Menunggu

17 2 1
                                    


Sore ini Cala berada dirumah Achel untuk mengerjakan tugas kelompok, beruntung sekali kelompoknya berisikan Achel, Riasa dan Rian. Jadi setidaknya ia tidak bosan dengan pekerjaannya itu.

Achel yang berada di samping Cala menyenggol tangannya dan bertanya "Gimana kemaren Cal?"

"Udah, kemaren dia bilang makasih lewat telfon" Kata Cala yang berbisik pada Achel

Sepertinya Achel sudah tidak sabar melihat kedua manusia itu menjadi seorang kekasih, ia mengode Cala untuk segera menembaknya hari ini.

"Cala buruan tembak Riasa, dia tuh nunggu lu nembak dari kemaren" Seru Achel yang berulang kali menyuruh Cala menembak Riasa

"Iya nanti malem paling"

"SERIUSAN?!!"

"Iya" Jawab Cala yang kali ini kelihatan seperti orang yang menyiapkan mentalnya

"Oke gue tunggu!!"

Jam menunjukkan pukul setengah delapan, mereka belum selesai juga dengan tugasnya itu. Riasa tampak gerah dan ingin mencari angin di luar "Chel gue keluar sebentar ya nyari angin"

Achel mengangguk iya padanya

Tanpa disuruh oleh Achel, Cala bangun dan mengikuti Riasa dari belakang "Gua ikut ya sa"

Achel yang mengerti kenapa Cala ingin ikut hanya tersenyum jail padanya dan berbicara tanpa suara "good luck Cala"

Cala dan Riasa melimpir ke warung untuk membeli minum, Riasa yang baru ingin membuka botol minumnya itu berhenti karena Cala memanggilnya "Ke taman yuk sa?" Riasa menurut mengikutinya.

Sesampainya disana Cala menghadap kan tubuhnya pada Riasa, wajah merahnya itu muncul lagi, melengkapi ke gugupan Cala

"Kenapa Cal?" Riasa terheran dengan sikap Cala itu

"Gua mau ngomong, gua suka sama lu Riasa. Gua gatau perasaan ini dateng dari kapan, tapi gua sadar kalo perasaan gua ini buat lu, gua nyaman deket sama lu dan gua pengen kita bisa seterusnya deket, gua mau nemenin lu sa dan gua akan dukung apapun buat lu, disini gua gak maksa jawaban iya dari lu sa, gua mau jawabannya bener bener dari hati lu. Lu mau ngga jadi orang yang ngisi hati gua?"

Riasa yang mendengar kata kata Cala tersenyum tidak karuan, ia pun juga gugup menjawab pertanyaan dari Cala

"Gue bingung cal, mungkin gue juga punya perasaan yang sama kayak perasaan lu ke gue, tapi gue belum yakin kalo gue bisa ada dihubungan antara lo dan gue, gue takut ego gue lebih bisa nguasain diri gue"

"Gapapa sa kalo emang lu belum yakin, gua akan nunggu lu"

"Lu yakin cal nunggu gue yang gatau sampai kapan ini?"

"Yakin sa"

Keheningan menjadi teman mereka berdua saat ini, tak ada yang berani mengeluarkan satu kata pun sampai Achel datang

"Eh kesini bentar deh, udah mau selesai project kita"

Cala (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang