7 - Beracun

39 19 2
                                    

Sampaikan di komentar bila ada typo. Bisakah aku mendapatkan Vote dan komentar dari kalian? Itu berharga, terima kasih✿





Stellar kini berdiri di depan patung Dewi Air, disana bagian tengah patung terdapat lubang yang bersimbol kan air. Apakah mungkin lubang ini harus diisikan air? Stellar berusaha menebak.

Ia melihat ada sebuah kolam kecil tidak jauh dari sana, ia segera mengambil sedikit air menggunakan kedua tangannya yang saling menumpu. Dengan cepat ia berjalan ke arah patung tadi lalu mengisinya.

Ia terkejut ketika patung itu bergetar lalu muncul garis cahaya dari bawah kaki patung tersebut menuju ke tengah portal. "Aku berhasil!", seru Stellar yang tidak sadar ada seseorang mengawasinya.

Ia beralih ke patung sebelahnya, Dewa Api. Kali ini tidak ada lubang seperti tadi, namun ia yakin jika api dapat menghidupkan patung tersebut.

"Bagaimana caraku mendapatkan api?", pikirnya keras. Ketidaksengajaan menolongnya, saat ia tengah membersihkan debu pada wajah patung tersebut, api panas tercipta dari tangannya.

Ia mundur beberapa langkah lalu memperhatikan tangannya yang menciptakan kobaran api yang melilit patung itu dari bawah hingga ke atas. "B-bagaimana bisa?", ia bingung kenapa bisa mengeluarkan api dari telapak tangannya.

Cahaya berwarna merah muncul dari bawah patung menuju tengah portal. Dua kekuatan telah diaktifkan. Sekarang ia menuju ke patung Dewi yang berpakaian tanaman dedaunan.

"Mungkin patung cantik ini membutuhkan tanaman?", ia melihat sekeliling guna mencari tumbuhan. Tidak berfikir panjang, ia asal mencabut salah satu batang tanaman di sekitar portal lalu menaruhnya disela telinga patung tersebut.

Cahaya hijau muncul lalu mengarah ketengah portal seperti yang lainnya. Ia sadar jika tangannya terasa begitu sakit, namun ia menepis itu dan lanjut ke patung berikutnya.

Patung kali ini seolah tengah berada di atas bongkahan batu tajam. "Dewa tanah?", dengan cepat ia mengambil segenggam tanah. Lagi dan lagi, ia melupakan peringatan Dewi Shui. Sebuah ledakan muncul dari bawah kakinya. Membuatnya terpental hingga menabrak patung yang berada disana.

"Akh..", keluhnya lemah. Namun Stellar tersenyum ketika segenggam tanah berhasil ia dapatkan. Dengan tertatih serta menopang tangan kanannya di atas tangan kiri ia menaruh tanah itu dibawah kaki patung.

Cahaya berwarna cokelat muncul menuju ke tengah portal. Kini patung berikutnya adalah Dewa Angin. "Bagaimana caraku mendapatkan angin?", pikirnya mulai kelelahan, karena sakit yang terasa menjalar dari tangan dan seluruh badannya.

Di saat ia ingin putus asa, hembusan angin yang cukup kuat melingkari portal tersebut. Hanfunya yang robek karena duri dan ledakan bergerak ke arah angin berhembus. Patung Dewa Angin bersinar terang lalu muncul cahaya berwarna putih menjalar ke tengah portal.

"Terima kasih Dewa Angin", ucapnya melihat sekeliling. Kini ia berada di tengah portal, kalung mata naga Laosian yang ia kenakan bersinar begitu terang. Saat ia menoleh keatas, ia melihat bayangan berbentuk naga yang bergerak memutari tengah portal.

"Selamat datang, Dewi Steluz", ucap suara dalam serta menggeram itu membuat bulu kuduk Stellar berdiri. Itu adalah suara Naga Laosian yang menyapa kehadiran Dewi Steluz.

Cahaya berwarna kuning terang menyinari Stellar, cahaya yang berasal dari bayangan Naga kian lama semakin meluas hingga menutup portal sepenuhnya.

Seperti masuk dalam dunia mimpi Stellar, Stylaz dan Steluz menjadi satu. Ingatan mereka kini berkumpul dalam diri Stellar. Hanfu yang ia kenakan berubah menjadi pakaian modis ala wanita petarung. Rambutnya berwarna putih bersinar, serta terdapat mahkota melingkar di dahinya.

Goddess of Light - IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang