01 | Jennie's Version

4.7K 527 111
                                    

Jennie tidak menampik fakta bahwa ia telah mendahului takdir tuhan; dengan cara bunuh diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie tidak menampik fakta bahwa ia telah mendahului takdir tuhan; dengan cara bunuh diri. Tapi bukan berarti ia tidak takut dengan sang maha pencipta. Rayuan setan memanglah menggiurkan. Terkadang manusia bisa melakukan apa saja bila sedang gelap mata. Merasa tidak sanggup berdamai, hingga mengakhiri hidup adalah pilihan terbaik menurutnya.

Dunia ini bagaikan medan perang. Tidak ada satu pun insan yang hidupnya lurus-lurus saja. Yang lurus hanya penggaris. Jennie akui bahwa ia telah kalah. Walaupun begitu, Jennie merasa bersyukur. Setidaknya ia telah bebas dari belenggu kejamnya dunia yang terdahulu.

Terdahulu? Lalu yang sekarang?

Astaga! Bagaimana cara menjelaskannya, ya?
Ini bahkan sulit diterima oleh nalar manusia. Terlalu tidak mungkin walau kenyataannya benar-benar nyata.

Percaya tidak percaya, dirinya adalah Jennie, tetapi tubuh yang ia tempati bukanlah miliknya.

Shock adalah reaksi pertama Jennie ketika membuka mata lalu sadar ia telah terbangun di tempat asing.

Awalnya, Jennie mengira ia telah ditolong oleh seseorang sewaktu tenggelam dan dibawa ke suatu tempat. Namun, ketika tidak sengaja melihat pantulan orang lain di depan cermin, tentu saja membuat gadis itu sedikit bingung dan kaget.

Saking tidak percayanya, Jennie bahkan mencoba membuktikan hal ghaib ini dengan cara melukai pergelangan tangan tubuh yang ia tempati itu. Rasanya sakit. Cukup membuktikan bahwa ini bukanlah mimpi. Apalagi ditambah dengan darah yang mengucur deras itu begitu nyata dirasa.

Dan secara kebetulan, matanya menangkap penampakan dompet di dalam laci yang terbuka. Insting Jennie secara alami menuntunnya untuk membuka isi dompet. Berharap mendapat sedikit informasi.

Sebuah kartu pelajar yang terselip membuat Jennie mematung dalam diam. Cukup lama ia dalam posisi duduk terdiam dengan pandangan fokus pada objek yang ia pegang.

WHAT THE HELL!!

Beberapa kali Jennie mengucek kedua matanya, namun nama yang tertera di kartu pelajar itu sama sekali tidak berubah. Masih tetap tertera nama Senada Alora Iverson di sana.

Sekali lagi, SENADA ALORA IVERSON!!

Bila Jennie mengakhiri hidupnya sendiri, maka Senada adalah tokoh novel yang akan tewas akibat ulahnya sendiri.

Walau sudah lama sekali, Jennie tentu tidak lupa siapa Senada Alora Iverson. Pasalnya, ketika ia duduk di kelas dua SMA, tugas akhir di salah satu mata pelajaran adalah meresensi novel. Seumur hidupnya, Jennie hanya pernah membaca novel tersebut. Sebab selain buku pelajaran, Marsha—Mamanya, tidak akan mengizinkannya.

"Konyol!" Jennie tertawa sumbang.

Hey, Jennie harus apa sekarang?

"Gue cuma mau bebas, sialan!"

𝐓𝐡𝐞 𝐅𝐥𝐚𝐭 𝐆𝐢𝐫𝐥 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang