Seorang gadis dengan hoodie hitam tengah meneguk minuman kaleng bersoda. Sambil memainkan ponsel, terkadang matanya melirik ke arah ujung jalan sana, menantikan kedatangan bus yang ia tunggu.
Brum! Brum!
Pemandangan di depan sedikit menarik perhatiannya. Tampak rombongan pengendara motor dengan atribut khas berwarna hijau melaju secara teratur.
Gadis dengan nama Jennie Anulika Putri itu fokus pada apa yang orang-orang itu bawa.
Setumpuk paket online yang tersusun rapi di jok belakang. Di atasnya bertengger kokoh boneka beruang.
Tidak sedikit jumlah pengendara ojek online yang membawa boneka beruang berukuran besar. Tentu hal itu akan menarik perhatian orang-orang yang melihat.
Jennie tersenyum miris setelah mengingat hari apa ini.
Hari pergantian tahun, alias tahun baru.
Biasanya selain membuat pesta barbeque atau acara bakar-bakar, orang-orang juga memeriahkan momen dengan menyalakan kembang api. Yang lebih manis, orang-orang kerap memberikan hadiah spesial untuk orang terkasih.
"Cih, Norak." Jennie menatap datar.
Gadis bertubuh mungil itu perlahan mengusap pergelangan tangan miliknya. Raut datar itu perlahan tampak sendu, menatap nanar pada pergelangan tangannya dengan bekas sayatan yang tidak sedikit jumlahnya.
*¨༺🌷༻¨*
Terkadang Jennie bertanya-tanya, mengapa dunia begitu tidak adil. Tolong, Jennie tahu pertanyaannya itu memang tidak perlu dijawab. Karena sudah pasti dia akan dicap sebagai manusia yang kurang bersyukur, tidak tahu diri, atau banyak maunya.
Ini sudah ia tahan-tahan cukup lama, sampai mana lagi ia mampu menahannya? Tidak, bukan dirinya yang menahan, tapi Tuhan. Entah sudah berapa kali ia mencoba menghilangkan nyawa, semuanya berakhir gagal. Membuatnya tampak semakin menyedihkan.
Bagaimana bisa dia bertahan jika dunia saja tidak berpihak padanya. Setiap harinya harus berperang melawan diri sendiri yang kerap dibarengi oleh rasa takut dan keresahan lainnya. Selalu berpikir, mengapa aku tidak begini-begitu, mengapa harus aku? atau, kenapa bukan aku saja yang jadi si anu.
Harus setidak beruntung apalagi dirinya dibuat semesta? Karena untuk marah pada Tuhan, dia tidak mempunyai cukup keberanian.
Semua orang mengutuk dirinya, dia telah dikutuk oleh banyak orang. Dia sendirian. Dia hanya memiliki dirinya sendiri. Ini sungguh melelahkan, makanya Jennie selalu ingin mati. Orang-orang juga menginginkannya mati, kan? Jennie bukannya ingin memuaskan keinginan mereka, tapi karena dia merasa bukan hidup yang seperti ini yang dia inginkan. Dia hanya ingin bebas.
She's really hate herself. Dia tidak punya tujuan atau bahkan mimpi, lebih tepatnya sudah ia kubur bersama kekecewaan. Jennie bahkan tidak bisa berpikir lagi. Kepalanya kadang berisik, kadang juga hening. Tapi, daripada itu, yang lebih menyakitkan adalah, ia merasa kesepian.
F*ck Mom and Dad. Keduanya tidak benar-benar diperuntukkan untuknya. Tidak ada yang menginginkannya.
Maka dari itu, berdiri di pinggir kolam renang dengan kedalaman kurang lebih empat meter adalah harapan Jennie yang terakhir kalinya.
Gadis itu menatap datar pantulan air yang menampakkan dirinya. Kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia menceburkan diri.
Byurr
Jennie tidak mencoba naik ke permukaan ketika secara perlahan tubuhnya dibawa semakin dalam. Gadis itu seakan menikmati apa yang ia alami sekarang. Menikmati ketidakberdayaan tidak bisa berenang sekaligus mengantarkan nyawa. Kali ini, Tuhan pasti mengutuk perbuatannya.
Rasa sesak dan sakit karena tidak bisa bernafas, menumpuk di dada. Kepala Jennie seakan seperti ditimpa beban berat. Sangat menyakitkan mati dengan cara tenggelam.
Di ujung kematian ini, Jennie berharap ia tidak bertemu lagi dengan orang-orang itu. Manusia-manusia yang tidak memanusiakan manusia hanya karena tergiur oleh nafsu dunia. Ampun, Tuhan. Karena sudah pulang sendiri tanpa dijemput.
Selamat tinggal untuk Mama, si penggila uang. Setelah ini, aku bukan alat pengeruk uangmu lagi.
Selamat tinggal untuk seluruh warga sekolah.
Setelah ini, berhentilah menyebut pembunuh pada seonggok mayat.Dan, selamat tinggal dunia, tempat paling mengerikan.
*¨༺🌷༻¨*
Jangan lupa ᵥₒₜₑ dan Cₒₘₘₑₙₜ 🦋
Wₑdₙₑₛdₐy
5 𝐉𝐚𝐧𝐮𝐚𝐫𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟐
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐅𝐥𝐚𝐭 𝐆𝐢𝐫𝐥 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧
FantasíaJennie Anulika Putri pikir bunuh diri bisa membuatnya bebas dari bisingnya dunia. Ternyata ekspetasinya salah, tindakannya itu malah mengantarkannya ke dunia fiksi. Secara nalar, ini tidak masuk akal. Dia menempati tubuh antagonis yang akan mati di...