Happy ReadingKepala yang terasa sangat pusing yang berdenyut-denyut dan pandangan yang sedikit rabun. Jennifer dengan bersusah payah menggerakkan tangannya namun ia tersadar bahwa kedua tangannya itu telah terikat. Ia terkejut saat menyadari dirinya berada dalam sebuah ruangan. Saat melihat sekitarnya ia terkejut mendapati teman-temannya yang juga terikat dan tidak sadarkan diri.
Ia menggeser tubuhnya mendekati Sophia yang berada di dekatnya. "Sophia! Sophia bangun!"
Namun Sophia tak kunjung sadar dari pingsannya itu. Jennifer melihat keadaan Nick, Leo dan Jeremy.
"Nick! Hey, bangun! Leo! Jeremy!" Teriaknya berusaha menyadarkan ketiga pria itu. Dengan perasaan kesal ia berdiri dan merasakan sakit di bagian kepalanya. Ia mencoba menahan rasa sakit itu. Lalu ia melihat sebuah kaca jendela bulat yang besarnya hanya seukuran kepala anak kecil.
"Sialan!" Umpatnya. "Nick! Leo! Jeremy! Sophia! Bangunlah!!"
Suara teriakannya yang menggelegar di ruangan tersebut berhasil membuat keempat temannya tersadar. Saat melihat dengan jelas dimana dirinya berada, Sophia maupun Jeremy berteriak. "Ya ampun!"
"Dimana aku?!"
"Apa kita akan mati disini?!"
Jennifer menyenggol kaki Jeremy dengan kakinya. "Berhenti berteriak."
"Dimanakah kita sekarang?" Tanya Nick yang baru saja menatap seluruh ruangan yang hanya memiliki pintu dan jendela kecil tersebut.
"Aku juga tak tahu. Tapi sepertinya sekelompok orang menangkap kita dan mengurung kita semua disini."
"Lalu apa yang harus kita lakukan? Aku tak ingin mati disini."
"Kita semua tak ingin mati disini ataupun sekarang, yang harus kita lakukan adalah berusaha keluar dari ruangan ini." Jennifer mencari-cari sesuatu di laci meja kerja yang terdapat di ruangan tersebut.
Nick berdiri dan melihat ke sekelilingnya lalu menemukan sebuah benda yang membantu mereka untuk terlepas dari tali yang mengikat di tangan mereka.
Namun disaat Nick hampir menjangkau gunting yang terletak di atas lemari kaca, pintu tiba-tiba terbuka menampilkan 3 orang bertato dan berbadan kekar menggunakan senjata api.
"Siapa pria-pria mengerikan ini?" Gumam Jeremy.
"Oh, kau akan tahu jika kalian ikut kami keluar." Ucap seorang pria menggunakan kacamata hitamnya menodong senjata apinya itu kepada kelima remaja tersebut. Dengan terpaksa mereka berjalan bersama keluar ruangan dengan perasaan takut, kesal dan bingung.
Ketiga pria bersenjata itu berjalan di belakang mereka menuntun mereka untuk berjalan di lorong dan sampai di sebuah pintu kaca. "Keluar." Perintah salah satu dari pria bersenjata itu, kelima remaja tersebut melangkah keluar dari bangunan dan melihat pemandangan diluar. Tampak seperti sebuah markas, pikir mereka berlima saat melihat beberapa pria-pria menyeramkan bersenjata.
Ketiga pria bersenjata itu menyuruh mereka untuk berjalan lebih maju ke depan dan langsung menendang kaki mereka berlima dari belakang membuat kelima remaja tersebut jatuh tersungkur di tanah.
Jennifer menatap sepatu yang tidak jauh dari depannya. Ketika dia mendongak, dia melihat seorang pria menyeringai padanya. "Lihat siapa yang datang."
Jennifer menyipitkan matanya sedikit untuk meyakinkan dirinya sendiri. "Mickey?"
Warna rambut yang sama yaitu abu-abu, suara yang sangat familiar di telinganya, tinggi dan postur tubuh yang sama persis membuatnya sedikit tidak percaya bahwa di hadapannya adalah sosok Mickey yang dikenalnya dengan baik, ramah dan menyenangkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/332644921-288-k424372.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
End Of Days
Mystery / ThrillerWabah zombie mematikan telah menyebar ke seluruh dunia. Sekarang, manusia hanya seperti seorang pengunjung yang tersesat di tengah lautan zombie. Jennifer, seorang gadis pemberani yang berusaha melindungi orang-orang yang dicintainya dari segala bah...