3 - Curiga

41 22 22
                                    

Sampaikan di komentar bila ada typo.



Steluz POV

Kepalaku terasa sangat berat, perlahan aku membuka mataku. Sempat terpikirkan olehku bahwa kegelapan yang akan ku lihat, namun itu salah. Aku berada di dalam ruangan yang aku kenali sebagai kamarku. Dan ketika mencoba meraba sekitar, aku sadar aku berada di atas kasur sutra yang begitu nyaman.

'Apa ayah sudah memaafkan ku?', batin ku sembari memijat pelipis ku yang masih terasa sakit.

Sadar ada simbol asing melingkar di jari telunjukku. Aku membacanya dan begitu terkejut ketika menemukan nama Ryu, Dewa Api tertulis disana.

"Ini simbol ikatan takdir, a-apa yang sebenarnya terjadi?", kepalaku yang tadi sakit kini semakin sakit memikirkan kenapa ikatan ini bisa terbentuk.

"Aku masih mencintai Rou Ji.. huhuhu", tangisku pecah sembari membungkus seluruh badanku dengan selimut.



Author POV

Di hadapan Raja Luzez, kini Ryu berada disana. 'Hachi!', ia bersin secara tiba-tiba. Aneh sekali.

"Apa disini terlalu berdebu, Ryu?", tanya Raja Luzez memperhatikan. Ryu menggeleng dengan sopan.

"Yang Mulia, ada yang hendak saya beritahukan agar tidak terjadi salah paham", ucap Ryu tegas. Raja Luzez diam sembari menunggu Ryu melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya manusia yang terbunuh bersama Steluz adalah saya", Raja Luzez terkejut ketika mendengar hal tersebut. Namun seketika hatinya merasa tenang karena putrinya bukan mencintai manusia biasa.

"Benarkah?", tanya Raja Luzez. 'Seharusnya aku tidak menghukum putriku seperti tadi', sesalnya dalam hati.

"Tetapi meskipun begitu, saya ingin merahasiakannya. Karena Steluz harus melakukan kutukan yang ia buat ketika berada di Bumi", jawab Ryu dengan bijak. Raja Luzez mengangguk setuju.

"Oleh karena itu saya dan Dewi Steluz akan pergi ke Bumi, saya berjanji akan menjaganya dengan baik", Ryu meminta ijin.

"Terima kasih Ryu, tolong jaga putriku", ucap dan pinta Raja Luzez.

Kini mereka berdua menuju ke kamar Steluz. Ryu baru tersadar jika di luar hujan deras. 'Apa Dewi menangis?', pikirnya.

Mereka berhenti ketika menemukan Teraz yang membungkuk memberi salam kepada mereka berdua.

"Yang Mulia, Raja Luzez. Yang Mulia, Dewa Ryu. Saya ingin menyampaikan bahwa Dewi Steluz menangis karena patah hati dengan ikatan takdir yang tiba-tiba ada di jarinya", ucap Teraz yang membuat Dewa Ryu sedikit menahan tawanya, sedangkan Raja Luzez tersenyum melihatnya.

Teraz yang merasa bingung hanya memilih untuk mengikuti mereka dari belakang. Sesampainya disana Raja Luzez membuka pintu besar ruangan tersebut. Dan benar saja ia melihat putrinya yang terkenal lemah lembut dan anggun tengah membungkus dirinya seperti kepompong.

Teraz mendekat ke arah Dewi Steluz kemudian berbicara dengan berbisik. "Dewi, Raja Steluz dan Dewa Ryu berada disini", Steluz berhenti menangis mendengarnya.

Steluz menyeka air matanya ketika masih berada dalam selimut, perlahan ia membuka selimutnya dan memasang wajah datar namun lembutnya kembali. Ia belum pernah melihat wajah Dewa Ryu sebelumnya.

'Dasar si penjaga image', cibir Teraz dalam hati melihat kelakuan Dewinya.

Ketika tatapan mereka bertemu, entah kenapa dirinya tidak asing dengan wajah Dewa Ryu. Mirip seperti...

Goddess of Light - IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang