Young Marriage [BibleBuild]

Bagian 3 : Boleh mencobanya lagi?

Biu berlari memasuki mansion mewahnya, bahkan ia meninggalkan tasnya di dalam mobil karena lupa saking girangnya.

"MAMAAAAAA." Teriaknya membuat beberapa pekerja menatap Biu penuh khawatir, bagaimana pun Biu adalah kesayangan keluarga tersebut, begitu pula para pekerja disana.

Biu terus melangkah mencari dimana Lyan, sampai ia menemukan Lyan dengan Joe. Biu tersenyum menghampiri keduanya.

"Mama kenapa tidak bilang dari awal kalau itu Bible, kalau Mama katakan dari awal Biu pasti akan menerimanya." Ujarnya, Lyan hanya tersenyum dan terkekeh, berbeda dengan Joe yang menatap Lyan penuh tanya.

"Bible? Siapa?" Tanya Joe.

"Itu sayang, anak Mina yang akan kita kenalkan kepada Biu." Jelas Lyan, Joe pun mengangguk paham. Biu tersenyum dan memeluk sang Ayah.

"Papa kalau ingin menikahkan Biu besok, Biu terima dengan lapang dada kok." Ujar Biu asal, Joe bahkan menyentil pelan kening Biu. Sifat Lyan terlalu menurun kepada anaknya sehingga sifatnya sulit sekali diprediksi.

"Bukannya kemarin kau menolak sampai seisi rumah ini mendengar suaramu?" Tanya Joe.

"Kapan? Biu tidak ingat, Papa salah mendengar mungkin." Kekeh Biu, Joe hanya melirik Lyan yang tertawa.

"Mama padahal merekam suara teriakanmu kemarin, mau kau dengar?"

"Mama ih!" Ujar Biu dan mendapati tawa puas oleh Lyan, ia semakin mengeratkan pelukannya kepada sang Ayah, sementara Joe hanya melihat Lyan yang terus menggoda sang anak.

"Mengapa Papa pulang cepat?" Tanya Biu.

"Bukannya hari ini Bible dan keluarganya akan datang? Ya Papa tidak ingin terlambat." Ujar Joe, wajah Biu bahkan memerah layaknya buat tomat yang sudah direbus. Ia semakin tidak sabar menunggu malam nanti.

Ia sepertinya harus mandi dengan kembang dan susu agar dirinya semakin mulus dan wangi. Biu akan membuat mata Bible keluar karena dirinya.

....

Di lain tempat, Bible sudah sampai pada kamarnya. Suasana kamar yang tertata sangat rapi, bernuasa hitam putih dengan banyak buku serta miniatur tertata dengan amat rapi. Ia melempar tasnya dan segera duduk pada kasurnya yang begitu empuk. Tak lama, seekor kucing melompat ke pangkuan Bible. Bible tersenyum serta mengusap lembut kucingnya.