Memiliki ayah yang dingin, tunangan yang keras kepala dan ibu yang diperebutkan di dimensi kedua.
Kemalangan terus terjadi di kehidupan Arletta, menjadi tunangan Draco bukanlah kabar baik baginya.
Gadis cantik itu tercengang mengetahui siapa sebenar...
Kayak nya apa-apa yang dilakukan oleh Draco dimensi pertama,tetap salah dimata kalian. Padahal dia udah berusaha semaksimal mungkin buat ngelindungin Arletta
Btw jangan lupa di vote, semakin banyak votenya semakin cepat up nyaa
---
" Makanlah makanan yang telah kubelikan untuk mu" ucap draco lalu melangkah keluar dari ruangan itu
Draco menutup pintu itu kasar, ia menyenderkan tubuhnya di pintu itu, menghela nafas dan mendongakkan kepalanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Photo from pinterest
Flashback
1 tahun yang lalu
" Apa, jadi karena dirinya kembali kau ingin membatalkan pertunangan ini?!" sentak astoria
" Kau bilang, kau mencintaiku!" teriak astoria
" Itu dulu" ucap draco
" Aku akan melaporkan hal ini pada lord, akan kubuat kau menyesali hal ini!" teriak astoria muak
" Hentikan!" sentak draco ketika Astoria hampir meninggalkan ruangan itu
" Kenapa, kau takut lord tahu bahwa Arletta adalah gadis yang kau cintai? Kau takut Arletta dijadikan alat agar kau tunduk padanya, kau takut Arletta menjadi jaminan atas kesetiaan mu?!" teriak astoria
" Kenapa--kenapa selalu dia, bagaimana dengan diriku Draco! Bagaimana dengan diriku!" ucap astoria frustasi
Draco mengalihkan tatapannya
" Pertunangan itu akan tetap berlangsung, dengan atau tanpa persetujuan mu!" ucap astoria meninggalkan kamar pemuda itu
Flashback end
Jovan memasuki kamar gadis itu tanpa izin, Arletta reflek berdiri dari tempatnya dan menatap pemuda itu tak suka
" Kau ingin bermain-main ke kebun apel?" tanya jovan
" Dimalam hari?" tanya arletta tak habis pikir
" Jika kau ingin tetap disini, tak masalah aku akan pergi" ucap jovan hampir menutup pintu
" Baiklah!" teriak arletta
Pemuda itu menyelipkan senyum dibalik wajah dinginnya
" Gunakan jubahmu" ucap jovan menunjuk jubah panjang yang Draco belikan untuk nya
" Tidak perlu" ucap arletta menunjuk sweater yang ia kenakan
Jovan tampak acuh dan menutup pintu itu
Arletta mengejar pemuda itu, mereka melangkah tanpa bersuara sedikit pun