9 - Jin Hua

28 14 1
                                    

Sampaikan di komentar bila ada typo. Bisakah aku mendapatkan Vote dan komentar dari kalian? Itu berharga, terima kasih✿





Selama perjalanan Stellar berbincang dengan Ryugi, ia menceritakan alasannya turun ke Bumi yang hanyalah ingin melihat reinkarnasi Steluz. Stellar yang sekaligus adalah Steluz tersanjung mendengar pengakuan Ryugi. Hei! Dirinya punya penggemar baru! Ah, dengan begini ia bisa sedikit membanggakan kecantikannya.

Setelah berjalan cukup jauh, mereka sampai di sebuah goa yang tidak begitu besar. Namun saat masuk ke dalam goa, Stellar tak habis-habisnya takjub sekaligus kagum.

Di sana terdapat pohon yang berusia ribuan tahun berwarna biru, pohon itu patah di bagian tengahnya. Namun disitulah terdapat kristal berwarna biru yang menyala terang hingga membuat pohon itu nampak sama sekali tidak patah.




 Namun disitulah terdapat kristal berwarna biru yang menyala terang hingga membuat pohon itu nampak sama sekali tidak patah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dan menariknya terdapat peri yang terbang seolah menjaga agar pohon itu tetap hidup dengan baik. Tunggu, hidup? Entah kenapa Stellar merasa bahwa pohon itu begitu hidup, seolah ia mempunyai pikirannya sendiri seperti manusia.

Saat mereka melangkah lebih dalam, para peri yang tadinya begitu damai tiba-tiba salah satu diantara mereka terbang mengarah ke arah Stellar dan bersiap menyerangnya. Namun saat peri itu melemparkan sulur cahaya hijau berduri, Ryuji menciptakan tameng merah berlambangkan Phoenix.

'Baru saja masuk sudah ada musuh', batin Stellar sengsara. Ia melihat perlindungan yang dibuat oleh Ryuji, bukankah itu Phoenix? Apakah roh pelindung milik Ryuji adalah burung legenda Phoenix api? Itu semua menumpuk dibenaknya.

"Jauhkan iblis itu dari tempat ini!", teriak salah satu peri berpakaian bunga Lily bernama Que.

"Iblis?", tanya Stellar yang tau jika dirinya lah yang di maksud.

"Dia bukan lagi iblis.", jawab Ryuji yang ditatap bingung oleh Stellar. Sedangkan Ryugi diam-diam menatap iba ke arah Stellar.

'Apakah ia tidak tau alasan kenapa semua Dewa dan Dewi membencinya?', batin Ryugi.

"Meskipun ia seorang Dewi, seluruh alam semesta pun tau jika ia yang-", ucapan Que yang dihentikan oleh temannya yang berpakaian bunga Jīn huā berwarna kuning. Itu adalah kekuatan sihir yang membuat targetnya bisu tidak dapat berbicara.

Peri itu bernama An. "Que, apakah kau ingin dihukum?", peringat An yang membuat Que menyesali perbuatannya. Entah perasaan apa yang Que miliki terhadap Stellar. Ia menarik kembali sihirnya.

"Maafkan kami Dewi.", ucap An dengan penuh hormat. Bukannya Stellar yang menjawab, Ryuji menganggukkan kepalanya seolah mewakili Stellar. Ia tau jika Stellar akan bertanya lebih lanjut.

"Kami ingin menemui Shíjiān", ucap Ryuji tegas dan mengintimidasi. An menjawab dengan anggukan lalu pergi dari sana menuju kearah pohon Shíjiān. Ia membuka lapisan pelindung yang melindungi pohon dari hal luar.

Goddess of Light - IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang