(Cuddle) Jayseok <3

610 72 3
                                    

"Jay, liat itu ada monsternya!"
Ujar Hyungseok, menunjuk nunjuk televisi di depannya.

Tak ada jawaban dari pria pirang yang sedang tidur di pangkuannya, Seok inisiatif melihat Jay, siapa tau ia tidur.

Dan benar, Jay tertidur di pangkuannya, tapi, astaga. Jay sangat tampan dan lucu ketika tertidur.

Hyungseok mencoba untuk menahan senyum nya, ia menutup mulutnya rapat rapat, agar tak mengganggu Jay.

Hyungseok menyibak poni Jay ke samping, memperlihatkan mata pria pirang yang sedang terpejam, pria bersurai hitam itu mengelus pelan kepala Jay. Ia tak sanggup, kekasihnya terlalu lucu untuk di biarkan begitu saja.

Sudah 5 menit Hyungseok hanya duduk di kasur, memandangi Jay dan sesekali mengelus kepala si pirang. Ia ingin bergerak tapi takut membangunkan Jay, Seok tak tega.

'kaki ku kesemutan, gak nyaman..'
Batin Hyungseok, ia masih bimbang antara harus bergerak atau tidak.

Hyungseok daritadi bergerak sedikit sedikit, akibat tak nyaman. Jay akhirnya bangun, ia mengucek matanya dan menguap.

"eh?! Maaf Jay, aku ngebangunin kamu, ya?"
Hyungseok menjadi lesu, padahal tadi momen langka, harusnya ia foto dulu. Soalnya jarang Jay mau membuka poninya.

Jay memperhatikan Hyungseok, semburat merah terlihat di kupingnya, sepertinya ia malu karna sudah ketiduran.

Hyungseok menatap bingung ke arah Jay, mencoba membaca gestur tubuhnya. Soalnya, kekasihnya ini SANGAT jarang berbicara.

"loh? Jangan gitu! Aku yang harusnya minta maaf, Jay. Sini, mau tidur lagi?"
Tawar Hyungseok sambil menepuk nepuk bantal di sampingnya.

"film nya masih ada tuh, kan kamu yang ngajak tadi," ujar Hyungseok, menunjuk televisi di hadapan mereka.

Hyungseok sudah merebahkan diri di kasur, sedangkan Jay masih duduk terdiam di tempat semula, wajahnya terlihat memerah.

Hyungseok bangun lalu menarik tangan Jay ke arahnya, "kamu ga mau tidur di bantal? Kalau di pangkuan ku, mau?" goda Hyungseok sambil tertawa mengejek.

Jay langsung menggeleng cepat dan melepaskan tangannya dari pelukan Hyungseok. Si pirang itu terlihat kebingungan, ia akhirnya memilih duduk di sofa sebelah kasurnya.

Ruangan itu lenggang untuk beberapa menit, hening. Mereka fokus pada film nya. Setelah beberapa menit Seok menoleh ke arah Jay, terlihat ia sangat serius menonton film nya, sampai sampai mendiamkan Hyungseok.

"jahat, Jay lebih pilih duduk sendiri?"
Ucap Hyungseok dengan wajah cemberut, menatap melas pada pria di sampingnya.

Jay langsung kaget, mencoba menenangkan Hyungseok, jelas terlihat kalau dia merasa bersalah. Jay panik sendiri, ia mencoba membuat Hyungseok tidak sedih.

Melihat itu Hyungseok malah semakin ingin menjahilinya, ia memasang muka sedih, membuat Jay jadi salah tingkah sendiri.

Jay menunjuk nunjuk kulkas kecil di atas meja kamarnya, sepertinya ia menawarkan Hyungseok ice cream.

"Ga mau es krim, mau nya di peluk," ucap Hyungseok.

Entah bagaimana mereka berkomunikasi, telepati atau apalah itu, pokoknya Hyungseok bisa mengerti apa yang ingin di katakan Jay. Padahal Jay cuma menunjukan ekspresi dan gerakan, udah gitu mukanya cuma kelihatan mulut lagi.

Setelah mendengar itu Jay dengan ragu ragu menghampiri Hyungseok, ia menaiki kasur king size miliknya dan memeluk Hyungseok, mengelus-elus rambut hitam Hyungseok dengan lembut.

Pria bermarga Park itu langsung tersenyum penuh kemenangan, akhirnya Jay mau memeluknya duluan. Ia menenggelamkan wajah di dada bidang Jay, menghirup aroma si pirang dalam-dalam. Wangi Jay sangat enak. Hyungseok membalas pelukan itu, mereka berakhir berpelukan selama film itu berlangsung.

Tidak ada yang bicara, mereka sibuk berpelukan dan menikmati waktu berdua. Sungguh tipe kencan yang ideal bagi keduanya.

"Jay.. Aku boleh minta sesuatu ga?"
Tanya Seok, Jay hanya mengangguk mendengar itu, tidak menjawab walau satu huruf pun.

"boleh ga kita sering sering cuddle begini? Badan kamu enak, hangat,"
Ujar Hyungseok. Si surai hitam memeluk lebih erat, mendusel di dada Jay.

"boleh kok, Hyungseok"
Ucap Jay, pelan. Si pirang kemudian mencium kening Hyungseok, tersenyum hangat.

Hyungseok kaget, ia langsung menatap Jay dengan mata berbinar, ia kira Jay tak akan pernah bicara.

Wajah Seok sedikit memerah, suara Jay sangat.. Menenangkan dan merdu di telinga Hyungseok.

Mereka menghabiskan hari dengan berpelukan seharian di kasur sampai tertidur, padahal alasan pertama Hyungseok datang ke rumah Jay itu karna mau menjenguk Inu, tapi Inu nya malah di cuekin.

"woof woof! Woof!"
[dasar pemilik egois! Berikan aku makan!]
Inu menggongong ke arah mereka berdua yang sedang tertidur. Di lihat dari ekspresinya, anjing itu sepertinya marah.

-Selesai.

Yg gk vote sm komen nnti tidurnya di datengin om Dupyo. Btw btw, klo misal ini nyentuh 20 vote, nanti ak bkl bikinin narasi Gimseo ngewe beruntal 😋😋😋

Lookism Oneshoot HOMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang