Arletta menerawang jauh kemasa lalu, masa dimana Fred dengan bangga menceritakan dimensi ini. Ia tergiur, ia tertarik namun kini tak lagi merasakan hal yang sama.
Mereka bilang dimensi kedua adalah tempatnya bahagia diciptakan, tapi mengapa hanya dirinya yang ditakdirkan terus berada didalam penyiksaan. Baik didimensi pertama maupun dimensi ini,
Arletta berpikir bahwa hidupnya ditakdirkan hanya untuk merasakan rasa sakit.Arletta terduduk lemas, menatap kosong sungai di kediaman suaminya itu.
Tangisan bayi menyadarkan lamunan nya, Arletta menatap Stella yang duduk tak jauh darinya.
Sungai yang mereka datangi cukup jauh dari kediaman suaminya, meskipun masih ada di satu kawasan. Oleh karena itu Arletta membawa Stella dan putrinya agar di izinkan keluar untuk mencari udara segar.
Stella melangkah mendekati Arletta
" Nona--" ucap stella terhenti karena Arletta segera mengambil putrinya dari gendongannya.
" Terimakasih Stella, sudah menemani ku" ucap arletta
Stella mengangguk dan tersenyum hangat
" Aku sangat tahu nona selalu ingin mencari udara segar, jika nona membutuhkan hal itu lagi katakan saja padaku. Aku akan menemanimu, nona Arletta " ucap stella
Arletta tersenyum
Keduanya tersentak ketika melihat Draco yang secara tiba-tiba berdiri dihadapan Arletta
" Draco, apa yang kau lakukan disini?" ucap arletta
" Aku harus bicara denganmu " ucap draco menarik pergelangan tangan Arletta dan membawanya menjauh dari Stella
Stella hampir mengejar keduanya, namun Arletta memberi isyarat untuk tidak mengejarnya.
Stella tampak memperhatikan keduanya dari kejauhan, Arletta tampak tak nyaman dan khawatir.
Arletta tampak mengusap perutnya dan menatap Draco teduh
Draco mengusap kepala wanita itu dan mengusap pelan wajah nya.
Wanita itu menangis sesenggukan dan pemuda itu dengan sigap mengusapnya. Ia menggelengkan kepalanya dan tampak mengatakan sesuatu.
Arletta membalas pelukan pemuda itu, ketika dia memeluk nya.
" Sampai jumpa" ucap draco kemudian meninggalkan tempat itu
" Nona, apa yang dia lakukan padamu!" ucap stella khawatir dengan berlari kearah Arletta
Arletta menatap Stella dengan mata sembabnya dan tersenyum manis
" Aku baik-baik saja, ayo pulang" ucap arletta mengalihkan pembicaraan
Arletta melangkah terlebih dahulu, sedangkan Stella tampak masih mematung ditempatnya dan menatap Arletta dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
-
Arletta tampak membilas rambut nya, ia sedang membersihkan dirinya bersama putrinya.
Pintu terbuka dengan kencang, Jovian mendobrak nya dan merusaknya.
Arletta tersentak dan menatap Jovian
Pria itu dengan cepat mencekik wanita yang tengah membersihkan diri.
Arletta terbatuk-batuk dan memukul-mukul tangan Jovian untuk melepaskan diri.
Jovian dengan cepat merebut Alanna dari pelukan wanita itu dan melepaskan cekikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arletta Snape and Draco Malfoy [Tamat]
FanfictionMemiliki ayah yang dingin, tunangan yang keras kepala dan ibu yang diperebutkan di dimensi kedua. Kemalangan terus terjadi di kehidupan Arletta, menjadi tunangan Draco bukanlah kabar baik baginya. Gadis cantik itu tercengang mengetahui siapa sebenar...