abang baru (fix)

240 35 2
                                    

Di asrama pak Dodo memiliki satu peraturan dan kesepakatan yaitu mengenai pembagian sesi imam masjid. Karena minggu lalu merupakan bagian Jihoon, minggu ini Gimyung anak pak Gabryong dan Tante Minseon yang mendapatkan giliran.

"SEO, SEO. GUE GAK MAU JADI IMAM!!" Teriak Gimyung memeluk sohibnya tersebut.

"Tarik aja bang. Udah sesi lu juga, gue sih minggu depan," ucap Seongeun menahan sarungnya yang ditarik Gimyung.

Jonggun yang dibantu oleh Jichang, Ryuhei dan Jihoon menarik Gimyung yang masih ngeyel gak mau jadi imam.

"Gak sakit jadi imam, yung. Astaghfirullah." Jihoon sampai istighfar karena kelakuan keras kepala Gimyung yang tetap tidak mau jadi imam. "Mas, panggil bang Shin." Pinta Jihoon pada Jichang yang sepertinya mulai marah.

Jichang mengangguk dan menelpon Shin. Setelah telepon ditutup, shinwoo sampai di tkp

"Cepetan woy, itu udah nunggu semua orang di masjid," ucap Shinwoo ikut menarik Gimyung bersama adek kesayangan mereka yaitu Jitae.

Yoojin dan abangnya yang mendengar keributan tersebut terganggu, dengan berbekalkan panci hadiah emaknya. Yoosung melayangkannya ke kepala Gimyung hingga mengeluarkan suara dan membuat Gimyung pingsan.

"Thanks, yud," ucap Jihoon berterima kasih. Menggendong yohan di pundaknya untuk dibawa masjid

"Senang bisa membantu."

Masjid

Gimyung yang sudah tidak bisa apa-apa akhirnya pasrah. Sebenarnya dia tuh bisa dan sanggup jadi imam cuman bapaknya aja yang kalau setiap lihat anaknya jadi imam langsung mau jodohin anaknya ke anak teman-temannya. Gimyung mana mau pisah sama Seongeun apalagi bang Shin.

Ya allah. Selamatkan hamba mu ini, karena di awasi olehmu dan sepuh-sepuh di belakang, batin Gimyung menangis.

Btw di belakangnya ada Jonggun yang sudah 23 khatam Al-Qur'an dan merupakan anak pak kyai, Jihoon yang merupakan anak pak Kyai dan merupakan siswa terpintar hafalan Al-Qur'an, dan bang Shinwoo yang merupakan guru mengaji di kompel ini. Btw, bapak Jihoon sama Jonggun itu sohib sama Shinwoo.

Anak kyai semua, bah, batinnya semakin ingin menangis.

Kini anak-anak emas tersebut sedang duduk di teras masjid. Kebetulan Jungoo ada bawa ular tangga dan Shinwoo udah beliin teh pucuk 2 botol sama air mineral botol. Jihoon dan Jonggun berterimakasih. Permainan dimulai.

"Lu masih kesal sama jawaban gue yang waktu itu?" Tanya Jonggun yang melihat raut wajah Jihoon yang kesal setiap kali melihatnya. "Gue gak ada maksud buat jarak antara gue dan dan Hyungseok. Cuma-"

"Gara-Gara Janghyun, kan?" Potong Jihoon melemparkan dadu dan memindahkan bidaknya. "Gue gak marah, cuman kecewa aja sama lu dan sikap lu," ucapnya dengan helaan napas.

Tatapan Jihoon beralih ke arah Hyungseok yang sedang bermain dengan Yoosung dan Yoojin. Biasa, main kembang api.

"Jangan cemburu," ucap Shinwoo menepuk pundak Jihoon

"Iya bang, maaf."

"mas, itu turun loh kenapa kamu malah naik?"

"Iya kah?" Jichang yang baru pertama kali main ular tangga hanya bisa ngangong. "Oh, maaf," ucapnya terkekeh memindahkan kembali ke posisi awal bidaknya.

"Tapi emak gue mau Hyungseok jadi anak dia."

"HAH?!" pak Dodo dan pak Jin yang sedari tadi melihat jichang dan Jihoon main ular tangga langsung kaget mendengarkan perkataan Jihoon

"Yang benar saja kamu nak?" Tanya Jinyoung dengan tidak percaya

Jihoon mengangguk. Dia kaget tapi harus stay cool di depan Jinyoung.

"Saya gak masalah sih, tapi Danny sama Keil saya gak tahu pendapat mereka. Kalau mama kamu beneran serius, diskusi sama anak saya aja. Mereka berdua itu yang paling dominan di rumah," jelas pak Dodo membayangkan Jihoon di sidang anak pertama dan anak keduanya.

"Yaudah, pulang aja gimana? Udah hampir jam 10 ini," ucap pak Dodo menunjuk jam dinding masjid.

Anak-Anak kesayangannya tersebut serempak mengangguk. Jinyoung memanggil putranya untuk pulang bersama. Dari pihak Jinyoung, Jihoon udah jadi abang Hyungseok, yey.

Kos-Kosan pak DodoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang