fila.jc>01

2K 138 1
                                    

Chenle berjalan dengan ogah ogahan ke kelasnya, hari ini ia sangat malas bertemu dengan pria tinggi yang sering kali mengusik nya, ya walaupun dia juga sering mengusik si pria tinggi tersebut tapi sungguh pria tinggi itu sering sekali membuat nya kesal setengah mati. ada saja akal si pria tinggi itu untuk membalasnya.

mereka juga sering bersaing tentang kepintaran, Chenle selalu berada di peringkat pertama dan Jisung -si pria tinggi- selalu berada di peringkat kedua.

Chenle masuk ke kelas, dan seperti biasa Chenle langsung disambut oleh wajah menjengkelkan Jisung. sebenarnya ia hari ini sangat malas untuk berdebat dengan Jisung, tapi wajah Jisung seakan menjadi isyarat untuk mengajaknya gelud.

"muka lu gausah begitu bangke halal bener buat di tabok" ujar Chenle to the point

"lah gua diem aja daritadi, lu dateng dateng ngajak ribut tolol" balas Jisung tak mau kalah

"udahlah sung, gua lagi males ribut sama lu"

"yang ngajak ribut juga sape, geer lu pendek"

Chenle tak mengindahkan perkataan Jisung, kalau di lanjutkan pasti berujung mereka akan adu bacot.

Chenle duduk di bangkunya dan menelungkupkan kepala nya di meja, ia benar benar lelah, Chenle telat tidur tadi malam karena mengerjakan tugas.

tak lama kemudian bell sekolah berbunyi, tanda pelajaran akan segera di mulai.

"baik lah anak anak, sekarang buka buku kalian halaman seratus empat puluh, hari ini kalian cukup mengerjakan soal saja, kerjakan nomor satu sampai tiga puluh" perintah guru mereka yang baru saja masuk kelas.

"hufftt soal lagi soal lagi" gumam Chenle kecil, tapi masih terdengar oleh Jisung, karena memang bangku Chenle berada di belakang bangku Jisung

Chenle sebenarnya kesal kenapa bangkunya bisa berdekatan dengan bangku musuh bebuyutan nya.

walaupun Chenle berkata seperti itu, dia tetap mengerjakan soal soal yang diberikan bu Wendy selaku guru Bahasa Indonesia dan siap paling pertama.

setelah mengantarkan soal yang di kerjakanya kepada bu Wendy, dia kembali ke tempat duduknya dan menelungkupkan kepala nya kembali, tapi tak lama kemudian bell istirahat berbunyi.

biasanya Chenle akan langsung lari ke kantin agar ia terhindar dari ke usilan si tiang.

tapi kali ini tidak. dia benar benar lelah, ia tak peduli walaupun Jisung hendak menjahili nya nanti.

Jisung sebenarnya ingin mengusik Chenle, tapi ia merasa tidak tega melihat Chenle yang sepertinya kelelahan, jadi ia mengurungkan niat buruk nya.

Jisung sebenarnya orangnya ga tegaan tapi ketutup tingkah jahil nya aja.

----------







pendek dulu, masih perdana bikin cerita 😔😔

fall in love accidentally || JiChen [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang