12. LURUH

9.6K 473 4
                                    

Membiarkan Arsen pergi yang ke-dua kali nyaris sama seperti membunuhnya untuk yang ke-dua kali.

Sepuluh tahun tanpa Arsen di sisinya, rupanya sama sekali tidak membuat perpisahan ini mudah.

Arsen sudah meninggalkan apartemennya. Mia termenung dalam sesal, tapi juga bersyukur karena bertahan. Ia berhasil menahan dirinya untuk tidak menyerah dan menerima pelukan Arsen. Mia berhasil berdiri kokoh di depan Arsen, meski hatinya menjerit ingin mendekap pria itu..

"Lo bisa pergi, Ton. Gue baik-baik aja. Besok kita mulai jalanin jadwal kayak biasa," kata Mia, sebelum akhirnya memasang wajah datar dan membersihkan apartemennya.

Tonny menatap Mia dengan prihatin, tapi lega karena wanita itu akhirnya kembali beraktivitas. Meski itu tidak menjamin apakah jiwa Mia sudah membaik. Bisa saja semakin parah, bukan? Namun untuk saat ini, Tonny menurut saja.

Dua hari terlewati sejak nama Mia trending di twitter dan tiktok. Bukan semata-mata karena kasus prostitusi fitnah itu, melainkan karena adanya influencer kenamaan yang naik daun karena konten relationship goals dengan kekasihnya, ikut terseret dalam penggrebekan hotel itu dan perselingkuhannya dikaitkan dengan nama Mia. Seketika akun instagram Mia dibombardir fans fanatik dari couple tersebut.

Tonny sudah menghubungi pihak influencer terkait untuk menggelar klarifikasi sehingga nama Mia bersih. Namun alih-alih mendapatkan respons dari pihak pria, bencana susulan justru datang dari pihak perempuan yang memanfaatkan momen ini sebagai jalan untuk mendapat banyak simpati dan dukungan dari netizen dengan bersikap sebagai korban, seolah membenarkan bahwa kekasihnya memesan hotel untuk tidur dengan pelacur online, yang mana nama Mia tersangkut di sana.

"Awas aja tuh anak!" maki Tonny.

"Udah, Ton... Dia nggak punya kewajiban klarifikasi, yang salah cowoknya," ucap Mia. "Fokus ke next project aja deh. Sekalian gue mau meeting di cafe," lanjut Mia, merujuk ke cafe barunya.

Tonny menghela napas, lalu melahap habis paket ayam yang ia pesan di restoran cepat saji yang terletak di kawasan apartemen Mia.

Di hadapan Tonny, berdiri hendak mencuci tangan. Saat itulah sebuah baki beserta isinya mendarat di wajah dan tubuh bagian depan Mia.

Tonny tersentak. Mia membeku. Sementara sosok yang menumpahkan sup dan aneka makanan ke tubuh Mia hanya mengedikkan bahu.

"Ups, kirain tempat sampah."

Tonny yang sempat melongo, seketika mengarahkan telunjuknya ke wanita yang sengaja menyerang Mia itu.

"Heh! Apa-apaan lo!"

"Kan udah gue bilang, gue kira tempat sampah. Lebih bagus juga tempat sampah, biasanya juga pelacur 'kan."

Mendengar itu, Mia tak bergeming, matanya memanas. Detik itu, para pengunjung resto sudah sigap mengarahkan kamera ke arahnya untuk mengabadikan momen itu dan membagikannya di media sosial.

Ketika Mia hendak oleng karena terguncang begitu hebat, seseorang memeluknya dan menyampirkan jas ke arahnya.

Tangannya dengan sigap meraih tangan Mia dan membawa wanita itu pergi dari kerumunan.

Mia mendongak. Lelaki itu... Mia amat mengenali suara, punggung, dan caranya berjalan. Dia adalah Arsen.

Detik itu, Mia mengeratkan tautan tangannya di tangan Arsen.

Dalam setiap langkah yang mereka lalui, Mia berpikir.

Apakah ini jawaban dari Tuhan atas pencariannya yang tak tentu arah dan tujuan? Apakah memang Arsen adalah muara dari segala arus yang mengalir di hidupnya selama ini?

HEROIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang