Part 4 : Belajar menembak

10 1 0
                                    

Joan begitu kesal kepada suaminya yang akan mengajak Jennifer, Leo dan Nick untuk belajar menembak di dekat sebuah rerumputan luas di dalam camp yang bisa disebut lapangan latihan menembak. Hal itu membuatnya marah namun Damian berkata jika itu untuk kebaikan anak-anak yang mau tidak mau harus belajar menembak di bencana wabah zombie seperti ini, tentu saja untuk melindungi mereka sendiri.

Millicent menenangkan Joan yang tengah dalam suasana hati yang tidak baik. "Damian akan menjaganya disana, kau tidak perlu khawatir."

Joan menghela napasnya berat dan mengangguk. Ia sedikit gelisah karena tidak bisa menemani anaknya belajar menembak bersama yang lainnya karena ia, Millicent, Ashley dan beberapa wanita lainnya akan membantu memasak di camp perumahan untuk makan siang.

Disisi lain, Jennifer, Nick, Leo dan beberapa orang lainnya termasuk Damian beserta bawahannya sedang mempersiapkan untuk berlatih tembak. Hugo juga ikut serta namun ia hanya ditemani oleh Edward duduk di bawah pohon dekat latihan menembak. Joan akan marah jika mengetahui Hugo berlatih menembak karena usianya masih sangat dini.

Damian memperlihatkan sebuah pistol revolver kepada ketiga bocah di depannya. Ia memastikan bahwa peluru sudah terisi di dalam pistol tersebut. Kemudian ia berjongkok menatap ketiga anak di depannya.

"Kalian siap belajar menembak?" Tanya Damian menatap satu persatu dari mereka bertiga. Jennifer mengangguk lucu, Nick tersenyum kecil sambil mengangguk pelan dan Leo mengacungkan jempolnya menandakan ia sudah siap belajar menembak. Damian pun tersenyum lalu berdiri dan mengambil pelindung telinga bermodel seperti headphone dari kotak, gunanya untuk melindungi telinga dari suara tembakan senjata.

Ia memberikannya kepada Nick dan Leo untuk memakainya, sedangkan ia akan memakaikan Jennifer pelindung telinga tersebut. "Ayah tidak memaksamu jika kau tidak mau belajar, tapi ini juga demi keselamatan mu sendiri, Jen." Damian memakaikan pelindung itu di kepala Jennifer, ia sedikit memastikan pelindung telinga itu cukup dipakai oleh kepala Jennifer yang mungil.

"Aku akan ikut belajar jika Nick dan Leo ikut. Aku tidak ingin mereka bisa menggunakan senjata sedangkan aku tidak." Jennifer menggerutu membuat Damian terkekeh kecil. Ia lalu berdiri dan mengambil kacamata keamanan untuk melindungi dari selongsong yang berterbangan, gas panas dan partikel timbal saat dikeluarkan dari senjata.

"Baiklah, siapa yang akan mulai menembak duluan?" Tanya Damian. Mereka bertiga hanya diam saja. Lantas Damian pun menunjuk Nick untuk maju duluan menembak dan memakaikan kacamata keamanan kepada Nick.

"Kau bisa menggunakan senjata, bukan?" Damian menepuk pundak Nick pelan membuat Nick mengangguk sedikit ragu, ada sedikit rasa takut di dalam dirinya namun ia berusaha membuangnya jauh-jauh.

"Kau lihat papan lingkaran di depan sana?" Damian menunjuk ke arah yang dia katakan kepada Nick. Nick mengangguk setelah melihat dengan jelas papan lingkaran yang hanya beberapa jarak dari ia berdiri.

"Kau harus genggam pistol ini dengan sekuat-kuatnya sampai kau merasa tanganmu bergetar. Fokuslah, itu salah satu kunci jika ingin tembakan mu mengenai sasaran. Paham?"

Nick mengangguk dan dengan wajahnya yang sangat serius itu sampai-sampai kedua alisnya hampir menyatu membuatnya sedikit mengeluarkan keringat di pelipisnya. Jennifer sedikit tertawa kecil namun Leo yang berada di sebelahnya dengan cepat menutup mulut Jennifer agar diam.

"Diamlah, Nick akan hilang fokus jika mendengar mu tertawa." Ucapnya yang juga hampir tertawa melihat ekspresi wajah Nick.

Jennifer menatap Leo dengan sinis lalu menepis tangannya yang menutup mulutnya dengan sedikit kasar. "Sudahlah." Mereka berdua kembali fokus melihat Nick berlatih menembak.

End Of DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang