📌Tue., May 2, 2023
.
Pagi yang mendung membuat beberapa orang mengerang malas. Termasuk Junkyu dan Jihoon.
"Sikat gigimu dengan benar, Kim!" Ujar Junkyu. Padahal ia sendiri juga menyikat gigi dengan asal-asalan.
Jihoon malas menanggapinya. Ia memilih untuk berkumur dan mengganti pakaian. Terlalu dingin untuk mandi sepagi ini.
"Selamat pagi!"
Pergerakan Jihoon terhenti. Tidak biasanya Junkyu mengucapkan hal seperti itu. Tunggu.. ini bukan suara Junkyu.
"ARGH!" Kesadaran Jihoon sepenuhnya telah kembali. Matanya membola ketika melihat seseorang berada di teras rumahnya.
"Kau! Darimana kau bisa masuk!?"
Yoshi tersenyum tipis. "Tentu saja memanjat pagar. Kemarin aku belajar dari Haruto."
"Memanjat? Dan siapa itu Haruto?" Jihoon masih shock.
"Sepupuku."
"Aku pasti sedang berhalusinasi. Ya.. pasti. Abaikan saja Kim Jihoon." Ujarnya pada diri sendiri dan melangkah pergi keluar.
"Kau tidak boleh mengabaikanku."
Jihoon menghentikan langkahnya. "Kenapa? Memangnya kau siapa? Jodohku?"
Mata Yoshi membulat. "Bagaimana kau bisa tahu jika aku adalah jodohmu?" Ia mendekati Jihoon yang menampilkan ekspresi bodoh. "Apa-apaan kau ini? Dasar gila."
Pada akhirnya Jihoon membiarkan Yoshi mengikutinya. Jika dipikir kembali, Yoshi tidak seperti orang gila. Dia berpenampilan rapih dan terlihat mahal. Orang gila mana yang bisa memakai barang terkenal seperti itu?
Jihoon berbalik badan ketika mereka sampai di tempat kerja. "Kau! Jangan masuk. Tunggu saja diluar."
"Aku tidak akan masuk, biasanya aku menunggumu disana." Pria itu menunjuk cafe yang ada di sebrang.
"Bagus."
Yoshi menghilang ketika Jihoon sudah tidak ada lagi di hadapannya.
.
Jihoon kembali terkejut mendapati Yoshi yang tiba-tiba muncul di depannya. "KAU! Sehari saja, jangan membuatku jantungan." Rasanya pemuda itu ingin mencakar-cakar wajah tampannya.
Tidak ada respon dari Yoshi membuat Jihoon mendengus. Ia memilih berjalan lebih dulu meninggalkan makhluk itu.
"Ikut aku!" Yoshi menggenggam tangan Jihoon. "Hei! Kemana? Pelan-pelan."
Jihoon menerka-nerka kemana Yoshi akan membawanya. Setibanya mereka di tempat tujuan, Yoshi mengerutkan dahinya.
"Kenapa pintunya tertutup?" Makhluk itu celingukan kesana-kemari.
"Kau ini kenapa?" Tanya Jihoon.
"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Kata Haruto, biasanya manusia mengunjungi tempat seperti ini. Tapi kenapa gelap sekali?" Jihoon tersenyum tipis mendengar penuturan Yoshi.
Perlahan ia tertawa. "Hei.. lihat ini sudah jam berapa. Tidak ada lagi mall yang buka dijam seperti ini. Ada-ada saja kau."
Bibir Yoshi melengkung ke bawah. Jihoon selalu pulang larut, jadi Yoshi berpikir jika mereka tidak akan bisa berkencan.
"Hei, hei. Jangan sedih. Aku tahu tempat yang bagus untuk jalan-jalan." Ia menarik Yoshi pelan.
Rasanya tidak buruk. Selama ini Jihoon hanya memiliki Junkyu. Jalan-jalan pun bisa dihitung hanya beberapa kali.
"Bagaimana?" Pemandangan yang cantik. Pantulan bulan pada sungai membuat suasana semakin indah.
"Cantik, seperti dirimu."
Tanpa sadar pipi Jihoon bersemu. "Aku tampan!"
"Aku serius. Ini mengingatkanku pada ibu. Saat kecil, ia membawaku untuk melihat pantulan bulan di sungai." Tatapan mata Yoshi menjadi sendu.
"Begitukah? Lalu apa sekarang ia masih melakukannya?"
Makhluk itu tersenyum. Ia menatap lekat mata Jihoon. "Ibuku mati ketika aku masih berusia 8 tahun."
Suasananya menjadi canggung
Jihoon menggaruk tengkuknya. "Maaf, aku tidak bermaksud.""Tidak apa. Sekarang aku sudah menemukanmu. Jiwaku terasa lengkap kembali." Yoshi mengusap rambut pemuda manis itu.
"Jujur, aku masih tidak percaya jika kau bukan manusia." Masih terdapat keraguan dimata Jihoon.
Yoshi terkekeh. "Mau berkunjung ke istanaku?"
"Tidak, lain kali saja. Aku masih belum mau mati."
Percakapan mereka terhenti ketika mendengar suara telpon dari ponsel Jihoon. "Ku rasa mama khawatir aku belum pulang."
Yoshi berpikir sejenak. "Mau ku antar?" Tidak ada salahnya kan?
"Yah, setidaknya jika aku bertemu orang gila lain, kau berguna untuk mengusirnya." Jihoon mengangguk-angguk pelan sambil mengusap dagunya.
"Peluk aku."
Mata pemuda manis itu membulat. "Kau gila?"
Tanpa aba-aba, Yoshi memeluknya. "Peluk aku." Ujarnya kembali.
Jihoon kembali terkejut ketika tubuhnya tiba-tiba bergerak secepat kilat. Baru sekali berkedip, mereka sudah berada di depan rumahnya.
"Sekarang masuklah. Besok pagi aku akan menjemputmu lagi. Selamat malam, manis." Yoshi pergi di akhiri usapan lembut di pipi Jihoon. Pemuda itu menghilang dari pandangannya.
Jihoon masih mematung. Berusaha memproses semua yang terjadi. "Dasar makhluk aneh!" Umpatnya namun semburat merah muncul di pipinya.
.
Tubikontinyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Crooked >> Yoshihoon
Vampire"Milikku." Yoshinori. "Sinting!" Jihoon. Akhirnya penantian selama seribu tahun terbayarkan. Yoshi menemukan takdirnya. BxB Yoshihoon 📌Sat., April 22, 2023 #1 dracula; Fri., June 23, 2023 #1 yoshinori; Thu., August 24, 2023 #1 jihoonsub; Sun., Dec...