(jalan-jalan) Seogim <3

647 53 7
                                    

Gk tw ini Seogim atau Gimseo, pokok ny mreka jdi pasangan homo di sini 😋

-----

"udah lah Gim, kak Shin kan udah punya pacar. Kasian kakak lo, diganggu mulu tiap mau jalan bareng pacarnya," ujar Pria berambut mullet, menepuk bahu Gimyung.

Gimyung yang mendengar itu hanya menatap jalanan di hadapannya, cemberut. Seo-pria berambut mullet tadi, yang agak seram- sedari tadi sudah membujuk temannya ini agar bangun dan pergi. Pasalnya Gimyung ngambek di pinggir jalan, mana mukanya melas. Bisa bisa dikira pengemis nanti.

Seo menatap kesal pada Gimyung, langsung menyeret paksa Gimyung untuk bangun. "apa?!" pekik Gimyung, ia menyilangkan kedua tangannya di hadapan dada.

"lo mau jadi pengemis? Udah lah Gim, mending nyari angin bareng gue ayok!".
Ajak Seo, menepuk nepuk jok belakang motornya.

Gimyung diam sebentar lalu akhirnya naik ke motor Seo, mukanya masih menekuk. Seo menyalakan motornya dan langsung tancap gas, entah mau pergi kemana, yang penting si codet ini tidak merenung di pinggir jalan.

Mereka keliling area Gangseo, sambil sesekali berhenti untuk jajan, Gimyung doang yang beli beli sebenarnya. Sekarang keduanya sedang duduk di sebuah tempat makan, menunggu makanan yang Gimyung beli.

"Seo, makasih ya," ujar Gimyung sambil tertawa geli.

"ya, kenapa lo ketawa?"
Seo penasaran, apa yang lucu coba? Air mata sampai keluar dari mata Gimyung, ketawanya juga keras banget.

Gimyung mengangkat telunjuknya, menunjuk ke arah belakang Seo. Pria berbadan besar itu menoleh, melirik ke arah jari Gimyung menunjuk. Oh ... Astaga. Ternyata cuma anak kecil terjatuh.

"humor lo sampah banget Gim, sumpah." ucap Seo datar.

"halah, lo harusnya liat tadi pas si bocah keselandung kakinya sendiri," ujar Gimyung, masih tertawa. Yah setidaknya Gimyung sudah bisa tertawa, ini lebih mending di banding melihat mukanya nekuk terus.

Tanpa sadar Seo terus memperhatikan Gimyung, pria yang di perhatikan itu pun sadar, langsung melambaikan tangan di depan mata Seo.

"hei, jangan ngelamun. Ayok balik, udah sore."
Ucap Gimyung, langsung menarik tangan Seo ke arah motor.

Selama perjalanan Seo terus merasakan sensasi aneh di dadanya, jantungnya berdegup kencang. Ia terus terbayang saat Gimyung memegang tangannya, yang hanya beberapa detik.

"Seo!"

"apa?"
Sahut Seo, melirik cepat ke arah spion. Takutnya yang manggil bukan Gimyung.

"gue boleh nyender ga?"
Tanya Gimyung, tepat di kuping Seo, membuatnya kaget sekaligus merinding.

"tolol, jangan pas di kuping ngomongnya!"
"yaudah nyender aja, daripada lo jatuh guling guling di aspal,"
Ujar Seo ketus. Kupingnya lumayan sensitif, jadi dia agak marah kalau ada orang yang berbicara dekat dekat.

Mendengar itu Gimyung langsung bilang maaf dan tersenyum canggung, tangan Gimyung mulai merangkul pinggang Seo, membuat si penggendara tersontak kaget. Motornya oleng.

"Woi codet! Ngapain pake acara peluk peluk segala?!" teriak Seo kesal, Gimyung ini otaknya di dengkul atau gimana? Orang lagi nyetir malah main peluk peluk sembarangan.

"kan gue mau nyender, ya otomatis harus meluk lo, lah?"
Ucap Gimyung, mengeratkan pelukannya, menopang dagu di bahu Seo.

"Kan bisa tinggal taruh dagu lo di bahu gue? Ga usah peluk peluk."

"sensi amat, emang kenapa? Kita kan udah temenan lama, dari sd loh, Se," tanya Gimyung bingung.

'Ya lo bayangin aja orang yang lo suka tiba tiba meluk lo pas lagi nyetir, apa gak ketar ketir? Gue cium juga lo, Gim.'
Rasanya Seo ingin mengatakan yang ada di dalam hatinya dan meneriaki Gimyung kalau ia sudah lama suka dengan Gimyung. Tapi yang keluar dari mulutnya cuma kata "yaudah".

Lookism Oneshoot HOMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang