6 - Magistien

30 19 0
                                    

Sampaikan di komentar bila ada typo. Bisakah aku mendapatkan Vote dan komentar dari kalian? Itu berharga, terima kasih✿





Shui dan Stellar kini telah tiba di pantai pulau Magistien, tempat yang sangat kental dengan kekuatan sihir dan satu-satunya lokasi portal berada.

"Stellar aku hanya bisa membantu sampai di sini", ucap shui dan perlahan perahu yang terbuat dari air itu lenyap.

"Dewi Shui ini sudah lebih dari cukup, terima kasih telah membantuku", ucap Stellar dengan senyuman. Ia sebenarnya tidak tahu pasti dimana lokasi bangunan berpatung yang ada dalam mimpinya itu berada.

"Oh iya, Stellar berhati-hatilah semua tanaman disini beracun", Shui baru ingat jika Dewi tumbuhan telah mengubah seluruh tanaman di pulau ini menjadi beracun.

Stellar mengangguk, namun sekali lagi Shui memperingatkannya. Kali ini ia sedikit dibuat merinding. "Di dalam tanah pulau ini banyak sekali perangkap jadi waspadalah", Shui dengan ekspresi serius.

"Dewi Shui bisakah kau memberiku petunjuk dimana lokasi portal itu berada?", tanya Stellar sopan.

Shui nampak berpikir sejenak. Ia kemudian menciptakan bulatan air bercahaya warna biru di atas telapak tangannya. Stellar bingung ketika Shui berbicara dengan bulatan air tersebut.

"Ryu, apakah kau meninggalkan petunjuk pada Steluz?", Ucap Shui yang tidak di pahami oleh Stellar. Siapa Ryu? Steluz? Apakah pemilik nama Steluz itu ada disini?

"...", Stellar tidak dapat mendengar apa yang air itu katakan.

"Mata naga Laosian? Kalung?", Shui melirik ke leher Stellar.

"Permisi Ste", ia mendekat kemudian sedikit membuka kain hanfu yang melindungi lehernya. Matanya berbinar ketika apa yang dikatakan Ryu benar.

Lagi-lagi ia melenyapkan air miliknya, kini dengan kedua tangannya ia melepas kalung milik Stellar. Sedangkan Dewi polos itu hanya menurut.

"Ste, lemparlah batu ini ke atas lalu ikutlah ke arah ia pergi. Batu ini akan membawamu ke seseorang dan lokasi portal berada.", terang Shui.

"Orang yang ada dalam airmu tadi?", tanya Stellar ragu.

"Iya, Ryuji. Tetapi berhati-hatilah dengan saudara kembarnya Ryugi, dia usil", Shui dengan senyuman jahil.

"Apa dia De-", belum saja Stellar menyelesaikan ucapannya, Shui menghilang dengan cara menyatu dengan air pantai.

"Semoga beruntung Ste", ucap Shui tanpa wujud. Stellar mendesah kecil, ia tidak tau apakah orang bernama Ryu itu manusia atau Dewa aneh sama seperti Shui.

"Apa semua Dewa dan Dewi seperti itu? Jika aku adalah Dewi, aku pasti akan jauh lebih baik", nyatanya dia adalah Dewi dengan julukan hantu putih di kalangan Kerajaan Langit.

Stellar melanjutkan perjalanannya dengan cara mengikuti arah liontin kalung miliknya. Setiap kali ia melempar kalung miliknya, kalung itu selalu bergerak di udara selama beberapa menit hingga turun ke tanah.

Setelah dua jam dirinya berjalan dalam hutan belantara, dengan beberapa luka di lengannya karena bergesekan dengan daun-daun berduri, ia melihat seseorang di depannya.

Stellar menghentikan langkahnya namun tidak dengan kalung yang justru seolah bergerak kearah orang asing tersebut. "Berhenti..", keluh Stellar berharap kalung itu menurutinya.

Sampai pada akhirnya kalung itu jatuh dan ditangkap oleh seseorang bertudung hitam. Stellar melihat pakaian milik pria itu, baju yang sangat asing baginya. Bukan seperti hanfu pada umumnya, namun lebih seperti pakaian tempur.

Goddess of Light - IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang