Oh, shit!
Siapapun kamu yang membawaku kesana. Aku bersumpah akan memukuli kepalamu hingga berlubang!
"Marsha! Sedang apa kau di sini?" Seseorang tiba-tiba mengampiriku. Pandanganku seketika buram. Aku sulit mengenali wajahnya.
"S-siapa kamu?" tanyaku dengan suara lemah bergetar. Aneh. Kenapa tiba-tiba aku tidak punya tenaga untuk sekedar bicara?
"Lagi-lagi kau melupakan aku. Ini aku----"
Dash!
Terdengar suara pisau diasah bersamaan dengan mataku yang tiba-tiba terbuka menatap langsung langit-langit kamar apartemenku. Sekarang sudah jam 6 pagi. Aku seketika teringat dengan sesuatu yang langsung membuatku melompat memeriksa ruang depan apakah masih ada sisa dari genanagan darah yang berasal dari koper---
Bersih. Tak ada bekas jejak apapun di lantai.
Jangan bilang kalau...
Aku langsung berlari menuju ruangan di ujung tangga. Terkunci. Aku tidak menemukan kuncinya dimana pun.
Tunggu. Apa aku benar-benar sudah kembali? Eum, maksudku kembali ke duniaku yang asli. Bukan dunia yang... paralel.
Disaat aku mengalami banyak kejadian aneh secara berturut-turut. Biasanya aku akan kesulitan untuk membedakan mana yang nyata mana yang paralel. Semua seperti terlihat sama saja dimataku meski terkadang sangat aneh sekali. Seperti kejadian beberapa saat yang lalu. Aku tidak tahu itu bisa dibilang beberapa saat atau tidak. Karena bagiku semuanya seperti berjalan dengan sangat cepat.
Ah! Saking randomnya aku jadi melupakan satu hal.
Cermin!
Ya! Harusnya aku lihat cermin!
Bukan malah menceburkan kepalaku ke air berulang-kali sambil membaret-baretkan tangan seperti tadi!
Sialan!
"Marsha! Cepat turun! Bus sekolah sebentar lagi akan tiba!" Teriak suara laki-laki yang sama kudengar beberapa saat lalu. Aku lantas membuka pintu dan tidak mendapati adanya siapapun di sana. Namun yang aku temukan adalah sebuah kertas usang dengan tulisan: selanjutnya, temukan aku
Ternyata, dunia yang aneh tadi adalah jejaknya. Alias... past recording.
Tanpa sadar, aku telah membuka kemampuanku untuk melihat masa lalu.
_________
__________________Aku sudah tiba di sekolah. Beraktivitas seperti biasa tanpa ada seorang pun yang mengajak bicara. Harusnya. Tapi tidak kali ini. Seorang murid laki-laki yang tidak kukenal datang mengampiriku. Ia tidak bicara banyak, hanya sekedar bertanya kabar lalu kemudian menyerahkan sebuah surat. Saat kutanya dari siapa ia tak menjawab terus pergi begitu saja.
Aku membawa surat itu ke toilet. Membacanya di sana sambil merenung.
Temui aku sekarang
Hah?
Apa-apaan dia. Aku saja tidak tahu dia siapa. Seenaknya sekali memintaku untuk menemuinya. Tidak disertakan tempatnya dimana pula lagi. Ia pikir aku bisa melihat---Bangunan tua bekas rumah sakit.
Aku baru saja melihat gambaran gedung itu dari balik kertas yang kupegang. Apa tempat itu yang dimaksud untuk menemuinya? Tapi ntuk apa aku menemuinya?
Ouhh! Kepalaku seketika berdenyut memikirkan segala keanehan yang semakin bermunculan ke dalam hidupku sekarang. Bisakah aku kembali lagi kekeadaan dimana aku tidak pernah menemukan pesan pada kertas usang itu? Aku rasa aku jelas merasa lebih baik saat sebelum aku memungutnya.
___________
Dia tidak ada di mana-mana. Aku tengah mencari laki-laki yang tadi memberikan surat. Aku ingin menanyakan sekali lagi tentang siapa orang yang memberikan surat itu dengannya. Tapi aku tidak menemukannya dimanapun. Bahkan dengan kemampuanku untuk melihat secara supranatural pun aku tidak dapat menemukan keberadaannya. Seolah seperti menegaskan bahwa aku benar-benar tidak akan pernah bisa menemukan sosok si pembuat pesan tersebut.
"Marsha, ikut aku sekarang!" Tanganku tiba-tiba ditarik.
Ini dia. Laki-laki yang kemarin. Serta laki-laki yang sama memanggilku didepan pintu apartemen. Aku ingat suaranya.
"Tunggu!" Aku coba untuk mengentikan sambil memegang tangan kirinya yang menggandeng tangan kananku.
Ia menoleh. Lagi-lagi pandanganku seperti buram dan berkunang-kunang.
"Siapa kau sebenarnya?" tanyaku berusaha untuk tetap sadar.
"Awas!!"
Prang! Brak! Boomb!
"Marsha! Bertahanlah!"
Apanya? Aku baik-baik saja. Aku hanya... mengantuk.
•••
Ditulis, 18 Maret 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
Past Recording [48] | End
Mystery / ThrillerFollow me and find me. Adalah kalimat terkutuk yang membuatku menyesal karena telah mengikutinya. Tidak dikatakan oleh seseorang, namun berasal dari secarik kertas kotor yang tak sengaja kuinjak. Kertas itu terus terinjak olehku meski aku sudah ber...