09 | Long Day

2.4K 316 201
                                    

Hallooo manusia manusia kuat
ฅ՞•ﻌ•՞ฅ

Maaf baru bisa update.
Lama juga ya molor updatenya.
Ibarat orang hamil, bentar lagi udh mau lahiran wkwkw

Kalo ada yang masih nunggu cerita ini, aku ingin mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya!!

Part ini didedikasikan untuk yang setia nungguin dan nanyain.

Sebelum mulai baca, aku kasih tau part ini ada sekitar 4000-an kata. Tolong persiapkan kantong kresek kali aja bikin mual. Hehe.

"Nada!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nada!"

Shaga berdiri di depan pintu kelas Nada. Netranya menatap tajam setelah menemukan objek yang ia cari sedang fokus mencoreti buku. Ia mendekat dan merebut pensil di tangan Nada. Pensil itu seketika patah begitu saja di tangannya, pertanda saking emosinya cowok itu.

Sementara itu, Nada cukup terkejut karena kedatangan sang pelaku yang mematahkan pensilnya secara tiba-tiba. Apa lagi ini? keluhnya dalam hati.

"Harus berapa kali gue bilang? jangan ganggu Shafa lagi!" geram Shaga, giginya sampai bergemelatuk menahan diri agar tidak membanting atau minimal menonjok perempuan di depannya ini.

Alis Nada terangkat sebelah, "Excuse me, emang gue ngapain?"

BRAK!

Meja Nada menjadi sasaran Shaga, cowok itu menggebraknya dengan kuat, kemudian menatap bengis Nada. Penghuni kelas menyimak khidmat keduanya, termasuk Shelena dan Kheyna yang sedang menunggu momen untuk membela Nada.

"Lo yang ngunci Shafa di toilet, kan?! Gara-gara ulah lo, dia kekurung di sana sampe pingsan!" tuduh Shaga.

Tak lama kemudian anggota Venus yang lain menyusul Shaga ke kelas. Dimanapun anggota Venus berada, sudah pasti para penggemarnya ikut serta mengekor di belakang. Nada serasa dikepung, ia kesal karena ketenangannya dirusak oleh sekumpulan manusia menyebalkan.

Diam-diam Nada berdecak kagum melihat orang dengan level kebodohan 99% di depannya.
"Jangan terlalu semangat nuduh gue, nanti salah lo yang malu," katanya terdengar pelan. Namun karena suasana yang hening membuat yang lain juga dapat mendengarnya. "Itu pun kalo urat malu lo gak putus," sindirnya seraya menatap Shaga dengan remeh.

"Terus siapa lagi? Cuma lo yang sering ganggu Shafa di sekolah ini. Gue pikir lo beneran udah berubah, ternyata cuma akal-akalan lo aja buat cuci nama. Itik jelek kayak lo mana bisa berubah jadi white swan dalam semalam." Nah, pengikutnya yang lain sudah mulai ikut-ikutan buka suara. Selain Shaga, Juan adalah orang kedua yang terlihat paling bersemangat menyerangnya.

Siapa juga yang mau jadi white swan? Balas Nada dalam hati. Menjawab secara langsung akan menurunkan harga diri Nada. Ucapan yang keluar dari Shaga dan Juan terdengar seperti anak Sekolah Dasar yang sahut-sahutan karena masalah sepele. Tokoh utama yang kekanakan.

𝐓𝐡𝐞 𝐅𝐥𝐚𝐭 𝐆𝐢𝐫𝐥 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang