabatan tangan mereka sudah keringat dingin sedari tadi, baik itu Azka maupun Wahyu yang sama sama gugup.
Azka menarik nafasnya, dalam sekali tarikan...
"Saya terima nikahnya Nasya Zalianty binti Wahyu Iskandar dengan mahar yang di sebutkan, tunai!" Ucap Azka lantang.
"Sah?" Tanya penghulu menatap kedua saksi di kiri kanannya.
"SAH!" Ucap para saksi dan yang lainnya bersamaan.
"Alhamdulillah!" Syukur semuanya bersamaan dengan penuh rasa haru di hati masing masing. Bahkan dj hati kedua mempelai.
Acha termangu di sebelah Azka.
Apa sekarang ia sudah sah menjadi seorang istri?
Status Acha sudah berubah secepat ini?
"Dipersilahkan pengantin wanitanya untuk mencium tangan suami." Instruksi penghulu.
Acha segera meraih tangan Azka dengan bergetar. Ia menciumnya dengan gugup. Untuk pertama kalinya ia berbuat seperti itu kepada lelaki selain sang papi.
Lalu secara refleks Azka mencium kening Acha, sesuai yang sering ia lihat di televisi. Sehabis wanita mencium kening suaminya, dilanjutkan sang suami akan mencium kening istri.
Hati kedua insan itu sama sama berdesir hangat.
Acha merasakan hatinya bergetar hebat.
Hanya di cium Azka di bagian kening saja sudah membuat jantung Acha berdetak tidak karuan.
Begitupun dengan Azka yang merasakan jantungnya berpacu dengan cepat.
***
Setelah sesi acara akadnya selesai. Acha dan Azka tengah berada di dalam kamar Acha.
Sedari tadi kedua pasutri baru itu hanya diam seperti tidak ada niat untuk membuka suara.
Acha menghela nafasnya.
"Aku mandi duluan," Pamitnya lalu masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Azka hanya berdehem pelan.
Ia merasa gugup, memikirkan apa yang akan ia lakukan nanti?
Biasanya setelah menikah, orang orang melakukan apa?
Apa akan ada malam pertama di antara mereka?
Apakah Acha mau melayaninya sebagai suami?
Begitu banyak sarang pertanyaan muncul dibenak Azka.
***
Setengah jam berlalu. Acha keluar dari kamar mandi dengan baju tidurnya.
Acha menatap Azka yang membaringkan tubuhnya diatas kasurnya. Ah, lebih tepatnya kasur mereka. Mulai saat ini benda yang ada di kamar ini, juga akan menjadi milik Azka.
Sepertinya Azka tengah tertidur.
Acha berjalan ke arah Azka, ia menggoyangkan lengan Azka untuk membangunkan suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINIKAHI BAD BOY MANJA
Random-HARAP BIJAK DALAM MEMBACA- Menikah dengan lelaki badboy? Sama sekali tidak pernah terbayangkan di benak Acha bahwa ia akan dijodohkan dengan anak sahabat snag ayah. Padahal mereka berdua sama-sama belum tamat sekolah.