Melangkah keluar dari rumah, sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya untuk mengecek keadaan para penghuni asrama atau lebih tepatnya para anak kesayangannya yang sudah dia rawat sedari mereka memasuki asrama tersebut.
"Ini kemana semua?" Tanya pak Dodo tidak mendapati satu pun anak laki-lakinya yang berkeliaran di sekitar asrama biasanya anak-anak jamet akan mulai bermain gitar sambil menggoda kembang desa yang lewat tapi hari ini mereka juga tidak ada.
Berjalan menghampiri satu persatu pintu kamar. Cukup membuatnya menghela napas heran.
Pintu pertama, terbuka menampilkan seorang remaja laki-laki berkacamata dengan seragam swasta nya. Yoojin atau sering kali adik kelasnya memanggilnya kak Yoo. Dia orang yang taat agama, sama dengan anak laki-laki kyai kampung sebelah.
"Waalaikumsalam. Oh pak Dodo? Ada apa pak?" Tanya yoojin dengan wajah tampan dan senyumannya
"Seperti biasa saja, bapak hanya patroli mengecek keadaan kalian. Bapak heran, kenapa kamu hari ini gak pergi les?"
"Guru les saya lagi pergi ke luar negeri."
Pak dodo mengangguk mengerti, matanya kemudian tertarik pada dua makhluk yang sedang dalam posisi yang aneh
"Itu abangmu sama Ryuhei kenapa?" Tanya pak Dodo menunjuk pada dua makhluk yang satunya tidur secara kayang dan yang satunya tidur seperti korban pembunuhan di atas karpet mirip karpet masjid
"Bang yoosung baru pulang dari Lampung makanya agak kecapean dia. Kalau si ryuhei diputusin kak mitsuki."
"Mantap." Pak Dodo memberikan jempol pada informasi yang terakhir.
Pintu kedua, pak Dodo belum sempat mengetuk sudah di buka oleh seorang anak Haji yang ingin soljum. Yohan atau biasa dipanggil Yosua
"Yosua, kamu mau kemana?" Tanya pak Dodo dengan heran melihat laki-laki di depannya dengan style yang sudah seperti orang arab
"Mau soljum pak. Bapak mau ikut?"
"Oalah, duluan aja. Bapak lagi mau ngecek kamar-kamar lain."
"baik pak, kalau gitu saya duluan ya. Assalamualaikum."
"Wa 'alaikumus salam wa rahmatullahi wabarakatuh."
"Oh iya pak," yohan berhenti lalu mengecek kembali rumahnya. "Jihan sama Janghyun lagi tidur, udah lemas banget mereka."
Pak Dodo mengangguk lalu kembali mengecek kamar yang lainnya sampai akhirnya ia sampai di kamar terakhir
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Jawab di dalam dengan berbarengan dan pintu terbuka menampilkan Jihoon yang memakai sarung wadimor. "Ada apa pak dodo?"
"Jonggun sama Jichang ada?"
"Ada. Cuman lagi sibuk, mereka berdua di kasi tugas hafalan sama gurunya" jawab Jihoon lalu sedikit mendekat pada Pak dodo. "Pak, aku dengar anaknya pak Jinyoung mau kesini ya?" Tanya Jihoon menurunkan volume suaranya
"Bapak gak tahu kalau soal itu, kamu tanya Soojung aja," jawab pak Dodo lalu pergi meninggalkan kamar Jihoon setelah anak berambut merah tersebut mengangguk paham dan masuk kedalam kamar.
Selesai mengecek anak-anak setan-kesayangannya pak Dodo kembali ke rumahnya
"Yah, kakak dapat telepon dari paman Jinyoung katanya dia mau tinggal disini sementara," Soojung yang entah darimana muncul seperti hantu membuat kaget Pak Dodo. Untung gak jantungan.
"Allahuakbar. Astaghfirullah, Soojung udah ayah bilangin jangan ngagetin ayah. Kamu mau ayah nyusul mama?"
"ya gak mau lah. Ayah dari tadi soojung panggil gak dengar," jawab Soojung sedikit kesal pada ayahnya ini
"Jinyoung kenapa tadi?"
"Katanya, dia sama putra nya itu mau tinggal disini sementara karena ada beberapa masalah gitu lah di kampung yang buat paman Jinyoung ini khawatir sama putranya."
"Oh. Yaudah sih gak apa-apa."
Inside choi dongsoo heart
YA ALLAH. GAK SABAR GW KETEMU AMA TU PRIMADONA LAGIIIIIIIIIIIIIIIII
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan pak Dodo
FanficDi siang hari yang terik ketika di hari pertama puasa, Pak Dodo yang merupakan bapak kost di kost khusus putra. Kos milik Pak Dodo merupakan kos elit yang di mana satu kamar dapat diisi sampai 6 orang. Menjadi kebiasaan Pak Dodo setiap siang untuk m...