03

4K 415 11
                                    

📌Wed., April 26, 2023






.






"Jihoon! Dua tambahan es untuk meja nomor 8."

Pemuda itu dengan tangkas melaksanakan tugasnya. "Apa ada lagi yang bisa ku bantu, Mashi?" Tanya Jihoon pada rekannya.

"Ah, tidak. Sudah tidak ada pesanan lagi." Mashiho tersenyum padanya. "Hari ini cukup ramai, ya?" Ujarnya kembali.

"Cukup?"

Pemuda hamster itu menatap Jihoon dengan serius. "Iya. Rumah makan ini tidak pernah ramai. Tapi entah kenapa setelah kau bekerja disini, orang-orang berdatangan. Ku rasa kau bisa ku jadikan sebagai jin penglaris, hahaha!" Di akhiri dengan tawa khasnya.

"Ada-ada saja kau."

Satu-persatu pelanggan mulai pulang. Jihoon serta yang lain segera berkemas. "Ayo, ayo, ayo. Cepat selesai, cepat pulang!" Titah Mashiho, si karyawan terlama.

Hari ini cukup melelahkan. Tapi Jihoon tetap merasa senang. "Ji, aku duluan." Jihoon mengangguk pada Jeno yang sudah menyelesaikan bagiannya.

"Mashi.. kau pernah dicegat orang asing dengan kulit yang berwarna putih pucat?"

Hamster itu mengerutkan dahinya. "Tidak. Kenapa? Kau pernah?" Jihoon mengangguk lucu padanya.

"Ah.. kalau begitu, mau pulang bersamaku?" Mashiho menepuk bahu Jihoon. "Benarkah? Apa itu tidak merepotkanmu?"

"Kau ini. Tidak ada yang namanya kata repot dalam hal pertemanan. Ayo, kemasi barangmu."






.






"Gila! Rumahmu besar sekali." Mashiho menatap tidak percaya bangunan yang ada di depannya. "Bukan rumahku, tapi rumah ayahku."

"Ck. Itu sama saja. Kau anak orang kaya, kenapa bekerja di tempat seperti itu?" Jihoon melototkan matanya pada Mashiho. "Apa yang kau maksud dengan tempat seperti itu? Justru aku sangat bersyukur Ibu Joy mau menerimaku bekerja. Tidak ada yang mau mempekerjakanku selama ini."

"Ah.. begitu. Maafkan aku, ya?"

Jihoon mengangguk kecil. "Baik, permintaan maaf diterima. Kau mau masuk?"

"Tidak, tidak. Ini sudah sangat larut."

Saat Jihoon ingin membuka pagar, pagar tersebut terbuka dengan sendirinya. "Loh, aku baru saja ingin menjemputmu. Mama sangat khawatir.. Ah, siapa dia?" Junkyu terkejut melihat kakaknya sudah pulang ke rumah.

"Halo, namaku Mashiho. Aku teman kerjanya Jihoon." Terpana. Junkyu mematung ketika melihat seseorang semanis Mashiho. "Namaku Junkyu, adiknya Jihoon."

"Uhm, Ji, aku pulang dulu." Ujar Mashiho setelah berjabat tangan dengan Junkyu.

"Tunggu!" Junkyu menahan tangan Mashiho. "Biarkan aku mengantarmu. Tidak baik anak manis berkeliaran selarut ini sendirian."

Jihoon menatap malas pada adiknya. "Dasar modus."

"Temanmu terlalu manis untuk aku lewatkan. Cepatlah masuk! Mama menunggu." Sang kakak menggeleng pelan melihat tingkah adiknya. Jihoon harap, Junkyu tidak melecehkan temannya. Kenapa? Karena Junkyu sangat mesum. Tolong catat itu.







.






"Mamaaa!"

Seorang wanita menyambut pelukan hangat putranya. "Bagaimana? Jihoon lelah? Mau mandi dulu?" Jihoon menggeleng kecil.

"Mau peluk mama lebih lama."

Ia menghirup wangi sang ibu yang sangat ia sukai. Wangi itu menenangkan jiwanya.

"Hahhaha.. manja sekali. Oh iya, Junkyu kemana?"

"Mengantar teman Jihoon pulang. Sepertinya Junkyu tertarik padanya." Jisoo terkekeh mendengar jawaban sang putra.

"Ah.. anak itu memang sering tertarik dengan orang yang manis. Setelah mendapatkannya, ia akan dengan mudah meninggalkan orang itu. Katanya bosan. Hah... Mama bingung harus bagaimana lagi agar bisa mengubah sikap adikmu itu."

Jihoon ikut terkekeh. "Tidak ada yang bisa mengubahnya selain dari dirinya sendiri, ma."

"Kau benar.."

Anak itu melepaskan pelukannya. "Jihoon mandi dulu. Mama bisa istirahat sekarang." Sang ibu menggeleng. "Mama harus memanaskan lauk untukmu."

"Sstt.. biar Jihoon saja."

Jisoo tersenyum lembut. "Suho, lihatlah. Putra kita sudah semakin dewasa.. kau pasti sangat bangga padanya di atas sana."







.








Tubikontinyu

Crooked >> YoshihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang