(Cium) Jihyun <3

1.1K 52 4
                                    

Ini sngt amat omaga krinj dn pendek krna sy tdk niat, hM.

—•••—

"Hadeh, lain kali jangan berantem lagi".
Ucap Janghyun sambil mengobati luka pria berambut merah muda dihadapannya.

"iya, iya, maaf yang mulia kanjeng ratu".
Ujar Jihoon sambil nyengir, Janghyun mendengus kesal lalu lanjut memasangkan perbannya. Jihoon terkekeh pelan melihat tingkah lucu kekasihnya ini—rasanya seperti mimpi punya pacar seperti Janghyun.

"Udah. Lain kali jangan gini lagi, liat tuh muka mu bonyok,"
Ucap Janghyun sambil menunjuk wajah Jihoon.

Jihoon hanya mengangguk pada semua nasihat dan ceramah Janghyun, ia sangat suka ketika Janghyun begini, rasanya senang ada yang peduli padanya.

Janghyun akhirnya sadar kalau Jihoon tidak mendengarkannya, dia hanya tersenyum sambil melihat wajah Janghyun, menyebalkan.

"hey, dengerin. Jangan bikin onar terus, oke?"

"iya, iya, sayangku cintaku manis kuuu, janjii".

Janghyun mendengus pelan lalu beranjak dari tempat duduk, meninggalkan Jihoon sendiri di ruang uks.

Beberapa menit kemudian Janghyun kembali dengan 2 kotak susu di tangannya, rasa coklat dan strawberry.  Ia memberikan yang rasa strawberry pada Jihoon.

"Kok tiba tiba?"
Tanya Jihoon sambil menerima susu kotak itu, Janghyun hanya tersenyum kecil lalu menunjuk rambut Jihoon.

Jihoon makin bingung, ada apa di kepalanya? Apakah ada strawberry diatas sana? Ia mencoba mengacak acak rambutnya, tapi tak ada apa apa. Dia bingung.

Janghyun tertawa kecil lalu mengatakan, "Ituu, rambut kamu warnanya pink. Kayak susu strawberry".

"astaga, kukira apa ..."
Ucap Jihoon sambil meminum susu kotak tadi, kebetulan ia suka susu strawberry.

Janghyun sesekali melirik ke arah kening Jihoon, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Jihoon. Si rambut pink tentu saja kaget, reflek mendorong tubuh Janghyun menjauh.

"loh loh, sayang ini di tempat umum, jangan disini".
Ucap Jihoon panik, Janghyun mengernyitkan alis lalu menunjuk kening Jihoon sambil mengatakan, "Itu memar?".

"eh? Iya?"

"hadeh, ngapain aja sih kamu".
Janghyun menghela napas berat, berjalan mendekati Janghyun lalu mengecup pelan tepat di luka memar Jihoon.

"Biar cepat sembuh."
Ucap Janghyun, sehabis melakukan itu ia lari ke luar dari uks, terlihat ada semburat merah di pipinya saat si surai hitam lari.

Jihoon di biarkan mematung, dia masih kaget dan tak percaya, maksudnya ini baru pertama kali Janghyun menciumnya duluan. Yah, hari ini harus diingat, jadi dia menandai hari ini sebagai 'memar ku di cium Janghyun hari ini' di kalender ponsel nya.

°°°
Bel pulang sudah berbunyi daritadi, semua murid berhamburan keluar dari bangunan putih itu, pulang ke rumah. Berbeda dengan Jihoon, ia menunggu kekasihnya, Janghyun. Entah, sepertinya sudah 20 menit dia menunggu, tapi Janghyun belum kunjung keluar.

Si surai merah muda memutuskan untuk masuk ke bangunan itu lagi, memeriksa apakah masih ada Janghyun di dalam atau tidak.

Ia menelusuri setiap kelas dan lorong, bahkan sampai bolak-balik ke lantai atas-bawah, tapi tak menemukan sosok Janghyun dimana pun.

"Apa dia udah pulang, ya? ..tapi daritadi gue ga liat dia lewat dari gerbang, masa' lewat pintu belakang? Ga mungkin lah," gumam Jihoon pelan. Ia sedang duduk di tangga menuju lantai 2, istirahat setelah bolak-balik dari lantai 1 sampai 3.

Di tengah renungannya, pria bersurai hitam yang di naksud berlari menghampirinya, "Jihoon!!!" ucapnya lantang sambil berlari.

Jihoon langsung berdiri, hendak menanyakan kemana saja Janghyun selama ini, tapi ketika pria bermarga Lee itu ingin bertanya, tangannya sudah di seret duluan oleh Janghyun, memaksa si surai merah muda untuk ikut berlari.

"hosh, hosh.. Kenapa kita lari!?" tanya Jihoon sambil berlari, tangannya masih di pegang oleh Janghyun.

"g- gue ga sengaja mukul si ketua cheerleader! ..sekarang, gue di kejar sama pacarnya!"
Ujar Janghyun dengan susah payah, mencoba menjaga jarak dengan segerombolan pria berbadan besar di belakangnya.

"Memangnya kenapa, Hyun?"
Jujur, Jihoon agak kaget. Secara, Janghyun ini kan orang yang tidak suka dengan keributan, pasti si ketua cheerleader itu yang cari masalah duluan.

"nanti gue ceritain, sekarang ayok kabur dulu!"
Segerombolan pria itu semakin mendekat, Janghyun dan Jihoon sekarang sedang menuruni tangga ke lantai satu.

"Woi bangsat! Sini lo anjing, beraninya mukul cewek!" teriak salah satu pria yang sedang mengejar mereka, sepertinya dia pacarnya.

Janghyun dan Jihoon sudah di luar kawasan sekolah, mereka akhirnya bebas dari kejaran pria-pria tadi.

Keduanya terengah, mencoba mengatur napas.

"Jadi.. Hyun, kenapa lo mukul si Yeonbin?"
Tanya Jihoon, penasaran.

"Lagian dia aneh, Hoon. Kan aku baru keluar kelas, langsung di siram air satu botol, loh? Katanya itu balasan karna rebut kamu dari si curut centil itu," Ucap Janghyun panjang lebar. Wajahnya langsung berubah ketikan sedang menceritakan itu, bibirnya manyun dan alisnya menukik seperti orang yang marah.

Jihoon terkekeh pelan, mencubit pipi Janghyun pelan. "Bagus, yang begitu gausah di sabarin. Omong omong, kamu lucu banget kalo lagi marah begini," ucapan itu berhasil membuat pipi Janghyun merona.

"diem, dasar gulali tukang pukul."

"tuh kan, lucu banget. Cium lagi dong, masa' cuma tadi doang?" Goda Jihoon, menunjuk nunjuk pipinya sendiri.

Janghyun manyun lagi, wajahnya merah padam.

Cup~

Jihoon menangkup kedua pipi Janghyun, mencium bibir ranum pria bermarga Jang itu, membuat si penerima tersentak kaget. Itu hanya ciuman ringan, namun mampu membuat wajah Janghyun panas.

Setelah Jihoon melepaskan ciumannya, Si surai hitam langsung berlari kabur.

Jihoon terkekeh, tersenyum melihat tingkah Janghyun yang menurutnya gemas.

"Dah sayang! Ketemu lagi besok, ..besok cium lagi ya!"

"Gak! Diem lo gulali!"
-sdah selesai.

Pendek sperti tinggi Yoojin

Arigathanks yg sdh mw vote en komen, ai lop yu emuah 😋😋

Lookism Oneshoot HOMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang