Yang hilang bisa dicari, namun apakah yang pergi bisa kembali?
- I -
-
"Lain kali, gunakan kain penutup sebelum membuka pintu kamarmu" ucap jovian menatap Arletta yang tampaknya tak mengenakan kain penutup wajahnya
Arletta tampak meraba wajahnya
" Maaf, lain kali aku tidak akan ceroboh" ucap arletta
" Ini masih dini hari, kau boleh melanjutkan tidurmu" ucap jovian
Arletta menatap ranjang dan hanya ada satu!
Gadis itu menghela nafas dan tampak melangkah ke sofa di ujung ruangan itu, namun Jovian tampak mencekal nya.
" Aku menyuruhmu tidur, apa kau tuli?" ucap jovian
" Aku memang ingin tidur, di sofa bukan?" ucap arletta
" Tidak, kau tidur di ranjang yang sama denganku. Kau penjagaku ingat, kau harus selalu berada di sampingku" ucap jovian
Arletta tampak mengerjab
" Aku tidak akan pergi kemanapun, aku akan menjagamu dari sofa" ucap jovian
" Aku mau kau berada tepat disamping ku, itu perintah!" ucap jovian membuat Arletta tak lagi bisa membantah
Jovian tampak melangkah terlebih dahulu ke ranjang nya dan mendudukkan dirinya, lalu menepuk bagian kosong disampingnya
Arletta tampak mengepal kuat tangannya
Jovian memutar bola matanya malas
"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, aku hanya menganggap mu sebagai pelayan rendahan. Lagipula aku tak pernah mengganggap mu seperti seorang gadis,jadi jangan berharap berlebihan. Siapa yang sudi dengan gadis kotor seperti mu" ucap jovian
Arletta tak tahu harus bereaksi seperti apa, namun yang ia tahu sesuatu seakan menusuk dadanya.
Tertusuk panah atau belati? Keduanya sama-sama menyakitkan, itulah yang dirasakan gadis itu
Arletta langsung melangkah mendekati ranjang dan langsung menidurkan dirinya diatas sana.
Gadis itu tampak memunggungi Jovian yang tengah duduk
--
Arletta tampak bergerak kesana-kemari, ia tak nyaman dengan mimpinya sendiri
Gadis itu melangkah mendekati pisau buah, Draco tak dapat menebak apa yang Arletta pikirkan karena gadis itu membuat pikirannya kosong.
Ia hanya menatap lurus jendela diluar sana, namun nyatanya gadis itu meraih pisau dan segera menusuk jantungan sendiri.
Gadis itu menusuk jantungnya berkali-kali,lalu memotong nadi yang berada dipergelangan tangan nya.
Ia menjatuhkan pisaunya sebelum Draco tersadar dan berlari mendekati nya dengan khawatir.
" Arletta!" teriak draco berlari dan meraih tubuh Arletta yang hampir jatuh menyentuh lantai dingin kamar itu
Arletta terengah dan terbangun dari tidurnya.
Ia secara tiba-tiba mendudukkan dirinya dan gerakan nya terlalu cepat, sehingga mengusik tidur Jovian.Jovian terbangun dari tidurnya karena terganggu dan menatap Arletta marah.
" Bisakah kau diam dan berhenti bertingkah, tidur lah dengan tenang!" titah jovian
KAMU SEDANG MEMBACA
Arletta Snape and Draco Malfoy [Tamat]
Fiksi PenggemarMemiliki ayah yang dingin, tunangan yang keras kepala dan ibu yang diperebutkan di dimensi kedua. Kemalangan terus terjadi di kehidupan Arletta, menjadi tunangan Draco bukanlah kabar baik baginya. Gadis cantik itu tercengang mengetahui siapa sebenar...