1 - Dewi yang bosan

57 23 16
                                    

Sudah 17 tahun aku menjadi manusia, cukup menyenangkan meski tidak ada yang istimewa. Jika dulu aku bisa memegang awan kapanpun aku mau, kini sama sekali tidak bisa, ugh.. aku rindu awan.

Namun jika seseorang bertanya apa yang membuat aku betah berada di Bumi? Jawabannya adalah Ruo ji. Laki-laki yang aku sukai. Ia tidak bawel seperti..

"Dewi Stylaz! Apakah Dewi tidak rindu berada di atas sana? Ayo kita kembali Dewi, disini sangat susah untuk bernafas bagiku", ucap gadis yang sebagai pengawalku, Teraz.

"Teraz, aku tidak menyuruhmu untuk menjagaku disini. Kembalilah jika kau mau, aku ingin bersama kekasihku", jawabku lembut. Kebiasaanku sebagai seorang Dewi untuk menjaga cara berbicara masih melekat erat padaku.


Author POV

'Dasar Dewi keras kepala', keluh Teraz dalam hati dengan muka masam. Baru saja ia hendak menghembuskan nafas lelah, ia teringat dengan peringatan Raja Luzez.

"Dewi, bukankah raja melarang Dewi untuk jatuh cinta kepada manusia?", tanya hati-hati Teraz. Stylaz yang mendengar itu hanya menampilkan ekspresinya yang datar namun lembut.

"Iya awalnya begitu, tetapi siapa sangka aku terpikat oleh manusia itu", jawab Stylaz santai. Tetapi tidak dengan Teraz, ia ingin pingsan saat itu juga.

Bagaimana tidak? Nyawanya bisa saja terambil begitu saja jika raja tau putrinya menyukai, salah, mencintai manusia.

Wajah Teraz benar-benar menunjukan jika dirinya lelah. 'Aku capek, aku capek, aku capek, ambil saja pekerjaanku Dewaa!', jeritnya dalam hati sembari menjambak rambutnya hingga berantakan.

Stylaz? Ia menahan tawa ketika melirik ke arah Teraz yang sepertinya sudah depresi. Ia melanjutkan kegiatan menyiram tanaman di taman rumahnya. Rumah itu terbuat dari kayu panjang, terlihat sederhana namun megah pada jaman itu. Di bagian luar terdapat taman bunga yang luas, bunga bermekaran memenuhi tanah.

Stylaz terlahir di keluarga berada, begitupun dengan Ruo Ji kekasihnya. Stylaz tidak peduli jika ia melanggar aturan Kerajaan Langit, karena cinta telah membuat dirinya merasakan kebahagiaan untuk pertama kalinya sebagai seorang Dewi sekaligus manusia.

"Teraz? Apakah aku boleh menikah disini?", tanya Stylaz yang sebenarnya tau jika pengawalnya akan menjawab tidak.

"Dewi apakah di Kerajaan Langit tidak ada pria yang dapat anda cintai selain di Bumi?", jawab Teraz tetap berusaha sabar. Bagaimana pun Stylaz adalah Dewi yang sangat di hormati di Kerajaan Langit.

"Mereka semua terlalu menghormatiku, dan tidak ada yang memulai hubungan spesial denganku", jawab Stylaz dengan nada sedih. Baru saja ia hendak menghibur, Stylaz sudah ceria kembali.

"Bagaimana jika kita mengubah Ruo Ji menjadi dewa?", tanya Stylaz yang bagaikan becana bagi Teraz. Apakah Dewinya ini telah dibutakan oleh cinta?

"Lebih baik saya dikutuk menjadi seekor naga daripada menuruti ajakan Dewi", jawab Teraz sembari menunduk.

Ekspresi Stylaz kembali seperti semula, datar namun lembut. "Ayo kita makan", ajak Stylaz.

Baru saja mereka memasuki rumah, seorang pria tua berjalan tergesa-gesa ke arah mereka. Wajahnya begitu pucat karena panik. "Dewi! Dewi!", teriaknya ketika telah sampai di hadapan Stylaz.

"Ada apa paman petinggi Nao?", Stylaz memberitahukan tentang kebenaran identitasnya kepada Nao, karena sebenarnya Nao dan Teraz juga anggota kerajaan di Kerajaan Langit.

"Ada Villain datang menyerang desa, Dewi harus segera pergi dari sini karena Dewi tidak memiliki kekuatan apapun saat turun ke Bumi", jawab Nao setelah menunduk memberi hormat.

Goddess of Light - IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang