"Nanti malam kamu ikut ke acara pesta teman kantor papah Sam".
"Sam gamau lagian Sam masi terlalu muda buat ngurusin masalah bisnis, Sam tau pah tujuan kita sama Papah bakal memberikan perusahaan papah ke aku saat umur aku udah benar benar cukup layaknya udah masuk waktunya bekerja dan Sam juga bakal jadi penerus papah nantinya maka dari itu akan lebih bagus kalo Sam belajar dari saat ini Sam tau itu ko Pah tapi keputusan Sam saat ini udah tepat untuk saat ini Sam emang belum siap buat belajar urusan bisnis dan masuk ke dunia bisnis Sam masi pengen nikmatin masa masa Remaja Sam Pah Sam bakal lakuin itu ketika Sam siap nanti juga murni atas dasar kemauan Sam sendiri." Jelasnya panjang lebar membuat Malik diam mendengarkan pembicaraan anaknya ini.
"Satu lagi kalo papah bawa bawa Sam dalam dunia bisnis papah hanya untuk kepentingan pribadi papah dan bersangkut paut soal perjodohan dan menjodoh jodohkan aku dengan anak rekan kerja papah dengan maksud memisahkan aku dengan Aya lebih baik gausah pah Sam rasa itu sia-sia Sam ga akan pernah bisa."
"Sam berikan papah waktu untuk bicara papah rasa dari tadi kamu yang lebih banyak bicara padahal papah yang membuat pernjanjian ini?" Ucap Malik dengan mengerutkan alisnya
"Ya sebelum papah berucap banyak aku menerjangnya duluan langsung dengan jawaban jawabanya tanpa papah berbicara apa maksud papah saat ini tapi Sam udah bisa nebak tujuan papah selalu sama."
"Oke kalo gitu jadi Papah rasa gaperlu banyak basa basi lagi sekali lagi papah ingatkan kamu untuk datang malam ini seperti yang papah katakan tadi."
"Ck selain egois ternyata Papah juga pemaksa ya!" Ucap Sam tegas dengan langsung melenggang pergi meninggalkan ruangan kerja Malik.
"Asal kamu tahu Sam papah mengajakmu ke acara ini acaranya Om Abrian acara ini atas resminya perusahan dia sama rekan kerjanya kamu yakin gak mau datang? padahal Brian menyuruh papah untuk mengajakmu tepatnya dia mengundangmu apa kamu tetap tidak mau datang?"
"hm, oke Sam dateng" Putusnya
Saat ini Sam tengah memberhentikan mobilnya dijalan yang sepi akan lalu lalang ia mengambil handphonenya dari saku Jaket yang ia kenakan dengan cepat jemari Sam memainkan handphone berlogo Apple itu ia mencari informasi mengenai kantor yang akan ia datangi malam ini walaupun papahnya sempat berkata bahwa perusahan yang akan ia datangi nanti perusahan orang terdekatnya yaitu Brian tapi ia hanya memastikan entah Sam yakin papahnya ini memiliki maksud lain disela sela acara itu.
"Pt Abrian Andara Alexandra" bener si perusahaanya Om Brian Ucap Sam membaca informasi yang ia dapat dari handphonenya itu, Setelah selesai dengan tujuanya ia menaruh kembali handphonenya ke dalam saku jaketnya itu.
Seperti apa yang di perintah Malik terhadap Sam siang tadi untuk datang ke acara pesta perusahaan rekan kerja papahnya itu atas dasar Sam masih mempunyai hati ia mengikuti perintah papahnya lagi pula Sam pikir ini hanya acara biasa saja jadi tidak ada salahnya ia mengikuti perintah papahnya itu sekaligus ia ingin mengetahi apakah dibalik ini Malik memiliki rencana lain karena mengajaknya ke acara ini.
Pagi berganti siang siang berganti sore hingga malam pun tiba.
Saat ini disebuah gedung yang mewah, dan ramai dengan tamu-tamu yang baru saja datang juga tengah mengobrol dan menikmati acara malam ini Malik tengah berbincang dengan seorang yang tak beda jauh usianya dengan dirinya Abimana Briana Kusuma-pemimpin perusahan sekaligus pemilik acara yang tengah berlangsung saat ini.
"Oh ya bukankah kau bersama Putramu dimana dia aku tidak melihatnya"
"Dia sedang pergi ke toilet tunggu saja"
"Baiklah"
Tak lama keduanya berbincang keduanya menoleh mendengar kearah sumber suara
"Pah, Om maaf saya telat" Ucap Sam dengan sopan tak lupa dengan senyumannya ia juga menyalimi punggung tangan Brian layaknya orang yang berjabatan tangan seperti pebisnis pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra&Alaya (Revisi)
Teen FictionUntuk Samudra-ku yang telah hilang terhapus oleh waktu. Dariku yang selalu menunggu di ujung rindu.