Umar dan Fahmi mengistirahatkan tubuhnya setelah dari toko kitab.
"Oh ya mar, cewek itu tadi siapa?" tanya Fahmi setelah melepasnya.
"Cewek itu pernah menjadi bagian dari masa laluku" jawab Umar.
"Mantan" tebak Fahmi.
"Apa mantan? nggak sudi punya mantan kayak dia" sewot Umar.
"Kali aja"
"Lagi males bahas dia"
Keadaan kamar sunyi, mereka berdua sama-sama diam Umar duduk di sudut ruangan dengan mengipas-ngipas kan buku untuk menyejukkan suasana yang terasa panas padahal cuaca sedang hujan.
Fahmi memindahkan posisinya untuk mengambil air minum, lalu menyodorkan ke Umar.
"Minum" tawar Fahmi sambil menyodorkan gelas berisi air. Umar menghentikan gerakan kipas di tangannya, menatap Fahmi, lalu menaruh buku yang dia buat untuk kipas dan meminumnya.
"Makasih" ujar Umar setelah minum.
"Yah, aku tahu kamu sedang bad mood tapi setidaknya kamu itu wudhu dulu, lalu salat agar hatimu lebih tenang" tutur Fahmi.
"Makasih nasehatnya"
Umar berdiri lalu bergegas keluar kamar untuk ke kamar mandi. Fahmi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Umar Umar.
________
Sang mentari bersinar di langit yang biru, setelah salat dzuhur Fahmi mengajak Umar untuk keluar pondok.
"Umar" panggil Fahmi dari kejauhan.
"Hei iya ada apa?" Sahut Umar yang duduk di teras.
"Ikut aku yuk!" Ajak Fahmi.
"Kemana? Toko kitab?"
"Nggak kok"
"Terus?"
"Diutus yai beli karpet"
"Oh, yuk"
"Kamu siap-siap dulu, nanti tunggu aku di belakang asrama putri. Aku akan ke dalem dulu buat ambil uang" suruh Fahmi.
"Siap!" Umar bergegas pergi ke kamar untuk siap-siap. Setelah kurang lebih 5 menit bersiap-siap Umar bergegas pergi ke belakang Pondok Putri. Umar menyandarkan tubuhnya di sebuah pohon, tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh dan menimpa pundaknya. "Astagfirullah" pekik Umar saat ada yang jatuh menimpa pundaknya. "Apa sih yang jatuh?" Umar menelusuri benda yang jatuh di sekelilingnya, dia menemukan sebuah buku kecil yang berwarna pink. "Oh ternyata ini yang jatuh, kira-kira apa ya ini?" ketika Umar akan membuka buku kecil itu, Fahmi memanggil sembari menuntun motor.
"Umar, yuk berangkat" ajak Fahmi.
"Eh iya" Umar mengurungkan untuk membuka buku tersebut, malahan ia memasukkan buku itu ke dalam tas coklat yang sedang ia sampir kan di tubuhnya, lalu menghampiri Fahmi.
________
Tok tok tok!
Suara ketukan pintu dari luar ruangan Frendi.
"Silakan masuk" suruh Frendi. Laki-laki bertubuh besar masuk ke ruangan Frendi.
"Ada apa bos menyuruh saya ke sini?" tanya laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAUQY || HIATUS ✓
RomanceApa jadinya jika seorang Gus menjadi pembalap handal dengan segudang prestasi. Tapi abahnya tidak mungkin membiarkan putranya dengan bebas berkeliaran di jalan. Dia adalah Umar. Dengan penuh paksaan abahnya memasukkan Gus muda ini ke pesantren. Dici...